03. Taman belakang

172 77 11
                                    

Selamat datang dicerita Seanne. Terimakasih, sudah mampir kebagian ini. Jangan lupa untuk vote komen, ya! 🤍

Happy reading, everyone!

🎵 Playlist: Muak
(Aruma)

🎵 Playlist: Muak(Aruma)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

03. Taman belakang

Setelah dikeluarkan dari kelas oleh Vana, Sagara, Elvano, dan Gallan tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. Mereka pergi ketaman belakang agar bisa kabur dari sekolah dijam pelajaran seperti. Untuk sekedar nongkrong melihat balapan, seperti yang diinformasikan Elvano.

Meskipun tembok ditaman belakang itu sangat menjulang tinggi, yang tidak mungkin dipanjat dengan tangan kosong. Otak mereka yang pas-pasan mencoba untuk menemukan ide yang bagus meskipun perilakunya tidak bagus.

"Gimana anjir, ini yang buat tembok punya masalah apa si? Tinggi amat tembok penghalangnya kayak tembok yang beda agama," ucap Gallan yang duduk dibawah pohon mangga untuk berlindung dari sinar matahari yang cukup menyengat saat itu.

"Yeuuu, malah curhat lu, belek kuda!" balas Sagara yang sedang membuka dua kancing atas baju seragamnya. Sedikit terlihat, lelaki itu memakai baju dalaman berwarna hitam.

"Sialan, belek kuda," Elvano tertawa menanggapi.

Sementara, suasana menjadi hening. Mereka bergelut dengan pikirannya. Mencari cara supaya bisa keluar dari sekolah, tanpa lewat gerbang depan yang bagaimana pun alasannya tidak akan diberi izin. Apalagi, Pak Busro yang sangat ketat menjaga gerbang supaya tidak ada yang keluar. Tapi, jika diberi uang mungkin imannya bisa goyah.

"WOY!? GUE ADA IDEE, BISA-BISANYA BARU KEPIKIRAN!!"

Elvano, suara lelaki itu tiba-tiba saja menggema. Ia bangun dan menarik kedua temannya untuk bangun juga.

"Kemarin kan mati lampu."

Sagara dan Gallan fokus mendengarkan Elvano yang bicaranya setengah-setengah.

"Nah... Terus kan..."

Tak!

Gallan menjitak kepala Elvano gemas. Lagipula, atas dasar apa lelaki itu berbicara sangat lambat seperti kukang? Padahal dia pasti tau Gallan ini tipe orang yang emosian. Tapi?

"Sakit bego!" umpat Elvano sambil mengelus kepala yang dijitak Gallan tadi.

"Lagian elu! Ngomong lama amat. Mau ngomong atau mau cosplay jalan siput, hah?" itu suara Sagara yang ikut gemas mendengarnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SEANNE! [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang