00. Prolog

205 68 2
                                    

Selamat datang dicerita Seanne. Terimakasih, sudah mampir kebagian ini. Jangan lupa untuk vote komen, ya! 🤍

Happy reading, everyone!

🎵 Playlist: Selamat tinggal
(Virgoun feat. Audy)

 Audy)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

00. Prolog

Sagara menatap lembaran panjang yang Mamanya-Vanadya, berikan. Ia menatap bingung kearah lembar panjang itu yang isinya ... daftar belanja bulanan Vana, nampaknya. Ia lantas beralih menatap Vana yang tersenyum lebar kearahnya. Senyuman tanpa dosa.

"Apa ini, Ma?" tanya Sagara.

Vana yang mendengarnya lalu menatap Sagara sumringah sambil berkata. "Ini Bang, Mama minta tolong buat beliin bahan makanan buat didapur. Kebetulan udah abis, besok Mama mau beli enggak sempet karena mau arisan sama temen-temen Mama. Jadi, Mama minta tolong sama kamu, ya, Bang?" ucap Vana panjang lebar.

Sagara merotasi bola matanya malas. Lagi, dan lagi. Ia akan terus menjadi korban Vana ditengah malam begini.

"Kenapa malem-malem gini sih, Ma? Kenapa enggak pas tadi siang?" kata Sagara memelas.

"Kan, Mama baru inget besok mau pergi arisan. Kamu naik mobil aja belanjanya, itu cuman sedikit ko." Lain dengan Vana yang terus membujuk putra sulungnya agar mau pergi membeli bahan makanan untuk didapur yang sudah hampir habis.

"Kamu dianter sama adek aja, Bang. Sama Raja sana, mumpung dia lagi nganggur," lanjut Vana.

"Ck, yaudah sendiri aja, Ma. Transfer uangnya," finall-nya sambil berjalan menuju kamarnya untuk mengambil kunci mobil dan benda gepeng yang selalu ia bawa kemana-mana.

Hanya dengan celana hitam sebatas lutut, dan kaos hitam polos berlengan pendek, yang melekat pada tubuh Sagara terlihat sangat sempurna untuk dipandang dengan mata telanjang.

Sepanjang jalan, ia mengemudi dengan kecepatan sedang dan santai. Tidak usah buru-buru, mau hujan pun tidak peduli karena ia menaiki mobil. Ia juga menyumbat telinganya dengan earphone sambil mendengarkan lagu-lagu barat favoritnya.

"Tumben, nggak macet sama sekali," gumamnya melihat keadaan jalanan didepan.

Hingga, lampu lalulintas menunjukkan warna merah yang mengharuskannya untuk berhenti. Tidak masalah, hanya sebentar. Ini juga berarti, para pengendara dilawan arahnya bisa melaju sebelum lampu hijau kembali menjadi merah.

Seperti sekarang.

Kini, ia boleh kembali melanjutkan perjalanannya karena lampu lalulintas sudah kembali hijau.

Empat ratus meter kedepan tidak terjadi apa-apa. Hingga, seorang gadis dengan motor berwarna pink muda dan helm bogo yang melekat pada kepalanya itu, seperti ingin belok. Sagara memperhatikan gadis itu, tanpa memelankan laju mobilnya. Pikirannya berkata, gadis itu tidak kan belok kekanan. Kearahnya.

Opini wanita memang tidak bisa ditebak.

Cit...

Bruk!

"Bangsat!"

Gadis itu tertabrak olehnya. Tapi sungguh, disini yang salah adalah gadis itu yang belok tanpa memberi lampu sen apa-apa. Seperti itu. Dia nampaknya hanya tergores oleh mobilnya, karena kronologinya gadis itu yang tidak bisa belok. Seperti anak SMP yang pertama kali belajar motor.

Sagara turun sebentar hanya untuk melihat muka gadis itu. Sorot matanya tampak datar menatap gadis yang sok dramatis seperti tertabrak dan ingin mati detik itu juga. Padahal, yang ia lihat tidak ada bagian tubuh gadis itu yang terluka atau hanya sekedar tergores.

Karena, pakaiannya saja panjang-panjang. Memakai helm lagi, dimana bagian lukanya?

Merasa tidak bersalah, Sagara kembali masuk kedalam mobil. Menutup pintunya, memundurkan mobilnya agar bisa melanjutkan perjalanan kembali. Tanpa memperdulikan gadis yang meronta-ronta mengumpatinya dibelakang sana.

Tapi, Sagara tidak peduli.

"HEH! COWOK SIALAN, UDAH NABRAK NGGAK NOLONGIN LAGI?!"

"GUE TAU LO DENGER TERIAKAN GUE, TOLONGIN DONG! JANGAN PURA-PURA DONGO LO?!"

"GUE SUMPAHIN LO PACARAN SAMA CABE-CABEAN?!!!"

Itu teriakan yang Sagara dengar dari arah belakang. Sebelum ia menoleh pada kaca spionnya yang menunjukkan gadis itu sudah ditolong oleh warga sekitar.

***

SEANNE! [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang