Hai semuaa!! Mohon maaf kalau cerita ini feelnya nggak dapet soalnya author masih pemula banget, bahkan ini cerita pertama.
Semoga suka dengan semua keanehan di cerita ini yahh
Selamat membaca \^o^/
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Exaaa,sini turun dulu ada tamu jauh yang pengen ketemu" teriak bunda dari ruang tamu lantai satu.
"Iyaa bun tunggu"
Dengan secepat kilat aku melangkahkan kaki ku ke ruang tamu.Entah mengapa jantungku tiba-tiba berdenyut dua kali lebih cepat dari biasanya.
Tiba tiba salah seorang wanita yang duduk di sofa ruang tamu memelukku lalu memegang kedua pundakku."Ya Tuhann, ini beneran Alexa. Alexa yang waktu itu suka manjat pohon apelnya tante kan, yang tiap sore main sama Chandra?"
Tunggu. Tunggu. Sepertinya aku tidak asing dengan suara ini, Chandra?
Nama itu kemudian membuat otakku memutar kejadian 8 tahun yang lalu.
Flashback
"Exaaaa sayang ayo turun nanti kamu jatoh" bujuk tante Dina dari bawah pohon.
"Iyya tan, tunggu 5 buah lagi" kataku sambil kembali memetik apel berwarna merah pekat.
Setelah terkumpul lima buah, akupun turun dari pohon apel tante Dina. Apel tante Dina memang sangat lezat walaupun tidak terlalu manis tapi tetap saja enak. Kata tante Dina sih karena yang makan apelnya udah manis. Gombal. Tapi bener sih, aku memang manis hehe..
Aku berjalan menuju kebun teh di belakang rumah Chandra-anak tante Dina-. Terlihat Chandra sedang duduk termenung di ayunan besar terbuat dari ban yang tergantung di pohon besar. Tempat nongkrongku bersama Chandra. Selain karena pemandangannya indah juga karena banyak bunga cantik yang tumbuh. Aku berlari kecil menyusul Chandra, lalu duduk di sebelahnya.
"Exa, kata bundamu kamu mau pindah ke Jakarta yah?" Tanya Chandra sedih.
"Iya nih Chan. Kata bunda, ayah harus pindah kantor ke Jakarta. Padahal aku udah betah disini, di Jakarta nggak ada kebun teh seindah ini dan nggak ada bunga sebanyak ini" jawabku tidak kalah sedih.Aku bangkit dari ayunan lalu berjalan menuju semak semak yang di tumbuhi bunga liar dan memetik beberapa bunga dan mengaitkan tangkainya satu sama lain dan inilah kebiasaanku membuat flower crown.
"Jadi, kapan kamu pindahnya?"
Tanya Chandra kembali."Besok pagi"
"Hah?! Astagaa Alexaa kenapa baru bilang, kenapa nggak ngasih tau dari kemarin kemarin sih?"katanya setengah teriak.
"Hehe.. Aku pindah rumah ke Jakarta Chan, cuman 2 jam dari sini bukan pindah ke antartika"kataku sambil cengar cengir.
"Yaelah Exaa, wajarlah aku panik. Harusnya kamu ngasih tau aku dari dulu dulu, pasti sepi kalau kamu udah pindah"
Sepertinya Chandra sedih banget. Ya Tuhan aku cuman pindah ke Jakarta doang, dia kan bisa datang main ke rumah nanti kenapa harus merasa kehilangan banget.
Kupeluk Chandra erat, tangisan tidak bisa dibendung oleh keduanya mereka mengis didalam pelukan hangatnya.
"Sahabatku, Chandra jangan lupain aku yah" suaraku serak karena menangis.
"Jaga diri baik-baik yah, jangan nakal disana" Chandra mengusap air mata di pipiku
Flashback finish
Aku ingat semuanya.
"Chandra mana tante?" Tanyaku sangat bersemangat mengingat sahabat kecilku.
"Semangat banget nanya nya. Chandra bakal datang kesini nanti malam, oh iya Exa tante Dina sama Chandra mau nginap disini tiga hari. Tolong kamu tunjukin kamar tamu yah" Bunda memberiku dua kunci kamar, yang berarti tante Dina dan Chandra tidur di kamar yang berbeda.
"Tante Dina mau tidur dikamar yang mana bun?"
"Dikamar lantai satu, kasian tante Dina kalau harus naik turun tangga untuk pergi ke dapur" kata bunda sambil menunjuk kamar tamu didepan kolam renang. Kamar tamu ini memang terpisah dari rumah karena letaknya di seberang kolam renang.
Eh, berarti Chandra tidur di kamar tamu disamping kamar aku dong. Jadi tidak sabar melihat tampang Chandra sekarang. Terakhir ketemu waktu itu umurku masih 11 tahun dan Chandra sudah 13 tahun. Chandra kecil yang polos kulitnya putih bersih, badannya sedikit lebih pendek dariku mungkin sekarang dia bakal menjulang tinggi dibandingku karena banyak anak cowok yang pendek setelah Sma bakal tinggi, kakinya banyak bekas luka karena, arena tempatku bermain bersama Chandra dulu berada di perbukitan mau tidak mau bakal banyak ranting yang akan menggores kakinya. Rasa rinduku sudah berada di puncaknya bagaimana tidak sudah 8 tahun kami berpisah tanpa ada komunikasi, Chandra tidak pernah main kerumah ataupun hanya menelfon untuk menanyakan kabar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, future husband
أدب المراهقينGadis cantik bernama Chealsy Alexandra Lasmana. Harus meninggalkan kota kembang Bandung, karena tuntutan pekerjaan orang tuanya ,terpaksa Alexa harus ikut pindah ke Jakarta. Kepergian Alexa membuat Chandra sangat merasa kehilangan sahabatnya yang se...