Detik jam terdengar dari sudut kamar yang menunjukan pukul 04.10 subuh. Sebuah lampu yang tidak terlalu terang memberikan seberkas cahaya di kamar tersebut. Sebuah benda berdering yang bermaksud memberi tahu seseorang untuk bangun. Seorang remaja perempuan bangun dari tempat tidurnya dan mematikan benda tersebut yang ada di sebuah kabinet di samping kasurnya, benda itu adalah HP milik perempuan tersebut. Perempuan itu berjalan ke kamar mandi dengan setengah sadar. Beberapa menit kemudian ia keluar dari kamar mandi dengan jasmani dan rohani yang sudah siap. Ia membuka pintu lemari dan mencari seragamnya untuk sekolah.
“ihh mana sih”,ucap gadis itu kebingungan. Setelah beberapa lama, akhirnya ia menemukan seragam putih abu itu dan memakaikannya ke tubunnya. Ia pergi ke depan kasurnya, disitu terdapat sebuah meja rias untuk merias dirinya. Sebuah wadah bulat dibuka olehnya dan dipakaikan ke wajahnya, kemudian ia mengambil bedak dan pelembab bibirnya untuk dipakaikan ke wajahnya juga. Setelah itu ia membuka laci di sampingnya dan membawa sisir untuk merapikan rambutnya. Kali ini ia membiarkan rambutnya terurai sedada, ia hanya menambahkan sebuah jepit berbentuk kupu-kupu di sisi kiri kepalanya.
"vinnnn sini sarapan!”,teriak seorang wanita dari bawah.
“iyaa ma..”jawab vinsa.Nama perempuan tersebut adalah Vinsa Fredella, ia biasa dipanggil Vin,Vinsa,Vina, bahkan ada yang memanggilnya Pina. Vinsa pun turun dari atas dan duduk di meja makan. “Nih sarapannya”,kata ibu sambil memberikan sebuah mangkok berisi Cream Soup didalamnya.
“Makasih mamah”, jawab vinsa dengan bahagia.
“Paahhhhh, sini makan”
Beberapa saat kemudian datang seorang pria yaitu ayahnya Vinsa yang keluar dari kamar untuk sarapan. Ayah pun duduk di samping Vinsa. Ibu vinsa menaruh sebuah mangkok berisi Cream Soup untuk sang suami.“wihhh enak nih!”, kata ayah sambil melirik istrinya.
“iyaaa dong! Masakan mamah”, jawab Vinsa memuji.
Setelah makan mereka bergegas keluar untuk pergi ke sekolah dan ke kantor. Vinsa mengikat sepatunya dengan rapi dan erat agar sepatunya tidak lepas.“pergi dulu ya maa!”, ucap mereka berdua berpamitan pada seorang wanita yang berdiri di halaman rumah.
“iyaa hati-hati di jalan yaa!(sambil melambaikan tanganya)”, jawab sang ibu.Sesampainya Vinsa di depan gerbang sekolah, ia turun dari mobil sang ayah dan berpamitan. Ya ini adalah hari pertamanya bersekolah di SMA Harapan Bangsa. Ini adalah tahun pertama untuk angkatan Vinsa. Vinsa berjalan menyusuri lorong sekolah untuk mecari kelasnya.
Pada saat Vinsa menemukan kelas dan ia melangkahkan kakinya untuk memasuki ruangan tersebut. Didalam ruangan tersebut hanya ada satu orang lelaki yang sedang membaca buku. Vinsa memang pergi pagi-pagi ke sekolah karena ia takut kesiangan untuk MOS hari pertama.
Ia pun masuk dengan canggung dan memilih bangku di tengah-tengah. Ia menaruh tasnya di atas meja dan mengeluarkan perlengkapan untuk MOS.
Sebuah kalung dari benang dengan kardus yang digantung bertuliskan Vinsa Fredella. Topi dari sebuah plastik berbentuk setengah lingkaran ia pakaikan di kepalanya.
“Masih pagi, ngapain lo pake?”, seseorang berbicara di belakang Vinsa.
“Ke gue?”,jawab Vinsa kebingungan.
“Yaiyalah! Emang disini ada siapa lagi?”
“gapapa kok! Gua mau siap-siap aja” jawab Vinsa sedikit ngegas.
Suara gesekan kayu dan lantai disertai langkah kaki terdengar oleh Vinsa.
“Anggara Jonathan Kelvin(sambil mengulurkan tangannya)”
“Vinsa Fredella(sambil membalas uluran tangan laki-laki itu)” jawab Vinsa menoleh ke kanan.
“lo bisa panggil gue JK,Vin atau angga, kalo lo mau dipanggil apa?” tanya Anggara.
“Vinsa aja” jawab Vinsa cepat.
“okee Vinnn”ucap Anggara sembari meninggalkan tempat duduk Vinsa dan menuju arah pintu keluar.
“Vinn...ikut ga?”Tanya Anggara sedikit berteriak.
“kemana?”
“kantin kuy!laper gue”Akankah Vinsa menjawab ya?
Di chapter selanjutnya yaa
Vote,follow dan comment yaa
Thankyou
KAMU SEDANG MEMBACA
Anggara
Teen Fiction"vin gua mau ngomong sesuatu sama lo" tanya anggara. "ngomong apaan?" "gua suka sama lo!". Vinsa Fredella adalah gadis yang disukai oleh idola di sekolah. Mereka dekat sekali tetapi ada ego yang menyelimuti diantaranya. tidak acuh dengan keadaan dan...