Episode 10

1.1K 173 48
                                    

┏━━━━━°❀•°:🌺:°•❀°━━━━━┓

     ┗━━━━━°❀•°:🌸:°•❀°━━━━━┛

✧˖° 🕊
┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ┊
┊ ┊ ┊ ┊ ˚♡ ⋆。˚ ❀
┊ ┊ ┊ ✫
┊ ┊ '𑁍
┊ ⊹
✽ ⋆ . ˚

Kuroo menghempaskan tubuhnya ke sofa yang ada dirumahnya. Setelah acara ditraktir (Name) tadi, Ia harus menemani (Name) berbelanja di supermarket. Kuroo melirik (Name) yang membereskan barang belanjaannya yang ia beli tadi di meja dapur.

Sekilas Kuroo melihat makanan anak-anak di antara barang belanjaan (Name).

"Kenapa kau membeli makanan anak-anak?" Kuroo bertanya pada (Name) dengan suara dinginnya. "Ku pikir tidak akan ada yang akan memakannya disini".

(Name) menoleh lalu tersenyum kecil pada Kuroo. "Aku akan memberikannya pada Kazumi"

Kuroo membuang muka kearah yang lain setelah melihat (Name) tersenyum.

"Kau jatuh cinta pada anak itu ya?" tanya Kuroo lagi.

"Ehh?? bukan jatuh cinta aku hanya suka pada Kazumi, dia menggemaskan" jawab (Name).
(Name mengetuk-ngetuk jarinya pada dagu sambil berpikir.

"Setelah dipikir-pikir lagi aku itu jatuh cinta pada mu bukan pada Kazumi" ucap (Name) enteng.

Kuroo mendadak kesal dengan perkataan (Name) yang menurut nya melenceng jauh dari topik. Ia berdiri hendak memasuki kamarnya, lalu (Name) mencegahnya dengan memegang tangan Kuroo.

"Maaf, Tetsurou. Tapi tunggu sebentar masih ada yang aku ingin bicarakan" cegah (Name)

Kuroo berdecih, lalu membalikkan tubuhnya.
"Apalagi yang kau inginkan?"

(Name) menghela nafasnya lalu tersenyum saat Kuroo bertanya hal itu.

"Tetsurou, apa boleh kita mengadopsi Kazumi?? Dia sangat menggemaskan. Sayang sekali kalau anak yang sangat menggemaskan itu tinggal di panti asuhan" ungkap (Name)

"Hah? kenapa kau tiba-tiba ingin mengadopsi anak itu?" Kuroo mengusap wajahnya kasar. Menurutnya mengadopsi anak sekarang itu terlalu tiba-tiba.

"Sudah kubilang anak itu menggemaskan, sekalian meramaikan rumah"

"Tapi kau saja sudah merepotkan, apa lagi tambah anak itu" tolak Kuroo.

(Name) cemberut,
"Memangnya aku bilang kau yang mengurusi Kazumi? Jika kau tak mau mengurus nya, aku akan mengurus anak itu sendiri" balas (Name) yang tetap keras kepala.

"Nona (Full Name), ini terlalu awal untuk mengadopsi anak" tegas Kuroo.

(Name) makin cemberut,
"Alasan macam apa itu?" batin (Name)

"Aku sangat malas berdebat denganmu, turuti apa kataku atau kau ku usir dari rumah"

"Tapi—"

"Tidak ada tapi-tapian"

Kali ini Kuroo benar-benar menegaskan apa perintahnya tadi. Ia malas dan sangat lelah untuk adu mulut dengan (Name).

Tapi (Name) mungkin sangat keras kepala, ia berusaha untuk tetap tenang karena jika ia meneruskan adu mulut tadi, bisa-bisa ia beneran diusir dari rumah. Apa kata orang tuanya nanti.
Sebaiknya ia mencari ide terlebih dahulu untuk mengadopsi Kazumi.

"Baiklah, maaf Tetsu" gumam (Name).

Kuroo tak menjawab sama sekali, ia malah membalikkan badannya lalu memasuki kamarnya.

𝐊𝐮𝐫𝐨𝐨 𝐓𝐞𝐭𝐬𝐮𝐫𝐨𝐮 || 𝐏𝐚𝐬𝐭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang