7//Clarissa

165 9 1
                                        

Maafkan author kalau part nya pendek bangeeeet, lagi nggak mood nulis maaf kalau postnya lama happy reading ^^
----------------------------------------

*Clarissa pov

Ibel sialan, dia sama sekali tidak khawatir dengan perjanjian keluarga kami. Apa dia tidak takut dengan resikonya?

Perjanjian itu berisikan tentang perjodohanku dengan Ibel, awalnya perusahaan Ayah Ibel mengalami kerugian drastis karena hutang yang belum di bayar dan grandpa yang dermawan membantu Ayah Ibel dengan satu syarat Ibel harus menikah denganku. Sebenarnya perjodohan ini bukan kemauan grandpa tapi kemauan ku sendiri. Kalau Ibel menolak, siap-siap saja dia dan keluarganya tidur di bawah kolong jembatan.

Aku sudah menyukai Ibel dari dulu. Aku tahu dia sedang sakit dan waktunya untuk hidup tidak akan lama, tetapi entah aku malah semakin menggilainya seperti tidak ada rasa takut kehilangan orang yang aku cintai itu. Segala usaha sudah kulakukan untuk mencuri perhatiannya walaupun dia tidak merespon, kesannya seperti cewe murahan banget. Kurang apa sih gue? Kurang cantik? Kurang kaya? Kurang sexy?

Kalau masalah cantik dan sexy tidak usah diragukan aku sudah menjadi model di berbagai majalah fashion. Rambutku pirang dan panjang, badanku langsing dan sexy tidak ada pria yang menolak pesonaku kecuali Ibel.

Kaya? Granpa orang terkaya nomor satu di Indonesia, beliau menguasai 10 perusahaan besar paling berpengaruh di seluruh dunia. Aku cucu kesayangannya karena kedua orang tuaku sudah bercerai dan hilang entah kemana, menyedihkan. Orang tua memang sangat menyebalkan mereka telalu egois untuk memikirkan perasaan anaknya sendiri. Dan akhirnya hak asuh di ambil oleh Grandpa.

Menyenangkan menjadi cucu kesayangan Grandpa, semua yang kuinginkan pasti di kabulkan termasuk untuk menjodohkan ku dengan Ibel. Ibel anak dari om Stuart teman karib grandpa, aku sudah mengenal Ibel dari kecil. Awalnya Ibel senang-senang saja bersamaku sejak aku menyatakan perasaanku padanya dia selalu berusaha menghindariku, katanya dia juga menyayangiku tetapi hanya sebatas sebagai adik perempuannya sendiri.

Harusnya aku yang berada di samping Ibel tadi, bukan si Alexa-alexa itu. Masa sih gue kalah sama cewek tengil kayak dia, Alexa sama sekali bukan level ku dia tidak pantas bersaing denganku. Ngapain juga si Ibel pake cium pipi dia segala. Liat saja Alexa kau sudah salah memilih musuh dan kau akan menyesali itu.

-----------------
*Ibel's Pov

"Kenapa Clarissa bisa ada di Bali jangan bilang lo yang ngasih tau lagi?"

"Sorry bro, doi maksa sih"

"Bro lo taukan kalau gue nggak suka sama Clarissa?"

"Iye-iye gue tau, gue kasih tau yah ke lo, jangan sia-sian cewe secantik Clarissa. lo gak kasian sama dia?"

"Lo dibayar berapa sama Claris?"

"Ini bukan masalah uang bro, ini masalah-"

"Bullshit!"

Ibel membanting telfon genggamnya setelah mengakhiri sambungan telfon dengan Roy.
Ibel sudah bisa menduga kalau Roy yang memberitahukan keberadaannya.

Sudah bertahun tahun aku menghindarinya dan kenapa pertemuanku dengannya harus ada Alexa, Alexa pasti berfikir aneh aneh tentang hubunganku dengan Clarissa.

Malam semakin larut, pesta yang di gelar sekolah sudah selesai setelah penutupan yang sangat heboh tadi karena Alexa diminta bermain biola dan Chandra bermain piano.

~flashback 1 jam yang lalu~

"Akhirnya kita sudah sampai pada penghujung acara dan untuk penutupnya kita mengundang dua murid SMA Bakti Jaya yang berprestasi Chandra dan Alexa" seru host di atas panggung yang langsung di sambut dengan tepuk tangan dan siulan yang meriah.

Chandra dan Alexa bergandengan tangan naik ke atas panggung bersamaan, Chandra langsung duduk di bangku depan piano hitam dan besar sedangkan Alexa dia sibuk memasang mic di biolanya.

"Selamat malam semuanya. Gue dan Alexa nggak tau kalau bakal tampil jadi penutup, dan karena ini mendadak kami belum latihan sedikitpun" ucap Chandra sambil mengambil mic dari host. "Tapi tenang ajah gue sama Alexa punya lagu kok" lanjutnya lagi.

Chandra sedikit berdiskusi dengan Alexa di atas sana sebelum menampilkan skillnya. Suara gesekan biola Alexa sangat indah di iringi dentingan piano yang mellow, Alexa benar-benar seperti musisi profesional matanya terpejam menghayati alunan melodi yang ia buat semakin lama tempo piano semakin cepat jari jari Chandra menari dengan lihainya di atas piano gesekan biola Alexa juga semakin cepat. Luar biasa, satu kata buat penampilan mereka sempurna. Suara tepuk tangan menggema di seluruh ruangan, Alexa dan Chandra membungkuk memberi hormat.

"Wah, wah. penampilan tadi sangat menakjupkan sebelum turun kita ngobrol-ngobrol dulu sebentar"seru host bergaya waria itu."Alexa denger-denger kamu itu bikin komik yah"lanjutnya.

"Umm.. Iya, saya bikin komik animasi di salah satu majalah remaja" jawab Alexa sambil tersenyum manis.

Semua mata menatapnya kagum senyum Alexa mampu membuat semua orang mendadak diabetes.

"Kalau yang satu ini dia vokalis band sekolah, siapa sih yang nggak Kenal Chandra?"seru Host itu.

Para wanita berteriak histeris sedangkan yang laki-laki hanya memandang iri ke Chandra.

"Jadi apa kabar bandnya?" Lanjut host itu.

"Baik, rencananya kami akan di undang manggung di acara pengahargaan musik di salah satu stasiun TV bulan depan"ucapnya bangga.
Begitulah seterusnya berbasa basi di atas panggung

~flashback finish~

"Alexa! Aku mau jelasin tentang tadi" seru Ibel setengah teriak.

Alexa tidak merespon, dia masih asik ngobrol dengan teman-temannya. Dari pada dikacangin gini mending gue seret paksa.

"Alexa kamu denger nggak sih?" Tanyaku sambil mencengkram tangannya. Lalu membawanya keluar ballroom.

"Sakit! Ibel lepasin!" Dia meringis kesakitan.

Spontan kulepaskan tangan ku yang mencengkram pergelangan tangannya.

"Maaf, maaf. Aku nggak maksud" kataku was-was. Aku benar-benar tidak ingin menyakitinya. "Sakit banget yah?"tanyaku sambil mebolak balikkan tangannya khawatir.

"Kamu sih main seret-seret semaunya, kenapa nggak manggul aja sih?"ucapanya sambil mengkerucutkan bibirnya.

Tuhan. Engkau kemanakan pendengaran pacar ku?

"Kamu lucu kalau cemberut gitu, pengen aku cium"godaku

"E..enak ajah" serunya tersipu malu."katanya mau jelasin kok malah godain aku sih?" Lanjutnya.

Aku menarik nafas panjang lalu menjelaskan semua tentang Clarissa, mulai dari perjodohan sampai Clarissa yang terus mengejarku walaupun sudah menolaknya berkali kali.

"Bel, apa sebaiknya kita pisah ajah" tanya nya parau

"Tidak, tidak akan babe" jawabku langsung, sebenarnya dadaku mendadak sesak mendengar keputusannya. Dan aku harap dia tidak serius dengan perkataanya.

"Aku nggak mau perusahaan papa kamu bangkrut bel karena aku" katanya lirih

Tiba tiba seseorang datang memotong percakapanku dengan Alexa. Siapa lagi kalau bukan Chandra.

"Exaa kamu kemana ajah sih?!udah malam pulang yuk" seru Chandra setengah teriak.

"Kamu nggak liat aku lagi bicara sama Ibel" ucapku ketus

"Kan bicaranya udah dari tadi sore" sekarang Chandra memasang wajah anak anjing.

"Udah malam Alexa kamu istirahat lagian kasian Chandra udah nyariin kamu dari tadi" bujukku.

"Yaudah, bye. Makasih buat hari ini" ucap Alexa sambil memaksakan senyumnya.

Aku tahu dia memaksakan senyumnya. Aku benar-benar sudah membuat pikirannya terbebani, seharusnya aku tidak melibatkan Alexa kedalam hidupku yang rumit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 24, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear, future husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang