Happy Reading
___________________________________________
-
-
-
-
-
-"Ck lepasin, sakit tau" ucap devi sambil menghentakkan tangannya. Devan oun melepas cekalannya dari devi dan meraih tangan tadi lalu mengusap nya pelan.
Devi yang melihat itu ada getaran aneh yang terdapat dalam dirinya.
Kini mereka telah berada di taman belakang sekolah.
Devan mengangkat kepalanya dan netra mereka bertubrukan devi yang terbuai dengan tatapan hangat devan tetapi cepat-cepat dia mengalihkan pandangannya dan melepas genggaman devan.
"Ngapain lo narik gue kesini?" tanya devi to the poin. Tanpa melihat devan.
"Gue mau minta maaf"
Devi memusatkan pandangannya kepada devan yang menunduk.
"Gue mau minta maaf soal kemarin. Gue bener-bener gak bermaks-" ucapan devan terpotong.
"Gk usah minta maaf kalo ujungnya-ujungnya bakal di ulang lagi" tekan devi.
Devan mendongak dan mengambil tangan devi untuk di genggam nya. Devi hanya diam memperhatikan apa yang akan dilakukan deva.
"Sorry dev, gue bener-bener minta maaf sama lo, tolong kasi gue kesempatan untuk menjadi abang lo"
Devi menarik tangannya kasar lalu menghadap ke depan
"Mana nih yang katanya ice darmon kok jadi banyak omong gini, berani minta maaf lagi biasanya juga bodo amat dan lagi sejak kapan lo mau jadi kakak gue?" cecar devi.
Devan diam, dia juga memikirkan perkataan devi yang sejak kapan dia kenganggap devi sebagai adiknya.
Devan menghela napas panjang.
"Gue bener-bener gk pernah ngebenci lo dev, gue selalu diem karna gue mau ngeliat seberapa perjuangan lo untuk narik perhatian gue dan akhir-akhir ini gue bener-bener rindu sama lo yang dulu. Lo yang selalu nyari perhatian lo yang selalu ingin deket-deket sama gue, lo yang ngelindungin gue dari kebusukan seseorang. Dan asal lo tau dev gue udah tau alasan kenapa lo benci sama alara. Dan satu lagi untuk yang kemarin, gue bener-bener marah sama lo atas kata-kata yang keluar dari mulut lo itu, walaupun cuma kata tapi itu udah ngerusak kepercayaan dev. Mau lo bercanda atau pun serius tetep lo harus jaga kosa kata lo.
Gue sekarang bener-bener minta maaf sama lo dan gue bakal bantu apapun yang lo rencanain. Gue pergi" jelas devan panjang lebar. Setelah itu devan pergi meninggalkan devi sendirian di taman.
"Ck, cepet banget berubahnya padahal gue belum ngapa-ngapain. Ah tau deh pusing gue mikirnya".devi meninggalkan taman menuju kelasnya.
Sesampai dikelas devi menyembunyikan kepalanya dilipatan tangannya sampai jam pelajaran dimulai.
🍂🌸🍂
"Ngomong apa lo tadi sama devi? " -davin.
"Tumbenan lo mau ngomong sama mak lapir, biasanya juga gak peduli banget"-wahyu.
"Apa jangan-jangan lo udah di guna-guna ya sama si devi, biar lo nurut sama dia?"-yoga.
Devan yang mendengar perkataan yoga lantas menatap yoga tajam.
Kini marsel dkk tengah berada di kantin. Sebab bel istirahat sudah berbunyi 5 menit yang lalu. Mereka marsel dan bryan juga bertanya-tanya apa yang dibicarakan oleh devan dan devi." e-eh sorrylah bray, eh itu bukannya mak lampir ya" -yoga. Meraka mengakihkan pandangannya ke pintu kantin. Disana terdapat devi denga dua temannya memasuki kantin.
"Happy banget ya dia, bisa ketawa-metawa gitu, kayak gak da beban"
"Dia kan sukanya nyari masalah, maknya heppy gitu"
"Iya juga ya, eh tapi dipikir-pikir sampe segitunya ya dia ngejar-ngejar Marcel udah tau marcel udh ada pacar"
"Nah itu yang dinamakan Obsesi, dia ingin memiliki seauati yang dia inginkan bagaimanapun caranya"
"Hustt kalian gk boleh ngomongin orang tau, gak baik" ucap rania dengan sok manisnya. "Aku mau beli minum dulu ya" lanjutny.
"Udah kamu duduk sini aja biar yoga yang beliin" ucap marsel.
"Udah gak papa kak, aku aja, aku bisa kok" paksanya.
"Yaudah, jangan lama ya" dibalas anggukan oleh rania.
_________
"Anjir kocak banget deh komuknya pak bandi tadi, lo jago banget sih dev bikin pak bandi malu kayak tadi" ucap chika sambil tertawa.
"Bisa-bisanya lo jadi usil gini sekarang. Biasanya cuman berurusan sama itu aja" timpal cessa.
"Gue juga gak tau.. Ternyata seru juga ya bgerjain guru" jawab devi sambil terkekeh chika dan cessa pun ikun terkikik.
Tawa mereka berhenti digantikan dengan suara isakan kecil dari gadis didepannya.
"M-maaf dev, a-aku gak se-sengaja hiks" ucap gadis itu menunduk.
Devi yang terkena tumpahan jus menatap tajam gadis didepannya.
"Kalo jalan liat-liat dong jalan selebar gini juga masak harus nabrak temen gue segala" ucap chika kesal melihat temannya yang tersiram.
"Lo bisa gak sih, sehari aja gak nyari masalah sama devi?" ucap cessa sambil mengambil tissue disampingnya untuk membersihkan seragam devi.
"Hiks ka-kan a-aku hiks eng-nggak sengaja" jawab rania sambil menundukkan kepalanya. Devi yang melihat itu merasa kesal lalu devi mengangkat tangannya sebelum mendarat tangan devi sudah ditepis kasar.
"MAKSUD LO APA HAH?" ucap marsel membentak devi sambil merengkuh ara dalam pelukannya. Devi yang melihat itu hanya berdecih sinis.
"Bisa gak sih lo sehari aja, gak gangguin rania . Apa untungnya juga sih buat lo marsel juga gak bakal milih lo dengan cara lo kayak gini" ucap davin dengan sorot tajam.
"Buta mata lo semua, lo liat nih pakek kepaa mata lo dia yang udah nyiram gue" jawab devi sambul menunjuk seragamnya. Merekapun mengalihkan pandanganya ke rania.
"Ma-maaf kak a-aku gak sengaja numpahin jus ke bajunya devi hiks"
"Tuh kan rania tuh gak sengaja gk usah dibesar-besarin deh" ucap yoga.
Devi ingin membela diri tapi tidak jadi tangannya sudah ditarik keluar kantin oleh seseorang. Teman-temannya yang menyaksikan itu terutama ara tersenyun melihat kejadian tiba-tiba itu mereka berfikir devan akan menghukum devi karna sudah membuat aranya menangis lagi.
"Ngapain tuh orang narik-narik devi?" tanya chika pada cesaa. Cessa mengedikkan bahunya sambil terus memandang ara yang masih berada di pelukan marsek.
"Mau ngasih hukuman kali, secara kan devi udah bikin kesayangan kita nangis" ucap wahyu. Dan dibenarkan oleh yoga.
"Kita? Lo aja kali sama temen-temen lo itu" ucap chika sinis. Chika langsung menarik tangan cessa keluar kantin.
"Cek gak devi, gak temennya sama aja suka ngeselin" ucap yoga. Langsung ditatap tajam oleh bryan namun tidak ada yang memperhatikan.
______________
N
E
X
T
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Bad girl (On Going)
Teen FictionBerawal dari gadis yang kurang mendapat kasih sayang dari kedua orang tuanya sampai menjadi seorang gadis yang menyukai dunia malam dan berakhir tragis.Tepat saat dia melangikuti balap liar yang menyebabkan insiden itu terjadi. Gadi itu masih diber...