Malam ini, aku memakai mini dress berwarna putih dan pink Rancangan teman Bunda, indah sekali. Modelnya backless membuat punggung sexy ku terekspos dengan mudahnya.
"Lama banget sih, udah jam tujuh tau bentar lagi acaranya di mulai" ketus Chandra.
"Kayak nggak tau cewek ajah, lagian acaranya di sini jadi nggak usah takut telat kali" kataku sambil menyambar lip tint pink di atas meja rias.
"Kamu pakai baju dulu cepat!"perintah Chandra sambil menatapku tajam.
"Hellloww? Sekarang aku udah pakai baju tau" kataku sambil memutar pupil mataku malas.
"Nggak! Ganti cepat. Emangnya dress kamu cuma ini saja?"
Huh?! Chandraaa why you gotta be so annoying. sekali sekali pakai dress sexy nggak papa kali.
"Kamu mau di apa apain sama orang asing ini Bali Xa bukan di rumah"lanjutnya lagi.
Dengan terpaksa aku mengganti dress ku, sekarang aku memakai dress panjang tanpa lengan. Mood ku memburuk karena ini.
Chandra tampan sekali malam ini, dia memakai jas silver dan sepatu hitam. Rambutnya di beri gel lalu disisir rapi, kadar ketampanannya berkurang drastis karena bawelnya kayak nenek lampir tadi.
Setelah berdandan aku dan Chandra berjalan menuju ballroom. Di depan ballroom sudah ada kak Ibel menungguku dengan bucket bunga. 'Semoga itu untukku'gumamku dalam hati.
"Malam bro, gue nitip Alexa yah" seru Chandra sambil ber-high five dengan kak Ibel.
Chandra berjalan menjauh dia mencari pasangannya, kak Vera. Kak Vera, teman sekelas Chandra dan kak Ibel dia cantik sekali. Gaunnya sexy menambah kesan nakal padanya.
"Masuk yuk, oh iya ini buat kamu" ajak Kak ibel sambil menyodorkan bucket bunga itu.
Aku mengangguk patuh. Saat memasuki ruang ballroom alunan musik dari dj menyambutku, didalam cukup gelap karena ada laser yang bergerak menari-nari di udara. Ada hal yang menarik perhatianku.
"Air mancur coklat!!"aku berlari kegirangan menuju air mancur coklat tersebut, di sampingnya ada meja panjang yang di atasnya terdapat banyak sekali topping.
"Ini surga"mataku membulat sempurna sambil mengambil topping lalu menyelupkannya kedalam air mancur.
"Astaga, Alexa kau seperti anak kecil" Kak Ibel mendengus geli.
"Never getting old for chocolate" kataku sambil melahap buah stroberi yang tadi aku celupkan di air mancur coklat. "Mau marshmallow?" Aku menyodorkan marshmallow ke mulutnya.
Aku kembali memakan kudapanku. Tiba tiba jempol kak Ibel mengusup ujung bibirku. Ternyata dia membersihkan bibirku yang belepotan karena coklat, oh tidak aku malu sekali.
"Makannya hati hati dong, jadi belepotan begini" Kak Ibel terkekeh gemas.
"Aku suka makan yang manis manis, kalau udah ketemu mereka pasti ketagihan" ucapku sambil cengar cengir.
"Kalau yang manisnya kayak begini kamu ketagihan nggak?"
Kak Ibel memegang daguku lalu memajukannya sehingga bibirku menyentuh bibirnya, dia melumat bibirku lembut. Melayang. Aku melayang. Nikmat sekali Tuhan.
Aku sama sekali tidak berpengalaman dalam bidang cium mencium, ini firts kiss ku ehm maksudnya second. Harusnya ini menjadi yang pertama tapi karena si bagong itu, terpaksa ini harus menjadi ciuman keduaku.Wajah ku memanas, bisa kutebak pasti sekarang wajahku memerah seperti kepiting rebus. Kak Ibel melepas ciumannya lalu mencubit ujung hidungku gemas.
"Kesana yuk!" Dia menarik tanganku menuju lantai dansa. Alunan musik bertempo cepat dari dj membuat orang orang menari dengan energik. kak Ibel bergerak memainkan kakinya di lantai dansa tidak khawatir dengan selang yang masih bersarang di hidungnya. Oh iya tadi siang dia berjanji akan menceritakan tentang penyakitnya
"Kak Ibel keluar yuk" ajakku sambil menyeret tangannya paksa.
****
Air mataku tidak dapat dibendung lagi, cairan bening itu pun keluar dari pelupuk mataku saat mendengarkan kak Ibel cerita.
"Kata dokter presentase kesempatanku untuk hidup lama masih sangat minim Xa" katanya lesu sambil menatap langit malam di bangku taman di depan kolam renang hotel.
"tapi aku yakin kamu bisa bertahan lebih lama, aku yakin aku pasti bisa sembuh"seruku sambil mengelus punggung tangannya.
"Penyakitku sudah menyebar ke otak, tulang, kelenjar adrenal, dan paru kiriku. Kakaku Will juga meninggal karena penyakit yang sama, karena orang yang memiliki saudara penderita kanker paru akan beresiko 2.4 kali lebih besar. Tetapi beruntung sekali Audrian tidak kena. Aku tidak yakin bisa hidup lama" dia mengusap pipiku lembut.
"Nggak Bel,kamu harus positive thingking kamu pasti bisa" suaraku parau menahan air mata.
"Ini sebabnya aku nggak cerita ke kamu, aku takut kamu akan khawatir dan terbebani karenaku" dia menatapku penuh penyesalan.
"Tidak akan Bel, aku selalu ada untuk kamu. Kamu harus kuat kamu harus bertahan demi aku, okay?" Kataku sambil menyodorkan jari kelingkingku untuk membuat perjanjian.
Dia mengaitkan jari kelingkingnya di jariku."okay"dia tersenyum manis."balik yuk, nanti mereka malah mikir yang aneh-aneh karena kita hilang tiba-tiba" lanjutnya.
Ketika hendak berjalan menuju ballroom, aku melihat sepasang mata melihatku dengan tatapan tidak suka. Seorang gadis cantik berjalan cepat sambil menghentak hentakkan kakinya di lantai, sekarang wajahnya terlihat sangat jelas pupil matanya berwarna biru dan rambutnya pirang sepertinya dia bukan orang Indonesia.
"Ibel? Ini beneran lo astaga lo nggak banyak berubah hanya lebih tampan" serunya sambil menubrukkan badannya ke kak Ibel lalu memeluknya erat."dan ada apa dengan mu? Penyakit mu kambuh lagi?"dia memegang kedua pipi Kak Ibel. Helloww?! Aku masih disini dan dapat melihat kalian.
"Clarissa" geram Ibel sambil menepis tangan gadis itu dari wajahnya.
"Ayolah Ibel, gue udah datang jauh jauh dari australia dan kau menyambutku dengan cara seperti ini?"katanya memelas.
"Okay, okay jadi apa mau lo?"kata kak Ibel to the point.
"Gue mau kita balikan kayak dulu"
WHAT?! Dia buta apa katarak? Nggak liat aku di samping Ibel, emang aku makhluk halus yang kasat mata. Tiba tiba tangan kak Ibel melingkar di pinggangku lalu merapatkan tubuhnya. Hohoho.. Good job kak Ibel.
"Sorry, i can't. Oh iya ini Alexa pacar gue" ucap kak Ibel sambil mengecup pipi kiriku.
Wajah gadis itu memerah karena menahan emosi, dia menatapku sinis. Gadis itu melihatku dari ujung kaki hingga ujung kepala sepertinya dia sedang menilaiku.
"Oh jadi lo lupa tentang perjanjian keluarga kita?" Dia tersenyum licik.
Gadis ini benar benar menyebalkan aku seperti ingin menonjok wajahnya sekarang. Sabar, Sabar, Alexa. Tarik napas lalu buang.
Kulihat kak Ibel sedang menghembuskan nafasnya kasar.
"Gue nggak mau mikirin perjanjian bodoh itu, apa pentingnya bagiku?"katanya sambil menyilangkan lengannya di depan dada.Aku benar benar tidak mengerti dengan topik mereka, aku menatap Ibel meminta penjelasan.
Ibel melangkahkan kakinya lebar untuk masuk ke dalam ballroom. Siapa sebenarnya gadis itu? Dan apa maksdunya perjanjian keluarga? Apakah gadis itu mantannya Ibel? Aku benar benar butuh penjelasan sekarang juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, future husband
Teen FictionGadis cantik bernama Chealsy Alexandra Lasmana. Harus meninggalkan kota kembang Bandung, karena tuntutan pekerjaan orang tuanya ,terpaksa Alexa harus ikut pindah ke Jakarta. Kepergian Alexa membuat Chandra sangat merasa kehilangan sahabatnya yang se...