Part 3

8 2 0
                                    

"Kamu ngapain geleng-geleng kepala "

Aleya terkejut mendengar suara itu,suara itu milik suaminya, Raka.

"Ah iya kak,itu..."

Aleya bingung harus menjawab apa karena tidak mungkin bukan ia mengatakan bahwa ia senang mendengar keputusan suaminya dan sedang membayangkan bagaimana kehidupan mereka kedepannya.

"Ehh nanti ketauan dong kalau aku tadi sempat nguping"

Aleya spontan menggelengkan kepalanya dan membuat sang suami kembali terheran.

"Ada apa sih, kamu mikkirin apa?"
Tanya Raka.

"Ehh engga kak,engga ada" Aleya langsung bergegas ke arah kasur untuk menghindari pertanyaan suaminya.

"Aku mau istirahat kak" Lanjut Aleya sambil membenarkan letak selimutnya.

"Yaudah kamu istirahat dulu, aku mau keluar.Nanti kalau aku sudah balik ke rumah aku mau bicarain sesuatu ke kamu"

"Kakak mau kemana? " Tanya Aleya

"Aku mau ketemu temen bentar,udah ya aku pergi dulu"

"Iya kak, hati-hati"
Aleya tersenyum,Raka sepertinya benar- benar ingin memulai kehidupan pernikahan dengannya.Raka sudah mulai berubah, dulu Ia sangat cuek bahkan Dia bisa saja emosi ketika Aleya bertanya dia akan pergi kemana, tetapi sekarang berbeda, bahkan sekarang Raka memberitahunya tanpa ia bertanya.

"Tuhan aku mohon jadikan ini awal yang baik untukku, aku sudah kehilangan semuanya,jangan uji aku lagi, aku tidak mau kehilangan lagi"
Batin Aleya.

___________________________________________

  Saat ini Raka sedang dalam perjalan menuju rumah sahabatnya, Bian
Dia butuh teman untuk cerita dan juga dia ingin meminta saran kepada sahabatnya itu tentang apa yang harus dia lakukan setelah ini.

Setelah sampai di depan rumah sang sahabat,Raka segera masuk ke dalam tanpa izin atau memberi tahu kepada Bian terlebih dahulu.

"Woy ngagetin aja lo, tiba-tiba ada di dapur gue"
Bian sangat terkejut ketika ia ingin minum Raka tiba-tiba saja berada di dapurnya untung saja Ia tidak menyembur atau menyiram laki laki itu dengan air yang ada di gelasnya.

"Siapa suruh pintu gak di kunci, ya gue langsung masuk lah, lagian lo gak angkat telfon gue dari tadi,ayo kedepan"
Raka langsung saja berjalan kearah ruang tamu di rumah Bian dan langsung duduk di sana.

"Gilaa ni orang, datang datang langsung ngatur-ngatur aja" Ucap Bian kesal, namunwalaupun demikian tetap saja ia mengikuti langkah Raka.

Raka langsung duduk di atas sofa milik Bian membuat sang empunya hanya bisa geleng geleng kepala

"Kebiasaan, datang gak ngabarin, lo kalau kesini dengan tujuan yang gak jelas, mending pulang deh, gua butuh istirahat,besok mau kerja"

Bian sudah lelah menghadapi sahabatnya yang satu ini. Ketika Raka sedang ada masalah dia akan datang kepada Bian dan menceritakan masalahnya tetapi hanya sebatas itu.
Jadi ketika Bian memberi nasihat dan masukan,Raka tidak akan mendengarkannya hal itulah yang membuat Bian kesal pada sang sahabat dan tidak ingin lagi mendengar cerita tentang apapun lagi dari sahabatnya tersebut.

"Gue butuh saran dari lo"

Raka berjalan ke arah ruang tamu dan diikuti oleh Bian

"Gue lagi bingung, lo tau Aleya keguguran dan-"

"Hah.. Kok bisa? Lo apain Aleya? Jangan bilang lo sengaja!"

Bian terkejut mendengar ucapan dari sahabatnya itu

Aleya:My SufferingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang