masih Jevan

56.2K 791 18
                                    

Cerita ini adalah FIKSI!
Tidak untuk ditiru!

Happy reading🥰

Semalam Rei dibuat terjaga sampai jam 3 dan sekarang baru pukul 6 pagi adiknya itu sudah menangis lagi membuat Rei mau tak mau membuka matanya yg masih sangat mengantuk. Berhati-hati untuk bangun dengan perutnya. Rei melihat popok adiknya sudah penuh dan menggantinya dengan yang baru lalu membuat jamu lagi untuk diminumnya, karena sudah pasti adiknya ini akan lama menyusu.
Setelah itu Rei mulai memijat payudaranya, membiarkan payudaranya menggelantung indah diterpa dinginnya AC yang menyala.

"Eh udah keluar lagi? Perasaan belum 15 menit deh, apa yang sisa subuh tadi masih ada? Btw, kok rasanya putingku agak lecet ya" monolog Rei

pagi ini, dia tidak memusingkannya lagi karena yang terpenting saat ini adalah menghentikan tangis Jevan. Dia menggendong Jevan ke balkon kamarnya, walaupun masih jam 6 matahari sudah mulai menampakan dirinya dan lagi matahari pagi bagus untuk bayi tapi masih terlalu dingin untuk berjemur.

"Yuk sayang Jevan haus lagi? Hm, kayaknya sama kakak, Dedek minum susu terus ya. Enak dek? Yauda minum lagi yang banyak yaa sayangnya kakak" Rei mengarahkan putingnya ke mulut kecil Jevan untuk dihisap lagi. Dia tidak takut akan dilihat orang lain saat ini karena rumah tetangganya agak jauh dan terhalang pohon  serta dibawah tidak ada satpam atau maid yang berkeliaran.

Shh.. shh.. shhh..
Benar saja putingnya itu lecet, Jevan menghisapnya dengan kuat.

"Pelan ya sayang, shhh... Adek kakak hisapnya kuat banget sih? Ululu sekarang minum susunya sambil liat kakak ya? Pinternya jagoan kakak"

Rei masih dibalkon melihat-lihat ke sekitar, pemandangan pagi ini sangat indah tapi terlalu dingin untuknya yang hanya memakai sleepwear dan untuk Jevan juga tentunya.

Dia berjalan kedalam dengan masih menyusui, berhenti didepan kaca dan melihat pantulan dirinya sendiri di depan cermin.

"Ternyata gini ya tampilan gw, hamil 7 bulan ditambah punya bayi umur 3 bulan dan sekarang lagi menyusui bayinya. Tapi kalo diliat gw cantik juga, aura keibuan gw menguar. Gw foto bagus kali yak? Boleh deh"

Cekrek

Cekrek

Cekrek

"Waaa bagus banget hasil fotonya, sexy dan memesona"

"Eh adek, ASI nya habis ya? Pindah yuk sebelah lagi" Rei memberikan Jevan payudara kanannya yang belum dihisap sang adik

"Cupp... Cup... Cupp... Adek selesai nya masih lama enggak? Kakak laper ni sayang, semenjak menyusui kamu kakak bawaannya cepet laper" Rei bermonolog.

Jam sudah menunjukkan pukul setengah 8 pagi dan Rei masih melakukan perannya sebagai seorang ibu, yaitu menyusui anak bayinya.

"Kok lama-lama gw jadi menikmati ini ya? Apa nanti pas gw punya anak juga bakalan begini? Kalau anak gw kembar gimana ya tapi kan lucu kembar gitu anaknya"

"Akhirnya baby J selesai menyusu, ya iyalah orang udah hampir 2 jam dia nyusu, sampe pegel ni tangan gw. Gw laper banget, ga usah mandi dulu kali yak langsung turun aja, pake hoodie semalem sama ini perut biarin aja deh nanti kelamaan lagi makannya kan haru minum jamu lagi nanti" Rei berbicara sendiri

Sampai dimeja makan, makanan memang sudah tertata tapi Orangtuanya tidak kelihatan satupun. Setelah semalam Mommynya memberikan surprise pada Daddy, karena Daddy-nya berulang tahun.

"Bi, Mommy sama Daddy kemana ya? Kok ga keliatan?"

"Tuan dan Nyonya sudah pergi pagi-pagi sekali nona, katanya ada salah satu istri rekan bisnisnya ada yang meninggal dan mereka kesana untuk menghadiri pemakamannya"

"Oh baiklah bi, terima kasih infonya. Bibi, apakah masih ada pekerjaan?"

"Tidak Non, ada apa?"

"Boleh Bibi jagakan Jevan dulu sebentar, hanya selama Rei makan"

"Boleh Non" sambil mengambil alih Jevan dari gendongan Rei

"Jevan sama bibi dulu ya, kakak makan dulu." Lalu beralih pada bibinya "terima kasih ya bi."

Rei makan dengan tenang menikmati nasi goreng kesukaannya. Baru akan beranjak dari kursi karena sudah selesai dengan makanannya, ada salah seorang maid menghampirinya bukan maid yg menggendong Jevan ya

"Nona, didepan ada tamu. Cowok, tinggi, ganteng Non tapi Bibi ga kenal sama dia kayaknya baru pertama kali kesini" lapor bibi itu

"Suruh masuk aja bi, arahin ke ruang tamu ya nanti saya kesana. Habis itu bibi lanjutin aja pekerjaan bibi, biar sekalian nanti saya yg bawain minumnya"

"Baik non" lalu bibi itu berlalu pergi. Sedangkan Rei langsung ke pantry untuk membuat teh manis hangat, untuk dia dan tamunya itu.

Tiba diruang tamu Rei sudah mendapati sesosok lelaki yang diyakininya sebagai anak pemilik yayasan tempatnya bersekolah. Kalau tidak salah namanya adalah.......

Aku cuma mau bilang kalau aku update ga punya jadwal rutin 😊

Alunan HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang