02. Sagara Biru Kalingga

169 69 4
                                    

Selamat datang dicerita Seanne. Terimakasih, sudah mampir kebagian ini. Jangan lupa untuk vote komen, ya! 🤍

Happy reading, everyone!

🎵 Playlist: Sempurna
(Andra and the backbone)

🎵 Playlist: Sempurna (Andra and the backbone)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

02. Sagara Biru Kalingga

Waktu istirahat seperti, tidak mungkin jika kantin SMANTA tidak ramai. Terlihat dari murid-murid yang mulai berhamburan keluar dari kelas, lalu langkahnya terlihat menuju ketempat makan yang disediakan sekolah seperti ini.

Sejenak mereka dapat bersantai setelah lelah memutar otak untuk pelajaran tadi.

Beruntung, Gallan, Alvano, dan Sagara sudah duduk manis dibawah pohon mangga rindang disebelah pojok kantin tepat didepan warung Mang Yayat. Bukan tanpa alasan, Gallan sudah memilih tempat sejak 20 menit sebelum bel istirahat berbunyi. Bahkan, ia ketika yang lain baru memasuki area kantin, Gallan sudah santai dengan semangkuk bakso dan es teh manisnya.

"Ah, untung gue udah nempatin ni meja. Kalau enggak, bisa-bisa kita makan sambil berdiri. Ck, ck, ck," ucap Gallan sambil meneguk es teh miliknya sampai habis.

"Iya enak si enak, cuman kita harus bohong sama Bu Indah," balas Elvano dengan tangan yang mengeluarkan seragamnya dan menarik dasinya agar sedikit longgar.

Elvano, si badboy

"Bersyukur kek, lu, anjing!" gertak Gallan.

Sagara tertawa kecil melihat gertakan kecil Gallan. "Lu kayak Mama, sialan," kata Sagara meledek. 'Sialan' bukan untuk Vana, tapi untuk Gallan.

"Buset, sembarangan lu! Gue dimiripin sama Tante Vana yang kelakuannya bikin gue selalu elus dada. Ada-ada pikiran random Mama lu, Gar," jawabnya panjang lebar.

Amit-amit jika ia harus dimiripkan dengan Vana yang notebenya ibu-ibu sosialita. Lebih baik ia dimiripkan dengan anjing peliharaan Vana daripada dengan dirinya.

"Heh lu, enggak dikasih sedekah lagi mampus lu, Gal," Elvano menasehati Gallan sambil memukul kepalanya cukup keras. "Nanti, kalau lu kehabisan duit mau minta kesiapa, anjir!"

"Mata lu sedekah! Emang gue anak yatim, hah?!" ketua Gallan tidak terima.

"Btw, Gar kemarin gue kayak liat mobil lu deh. Jalan kearah supermarket, itu lu?" tanya Gallan. "Cute banget si selingkuh gue," ucapnya genit.

Sagara bergidik ngeri. "Ihh, najis lu Gal. Kayak banci pinggir jalan yang waktu itu ngemis-ngemis pengen pegang ABS gue!" balas Sagara trauma dengan kejadian itu.

SEANNE! [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang