8.

686 83 169
                                    

PENGUMUMAN!!!!
UNTUK IBU IBU SEMUANYA WAJIB VOTE BTS DI MAMA DULU!!!! BARU LANJUT BACA!!!! WAJIB VOTE DULU!! INGATTT VOTE!!!!!!!
NGGA VOTE NGGA BOLEH BACA POKOKNYA!!! YANG TETEP BACA TANPA VOTE NANTI MATANYA BINTITEN!! POKOKNYA VOTE DULUUUUU😭😭😭
Kasian bujang-bujang gue😭😭😭 posisinya sedikit terancam😭😭😭
MAKANNYA VOTE!!!!!!
****
Ingetttt yaaaaaa!!!
Abimana Syahreza = Namjoon
Aska Daniswara = Seokjin
Raden Budi Utomo = Jungkook
Anggun Sangga G = Taehyung
Alan Daniswara = Jimin
Kalanandra S = Yoongi
Javas Gumelar = Hoseok
Ananda Putra Perdana = Ren
Mbok lupa😭
****
Minggu pagi Raden baru saja memasuki rumah setelah berlari mengitari jalanan disekitar komplek rumahnya, dengan nafas yang ngos-ngosan ia mengambil botol yang berisi air dingin dari dalam kulkas, lalu melangkahkan kakinya mendekati sang Bapak yang duduk santai ditemani kopi hitam didepan televisi.

"Pak." Panggilnya yang entah kenapa terdengar sedikit gugup, meneguk air dari botol yang ia ambil berusaha menurunkan laju detak jantungnya yang terasa sedikit lebuh kencang dari biasanya.

"Kenapa?" Si Bapak pun menjawab dengan acuh, matanya masih menatap lurus fokus pada layar televisi besar yang menampilkan berita tentang olahraga.

"Tolong temani Raden buat melamar Anggun." Ujar anak semata wayang dari keluarga itu yang sontak sedikit mengejutkan Bapaknya.

"Jangan main-main, le. Bapak sudah pernah kesana dan malah berakhir penolakan yang Bapak dapat buat kamu, sudah lupakan saja perjodohan yang dibuat Ibu, nanti Bapak yang bakal bil--"

"Engga, Pak. Kali ini Raden yang mau, bukan atas permintaan Ibu." Kedua pria yang berbeda jauh umurnya itu saling berpandangan dengan si Bapak yang mencari sorot keyakinan dimata anaknya yang nyatanya terlihat jelas disana, bahkan terselip sangat jelas sorot ketegasan yang Raden berikan.

"Baiklah, jangan lupa hal yang biasanya dikasih waktu melamar anak orang." Maksud Bapak adalah cincin sebagai bentuk simbolis adanya ikatan serius antara anaknya dan anak tetangga nanti.

"Udah dipake Anggun dari kemarin." Raden mengangguk dalam mengeluarkan jawaban untuk Bapaknya yang tentu saja lagi-lagi terkejut karna anaknya yang sangat siap kali ini.

"Bu!" Panggil Bapak Sayuti pada istrinya yang baru saja selesai menggoreng pisang untuk cemilan walaupun sudah sarapan.

"Kenapa, Pak?" Tidak biasanya suaminya memanggilnya dipagi-pagi begini dengan suara keras meminta kesigapannya untuk cepat datang menghampiri.

"Cari sesuatu yang pantes buat dibawa ke rumah Mas Adam, anakmu mau ngelamar anak orang." Ujar si Bapak pada Ibu yang sedikit kebingungan namun akhirnya berteriak histeris langsung memeluk anaknya erat-erat.

"Beneran, le?!" Berseru meminta kejelasan dari anaknya yang mengangguk pelan, Bu Sayuti langsung girang melangkah pergi untuk mengambil dompet dan ponsel guna memesan banyaknya hal yang bisa ia bawa nanti.

Sedangkan di meja makan keluarga Gumelar masih seperti biasanya hanya terdengar dentingan sendok yang bertemu dengan piring namun ada yang sedikit berbeda karna disaat biasanya si anak bungsu yang begitu lahap dalam makan, bahkan biasanya terus menyuapkan suapan-suapan besar ke mulutnya kini malah berlagak seperti model yang terus saja memainkan tangannya.

Karena sedari tadi Anggun hanya beberapa kali mengangkat sendoknya, selagi mengunyah ia akan memainkan jari-jari tangan kirinya didepan bibirnya yang mengunyah, mulai dari seolah menutupi bibir, merentangkan kelima jarinya agar terlihat jelas atau bahkan menggoyangkan jari-jarinya seolah sedang memamerkan sesuatu.

Jodoh (BTS) [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang