12.

643 61 158
                                    

Sebelum baca chapter ini kalian harus janji dulu ngga boleh marah-marah, yah???! Cinta damai, oke?😀😀😀
Ingetttt yaaaaaa!!!
Abimana Syahreza = Namjoon
Aska Daniswara = Seokjin
Raden Budi Utomo = Jungkook
Anggun Sangga G = Taehyung
Alan Daniswara = Jimin
Kalanandra S = Yoongi
Javas Gumelar = Hoseok
Ananda Putra Perdana = Ren
Mbok lupa😭
****
Sudah satu bulan lamanya Kala pergi ke Surabaya meninggalkan Alan tanpa memberitahu alasan yang jelas, satu bulan ditinggalkan anak dari Aska itu hidup seperti biasanya namun pikirannya melayang hingga hatinya lelah.

Ia pikir disaat Kala pergi pria itu akan terus menghubunginya, memberi kabar melalui pesan, telepon, atau sebagainya. Namun nyatanya tidak, nihil. Tak pernah ada kabar setelah ia mengantar Kala ke bandara waktu itu.

Kegiatan magangnya pun sudah selesai, kini ia tinggal fokus pada kuliahnya dan selalu pergi bersama teman-temannya berharap hari cepat berlalu dan orang yang ia rindukan cepat terlihat dipelupuk matanya.

Alan memasuki sebuah cafe tempat biasanya ia nongkrong bersama para temannya, melangkah dengan santai sampai bola matanya menangkap sosok Abimana yang tengah mengobrol dengan seseorang yang memiliki postur tubuh lebih kecil dan kurus.

Tak enak rasanya jika tidak menyapa disaat ia tahu ada tetangga yang ia kenal disana, Alan pun melangkah untuk menghampiri Abimana, namun tubuhnya terpaku kaku saat indra pendengaran miliknya mendengar suara yang sangat ia kenal dan ia rindukan.

"Aku sebenarnya ke Surabaya cuma tiga hari, di tiga hari itu aku udah dapet semua yang aku butuhin, Bi." Orang yang bertubuh kurus itu bersuara.

"Terus kenapa ngga pulang ke rumah? Alan nungguin kamu loh, dia sering duduk sendirian didepan teras cuma buat nunggu kamu." Abimana menyauri dengan fakta yang sebenarnya.

"Aku ngga bisa ketemu Alan, aku belum si--"

"Ngga bisa ketemu aku tapi bisa ketemu Bang Abi, begitu? Kenapa? Aku punya salah apa ke kamu? Ngga mau cerita? Ngga bisa? Emang aku bejat, aku suka main-main, tapi jangan bertingkah seenaknya kaya gini ke aku, Kala." Emosi Alan memang mudah terpancing, ia bukan orang yang sabar.

"Alan?!!" Kala langsung menengok ke belakang dan ia bisa melihat dengan jelas sosok pria tampan, berahang tegas, dengan kedua tangan mengepal erat menahan marah.

"Apa?! Iya ini aku, Alan, kenapa? Kaget? Ngga suka ketemu aku? Kalo kaya gitu bilang, jangan malah ngilang. Bilang kalo ngga suka aku, bilang kalo memang mau udahan, dan bilang kalo kamu memang masih sayang Bang Abi, bilang. Jangan malah bertingkah seolah semuanya baik-baik saja, sakit Kala. Luar biasa sakitnya.

Aku menunggu lama berharap kamu cepat pulang, tapi nyatanya? Iya kamu punya banyak masalah, iya kamu punya banyak pikiran, kalo kamu pikir bisa ngatasin semuanya sendiri, ngga mau cerita, ngga papa, tapi jangan punya hubungan. Aku juga bakal stress karna kamu terus tutup mulut dan akhirnya kamu pergi ninggalin aku, kalo mau udahan ya ayo, udah. Aku sama kamu selesai." Alan tahu ia pria yang kuat, walaupun hanya dibesarkan oleh orangtua tunggal tapi ia meniru bagaimana Papanya bisa bertahan lama walau sendirian.

Jodoh (BTS) [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang