4//Bad News

228 14 3
                                        

Hello readers semuanya. Part part awal masih penuh dengan manisnya pasangan baru tapi liat saja nanti apa yang terjadi antara Alexa-Ibel. HUAHAHAHA*ketawa devil

Selamat membaca^^
---------------------------------------------
*Alexa POV

Seperti biasanya, setelah makan malam kami selalu berkumpul di ruang keluarga. Sesibuk apapun anggota keluargaku pasti akan menyelipkan waktu senggang untuk berkumpul bersama keluarga.

"Bunda, boleh yahh. Kapan lagi pergi ke Bali sama teman teman. Out Learningnya kan cuma sekali dalam tiga tahun"aku merengek membujuk bunda untuk mengizinkanku ikut Out Learning ke Bali.

"Nggak boleh, bundakan nggak tau teman teman kamu kayak gimana. Kalau kamu di apa apain kan Bunda dan Ayah yang susah"bunda menatapku tajam.

Huh, nyebelin banget sih. Kan ada kak Ibel yang jagain hehe.. tapi nggak mungkin lah aku bilang ke bunda. Sampai sekarang hubunganku dengan kak Ibel belum bunda ketahui.

Aha! Aku punya ide cemerlang.

"Chandra ikutan ajah bun, kan kalau sama Chandra bunda bisa tenang ngelepas aku"

"Lah ko bawa bawa aku sih. kalau kamu ngilang diculik bagong, pulang pulang udah digorok bunda" Chandra mengkerutkan dahinya.

"Iyya juga yah. Chandra tante nitip Exa yah, tenang ajah soal biaya bunda saja yang tanggung"Bunda mengelus elus dagunya.

"Yayyyyy, makasih bunda. bunda emang yang paling top deh" aku berteriak kegirangan sambil mencium pipinya.

"Eh tapi ingat kamu jangan nakal di sana, kamu jangan jauh jauh dari Chandra" bunda kembali menatapku tajam.

"Siap bos" aku mengacungkan jempol.

"Serasa jadi bodyguard" Chandra berdecak sebal.

Aku hanya menghiraukan Chandra, dan bergegas naik ke kamarku untuk menyiapkan barang barang yang akan kubawa pada hari kamis.

Bunda baik banget. Akhirnya bisa jalan sama kak Ibel, selama 3 bulan pacaran dengan kak Ibel kami memang nggak pernah jalan bareng. Kalian pasti sudah tau alasannya, ya ya bunda. Bunda paling tidak bisa melepasku sendirian, gosh aku sudah 17 tahun bukan gadis kecil berusia 5 tahun.

Kalau jalan palingan sama Chandra atau kak Karina. Walaupun begitu, sekarang aku cukup populer di sekolah karena Alexa anak mami adalah seorang pacar dari cowok most wanted di sekolah. Semua orang tau tentang itu, termasuk Chandra. Chandra berubah setelah mendengar kabar itu, dia satu satunya orang yang tidak mendukung hubunganku. Heran. Sebagai sahabatkan dia harusnya mendukungku. Tapi untung Chandra bisa tutup mulut kalau nggak bunda pasti udah tau dari dulu.

Menurut informasi yang aku dapat, kak Ibel jarang banget berhubungan dengan seorang cewek. Meskipun banyak cewek cantik dan bohai di sekitarnya.

Kak Ibel tipe cowok yang romantis dan setia. Mungkin aku adalah gadis paling beruntung sejagat raya bisa menjadi bagian dari hidup kak Ibel.

"Kringgggg kringggg" suara telfon rumah yang berada di kamarku membawaku kembali ke dunia nyata.

"Halo selamat malam, dengan kediaman keluarga Lasmana"aku mengangkat telfon merah yang berada di meja kecil di samping tempat tidur.

"Halo Alexa? Ini aku Ibel. Gimana di izinin nggak?"Akhirnya dia menelfon.

"Ummh.. Menurut kamu?"

"Nggak yah? Nggak apa apa kok aku ngerti bunda kamu kayak gimana" kedengaran banget kalau dia kecewa.

"Yaelah, sedih banget bang. Aku di izinin kok tapi si Chandra juga ikut. Kata bunda biar ada yang jagain"

"Kan ada aku yang jagain kamu, jadi Chandra nggak perlu ikut. Ya kan?"

Sepertinya Kak Ibel nggak nyaman dengan keberadaan Chandra.

"Mau gimana lagi, daripada nggak di izinin"

"Yaudah kalau gitu. Besok kamu jangan lupa bawa formulirnya"

"Okai. Udah malam, bobo gih"

"Kamu juga bobo. Kalau kamu nggak bobo entar yang mimpi-in aku siapa dong?"

"Huuuu gombal, bye"

"See you darling"

Sudah tidak sabar menanti hari kamis, hari dimana aku akan pergi ke Bali bersama teman teman. Ayolah dua hari lagi.

****

Akhirnya, hari yang kutunggu sudah tiba. Kepalaku sakit karena kurang tidur, semalam aku tidak bisa tidur karena terlalu bersemangat.

"Exaaa, ayo cepet udah jam 7.00 nanti kita terlambat check in" teriak Chandra yang sudah berada di dalam mobil.

"Tunggu bentar napa sih Chan, nanti bunda kangen sama Exa gimana. Mumpung Alexanya masih disini" bunda kembali memelukku erat.

"Bunda, bunda aku kan cuman pergi 5 hari bukan 5 tahun" aku tersenyum simpul.

"Jaga diri kamu yah Alexa" ayah memegang pundakku.

Setelah mendengar ceramah bunda panjang lebar. Aku masuk menyusul Chandra di dalam mobil.

"Jalan pak Iman" Chandra mengacungkan jempolnya.

Mobil Pak Iman melaju membelah jalanan yang padat di pagi hari. Hari ini penampilan ku sederana saja. Skinny jeans, baju crop berwarna hitam dan cardigan panjang.

"Bip bip bip bip" suara telfon genggam ku. Kulihat layar telfonku ternyata kak Ibel yang menelfon.

"Halo, ada apa kak?"

"Umhh.. Alexa aku Audrian adiknya kak Ibel, sekarang kak Ibel lagi di rumah sakit. Kayaknya kak Ibel nggak bisa pergi hari ini, mungkin besok keadaanya mulai membaik"Kata Audrian dengan nada cemas.

Aku sempat menahan nafas, mendadak dadaku terasa sesak mendengar kabar itu.

"Halo, Alexa? Kamu dengar nggak? Nggak usah khawatir cuman pingsan biasakok, besok juga kak Ibel nyusul"

"I..iyya, kalau boleh tau, kak ibel sakit apa emangnya?"tanyaku gelisah.

"Gimana yah, nanti kak Ibel jelasin sendiri kalau kalian sudah ketemu."

"tolong sampaikan ke kak Ibel. Kalau aku nggak bisa jenguk waktunya udah mepet banget"

"Okaii"

Aku memutuskan sambungan telfon. Aku menghela nafas kasar. Kak Ibel sakit apa yah? Kok dia nggak pernah cerita.

"Kamu kenapa Exa?" Tanya Chandra memecah keheningan.

"Uhm? Ohh nggak papako" aku tersenyum simpul.

Chandra mengkerutkan dahinya, sepertinya dia bisa membaca hal aneh yang terjadi. Sahabatku yang satu ini memang paling pengertian.

"Udah sampe non" tegur pak Iman dari kursi supir.

Aku meregangkan badanku lalu keluar dari mobil menuju kerumunan teman temanku.

"Exaa, lo yah kebiasaan nggak di sekolah nggak di bandara sama aja telat mulu" celutuk Keysa."loh kok murem banget sih?" Sambungnya.

"Iyya nih Key, kak Ibel nggak bisa pergi ke Bali sekarang karena mendadak tadi dia pingsan jadi dia dibawa ke rumah sakit sama Audrian"jawabku lesu.

"Iya iya gue tau kok, lagian cuman pingsan biasako kamu nggak usah khawatir besok juga kak Ibel nyusul toh" Keysa merangkul bahuku.

Ketua panitia memberikan arahan untuk masuk kedalam ruang tunggu setelah check in, selang beberapa menit pesawat yang akan kami naiki sudah mendarat.

Satu persatu penumpang masuk ke dalam pesawat yang cukup besar ini. Aku duduk di pinggir, dekat jendela tempat favoritku kalau naik pesawat karena kalau pesawat terbang rendah di bawah awan aku bisa melihat banyak hal dari atas sini.

Dear, future husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang