PROLOG

484 16 0
                                    

Happy Reading

___________________________________________

"San, nanti malem ada yang ngajak lo balapan nih. Bisa nggak?" tanya farel kepada susan yang baru saja memasuki markas.

"Jam. Sama siapa?" tanya susan dan langsung mendudukan bokongnya di sofa lalu mengambil handphone dari dalam saku jaketnya.

"Jam 11, Darell ketua Delmon" jawab farel dan dibalas anggukan oleh susan. Susan kembali mempermaikan handphonenya.

"Dek mending jangan diterima deh!" ucap alex tiba-tiba yang duduk disebelah susan.

Susan menaikkan satu alisnya "kenapa?" tanya susan sambil mengalihkan pandangannya dari handphonenya menatap alex.

"Perasaan gue gk enak dek" ujar alex khawatir

Susan terkekeh keci "tenang aja bang, gue bakal hati-hati kok" jawab susan meyakinkan. Dan dibalas anggukan saja oleh alex.

"Gue balik dulu ya, mau istirahat" ucap susan sambil memasukan handphonenya kedalam saku jaketnya.

"Yoi hati-hati" ucap semua orang di markas dan dibalas anggukan oleh susan dan berjalan ke luar markas lalu mengendarai motornya menuju mansion.

Sesampainya dimension susan memasukan motornya kedalam bagasi setelahnya susan masuk kedalam rumah. Karena tidak ada siapapun dia memilih menaiki tangga menuju kamarnya. Sampai kamar dia langsung membuka sepatu dan jaket yang dikenakan lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai dia merebahkan badannya diatas kasur miliknya untuk tidur. Tak menunggu lama susan sudah masuk kedalam mimpinya.

🍂🌸🍂

"Susan" teriak wanita paruh baya dari seberang jalan.

Anak kecil yang dipanggil pun menolehkan kepalanya. Matanya terbinar kala melihat sang bunda yang menjemput dirinya. Gadis kecil itupun berlari menghampiri wanita paruh baya tersebut sambil memanggil namanya "Bundaaaaa" tanpa melihat kanan kiri ada sebuah truk besar yang melaju dengan kecepatan tinggi. Wanita paruh baya tersebut kaget melihat truk itu dia beralih melihat anaknya yang masih berada di tengah jalan. Wanita paruh baya itu dengan sigap berlari mendorong anaknya kebahu jalan dan akhirnya....

Tin Tin Tin

Brak

Wanita paruh baya tersebut terpental jauh. Darah mengalir deras yang keluar dari kepalanya karena benturan keras pada aspal. Gadis kecil yang melihat itupun histeris memegangi dadanya karena sesak melihat darah yang terus bercucuran. Orang orang yang melihat kejadian itu langsung menelfon ambulan dan ada yang mendekat untuk menenangkan gadis kecil tersebut.

"Enggak, enggak bu-bundaaa..hiks Ja-jangan tinggalin susan hiks" ucap susan dengan mata masih terpejam dan mengeluarkan air mata sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

"BUNDAA" susan bangun dari tidurnya masih terisak dan memegangi dadanya yang terasa sesak. Dia mengelap air matanya dari pipinya lalu dia melihat jam diatas nakas menunjukkan pukul 10 malam. Ia pun beranjak dari kasurnya langsung menuju kamar mandi setelah itu ia bersiap siap untuk pergi ke arena balap. Iya berjalan menuruni anak tangga. Sampai di ruang tengah dia tidak melihat siapa pun dia melanjutkan langaknya keluar mansion menuju bagasi untuk mengambil motornya. Setelag itu ia pergi meninggalkan mansionnya dengan kecepatan diatas rata-rata.

_______

"Susan mana rel, dia udah dateng?" tanya alex kepada farel.

Farel menggeleng "belum ini masih gue telfon" jawab farel.

Tin Tin

"Nah itu dia anaknya" ucap farel. Alex membalik badannya dan berjalan bersama farel menghampiri susan yang baru sampai.

"Ck kemana aja sih lo, udah ditungguin tuh" ucap farel kesal.

"Mulai sekarang" jawab susan tanpa menjawab pertanyaan farel. Membuat farel mendengus kesal.

"Dek lo yakin" ucap alex sambil menatap susan khawatir.

Susan tersenyum di balik helmnya dan mengangguk. "Gue yakin bang, lo tenang aja" ujar susan meyakinkan.

"Yaudah hati-hati" ucap alex dan diangguki oleh susan. Susan kembali mengendarai motornya menuju start. Disana sudah ada darel yang menunggu dirinya.

Darel tersenyum menyeringai didalam helmnya dibalas tatapan tajam oleh susan.

"Baik, kita mulai sekarang" ucap wanita berpakaian minim didepan motor mereka.
Tanpa basa basi balap pun sudah dimulai teriakan demi teriak yang dilontarkan untuk menyemangati mereka. Mereka saling menyalip. Dan pada saat susan ingin menyalip tiba tida datang sebuah truk besar dari arah berlawanan dengan kecepatan tinggi. Darel sudah berada didepan sangat jauh. Susan semakin mengingat kejadian bundanya sampai dia tidak bisa menghindar dan...

Tin Tin Tin

Brak

Susan terpental sangat jauh helm yang dikenakan pecah. Darah bercucuran yang keluar dari sekujur tubuhnya.

"SUSAN" teriak orang orang yang melihat kejadian tersebut. Alex berlari menghampiri susan yang sudah tergeletak diatas aspal. Alex memapah kepala susan dan membuka helmnya dia meletakkan kepala susan dipahanya.

"Dek bangun dek kamu kuat" ucap alex sambil menepuk pelan pipi susan sambil menahan isakan.

Mata susan mengerjap pelan "stt sa-saki.... " ujar susan merintih kesakitan.

"Ka-kamu yang kuat yah sebentar lagi kita kerumah sakit" ujar alex yang sudah meneteskan air matanya.

"Sa-sakit ba-bang ak-aku g-gak ku-kuat" ujar susan sambil menyipitkan matanya.

"Enggak enggak kamu kuat dek, kanu bertahan sebentar lagi. Kamu jangan tidur dulu ya" ucap alex menyemangati.

"Eg-enggak bang a-aku ng-ngantuk, a-aku ca-capek. A-abang ja-jangan se-sedih a-aku ba-baik ba-baik aja" ucap susan terbata bata dan terbatuk batuk mengelurkan darah. Setelahnya susan pun memejamkan matanya.

"Enggak enggak dek kamu harus bangun" ucap alex sambil menggoyang goyangkan badannya.

Tepat pukul 00.00 susan dinyatakan meninggal.

Transmigrasi Bad girl (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang