5//His sickness

297 13 6
                                    

Kuhempaskan badanku di atas ranjang, lelah sekali rasanya. Sesampainya di bandara Ngurah Rai tadi kami langsung pergi ke tempat wisata di sekitar sana.Badanku sudah sangat lelah sudah jalan dari tadi siang.

Sekarang aku berada di salah satu hotel bintang lima di daerah Sanur, sebenarnya teman temanku menginap di wisma dekat hotelku. Kalau bukan bunda yang ngotot mending sekamar dengan Keysa di wisma, daripada dengan Chandra disini.

"Sekamar dengan Kak Chandra? Nggak salah denger gue?!"kata Keysa setengah teriak di seberang sana.

"Tenang ajah kali, lagian gue nggak satu ranjang. Udah biasa gue dari play group juga udah tidur bareng tuh bagong" aku menatap sinis Chandra yang berada di ranjang sambil menonton tv.

Tanpa ku sadari tangan Chandra sudah berada di pipiku lalu mencubitnya ganas.

"Apa kamu bilang tadi? Bagong?"Matanya melotot menatapku.

"Aww, nggak kok aku bilang umhh..m ja..gong iyya jagung bakar. jagung bakar yang dipuncak waktu itu kita makan" aku mengelus pipiku yang menjadi korban tadi.

"Eh udah dulu yah Xa, takut ganggu" Kata Keysa menggodaku.

"Heh, anak ajah gue-"seruku terpotong.
Tut..tut..tut. Suara telfon di putuskan sepihak. Huh, dasar keysa.

Aku berlari kecil menyusul Chandra yang sudah menghilang dari hadapanku, dia kembali menonton tv dan duduk di sofa sambil memakan kripik kentang yang tadi kubeli di mini market depan hotel.

Sudah kuduga dia pasti menonton anime favoritnya. Ku sandarkan kepalaku di bahunya yang lebar dan menatap kosong kedepan, tiba tiba aku kepikiran kak Ibel.

Tadi kak Ibel sempet nelfon sih, katanya dia bakal nyusul kesini besok pagi. Jadi tidak sabar untuk acara besok malam, semua anak anak diundang untuk pesta dansa formal di ballroom hotel yang kutempati.

"Hei ngelamun ajah, lagi mikirin apa sih?" Seru Chandra mengagetkanku

Chandra membaringkan badannya di sofa dan menaruh kepalanya di paha Alexa, seolah olah paha Alexa adalah bantal. Alexa mengelus elus kepala Chandra lembut, membuat Chandra menjadi mengantuk. Kalau ada orang asing melihatnya, pasti mereka akan mengira Alexa dan Chandra adalah sepasang kekasih. Padahal mereka hanya sebatas sahabat sehidup semati.

"Lagi mikir ajah" jawabku santai.

"Wah, sejak kapan kamu mikir?"cibirnya.

"Enak ajah, gini gini aku juara umh..m juara.."aku berfikir keras.
"Juara tarik tambang! Masa kamu lupa, waktu kita acara tujuh belasan di Sd dulu. Kamu sih masih muda udah pikun gimana tuanya-"

Tiba tiba..

CUP!

Chandra mengecup bibirku. BLUSSHHING, walaupun sekilas aku bisa merasakan bibirnya yang lembut dan kenyal.

"OH TIDAK, Ciuman pertamaku!?! You steal my first kiss Chandraa. Hueeeeee" rengekku.

Aku langsung bangkit dari sofa tanpa memindahkan kepala Chandra terlebih dahulu, alhasil kepala Chandra menghantam ujung sofa.

"Awww, Alexaaaaa" dia meringis kesakitan sambil mengelus kepalanya. Chandra memasang kuda kuda untuk mencubitku. Dengan secepat kilat aku berlari menuju ranjang untuk mengambil pedang dan tamengku. Kali ini yang berperan sebagai tameng adalah bantal dan guling sebagai pedang. Aku membabi buta memukul Chandra dengan senjataku.

Dear, future husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang