Raka berjalan dengan santai memasuki kamarnya. Lelaki itu berencana untuk membersihkan badannya terlebih dahulu lalu setelah itu Ia akan berbicara dengan Aleya mengenai masalah rumah tangga mereka.kali ini Raka ingin bertindak egois. Apapun keputusan Aleya nantinya, lelaki itu akan berusaha untuk mempertahankan rumah tangganya. Ia ingin memulai semuanya dari awal dan tentunya belajar menjadi suami yang baik untuk istrinya.
"Aleya jangan tidur dulu, kita perlu bicara setelah aku selesai mandi" Ucap Raka tapi tak kunjung mendapat jawaban dari Aleya
"Aku tau kamu belum tidur" Lanjutnya.
"A-aku ngantuk kak"
Aleya berusaha menghindari Raka. Entah mengapa saat ini ia merasa canggung saat berdekatan dengan suaminya itu."Hanya sebentar dan ini penting"
Ucap Raka sambil berjalan menuju kamar mandi.Aleya duduk dan bersandar di tepi kasurnya. Pikkirannya berkecambuk. Dia memikkirkan apa yang akan dikatakan oleh Raka.
"Apa yang akan di bicarakan ka Raka? Apa dia akan menceraikan ku? " Gumam Aleya tanpa sadar.
"Itu yang akan kita bahas"
Ucap Raka yang baru saja selesai mandi."Iya kak, aku terima apapun keputusan kakak"
Aleya meremas jari jari nya yang saling bertautan di dalam selimutnya.
"Apapun? " Tanya Raka.
"Iya kak, apapun. Termasuk jika kakak ingin menceraikan ku" Aleya sekuat tenaga menahan air matanya.
Walaupun mereka menikah hanya karena tanggung jawab tapi tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan Raka sedikit banyak sudah berpengaruh di dalam hidupnya dan bagaimana pun juga dari dulu Aleya hanya ingin menikah sekali seumur hidup.
"Kenapa? Apa kamu ingin bercerai denganku? Atau sebelumnya kamu punya lelaki lain? " Tanya Raka
"Aku tidak bermaksud apa apa. Aku hanya ingin memperjelas semuanya agar tidak ada masalah kedepannya. "
Lanjutnya."Tidak kak, bukan begitu tapi aku sadar kakak menikahiku hanya untuk bertanggung jawab atas kesalahan kita malam itu dan sekarang tanggung jawab kakak sudah selesai. Babynya sudah pergi"
Kali ini Aleya tidak dapat menahan tangisannya lagi. Ia menangis mengingat kepergian bayinya. Harusnya kurang lebih 4 bulan lagi ia sudah bisa melihat bayinya tetapi karena kelalaiannya yang kurang menjaga kesehatannya akhirnya bayi itu tidak dapat di pertahankan.
"Kalau kakak berpikkir aku meminta berpisah karena ada lelaki lain jawabannya tidak sama sekali kak, aku tidak pernah dekat dengan lelaki manapun bahkan aku tidak pernah berpacaran sebelumnya. Kakak lelaki pertama untukku"
Aleya memberanikan diri menatap suaminya itu.
"Lalu bagaimana jika aku meminta mu untuk bertahan disisiku?bagaimana jika aku memintamu untuk tetap menjadi istriku? " Tanya Raka
Aleya terdiam. Dia tidak menyangka bahwa kata-kata itu akan keluar dari mulut suaminya.
"Bagaimana aleya? Apa kamu mau mempertahankan pernikahan ini"
Tanya Raka."Apa alasannya kak? Kenapa kakak ingin mempertahankan pernikahan ini?"
Bukannya menjawab pertanyaan Raka justru Aleya malah kembali bertanya kepada suaminya itu.
"Aku tau selama pernikan ini aku banyak melakukan kesalahan padamu dan juga anak kita. Jujur aku memang belum sepenuhnya bisa menerima mu dan juga bayi itu"
Raka menghela napas nya sesaat."Tapi bagaimana pun juga itu tetap anakku dan darah dagingku jadi aku juga merasa kehilangan. Aku juga merasa bersalah karena selama kehamilanmu aku tidak pernah memperhatikan mu dan kandunganmu dan aku juga diam saja ketika melihatmu mendapatkan banyak tekanan di rumah ini jadi aku merasa aku juga ikut andil dalam kepergian bayi kita"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aleya:My Suffering
ChickLitAleya Margaretha Seorang gadis yang berprestasi dan sangat cantik,namun takdirnya tidak secantik nama maupun rupa-nya. Gadis cantik itu hidup dengan kesedihan.Ia harus berjuang untuk mendapatkan kasih sayang dari ayahnya. Berbagai cara telah Ia la...