Happy Reading
___________________________________________
"Dad, aku boleh minta sesuatu gak?" tanya devi sopan sambil menoleh ke arah doni.Doni meletakkan sendoknya diatas piringnya. "Selesaikan dulu makan mu nanti baru kita bicara" ujar doni. Diangguki oleh devi. Merekapun melanjutkan acara makan malamnya yang sempat tertunda.
Setelah selesai mereka semua berjalan ke arah ruang tamu. Kini devi duduk diantara doni dan nissa. Sedangkan devano dkk sekarang sudah berana di kamar 2D. Sedangkan perempuan tadi sudah pulang sedari tadi sore
"Kamu mau minta apa sayang?" tanya doni kepada devi seraya mengelus surai hitam panjang devi.
"Devi mau minta motor kayak bang devin, boleh kan ded?" jawab devi dengan wajah baby face nya.
Doni dan nissa saling pandang. Mereka bingung akan permintaan putri kecilnya ini. Karena setau mereka devi tidak bisa mengendarai motor.
Doni menautkan ke-dua alisnya. "Emang kamu bisa bawa motor?" tanya doni sambil menatap anaknya.
"Bisa dong dad, kalo enggak bisa ngapain aku minta motor" jawab devi.
"Sejak kapan kamu bisa bawa motor, setau momy kamu enggak bisa tuh bawa motor".ucap nissa dan diangguki oleh doni membenarkan ucapa istrinya.
" ya-ya dulu devi emang enggak suka naik motor makanya enggak minta, tapi sekarang devi pengen kesekolah naik motor sendiri mom dad. Yaa boleh yaaa" uajar devi memohon tak lupa menampilkan puppy ease nya.
________
Sinar matahari masuk kedalam ruangan melalui celah celah jendela. Kini gadis itu sudah siap dengan seragamnya. Ia sengaja bersiap pagi pagi sekali, karena ingin menghirup udara segar di pagi hari.
Gadis itu keluar dari kamarnya, berjalan menuruni anak tangga menuju meja makan. Disana sudah terdapat sang momy dan maid yang tengah menyiapkan sarapa.
"Pagi mom" sapa devi kepada anissa.
"Pagi sayang, loh tumben kamu udah rapi jam segini" ucap anissa sambil memperhatikan anaknya dari atas sampai bawah.
"Iya mom, devi mau berangkat pagi aja sambil menikmati suasana pagi".
"Yaudah kamu sarapan gih"
"Enggak deh mom aku berangkat sekarang ya"
"Loh, sarapan dulu dong"
"Nanti disekolah aja mah"
"Yaudah hati-hati" ucap anissa dan diangguki oleh devi.
Setelah mengecup tangan momynya, devi pun berjalan keluar rumahnya. Disana sudah terdapat sebuah motor sport berwarna hitam. Devi yang sudah memakai celana jeans serta jaket kulit hitam langsung menghidupkan mesin motor dan menaikinya. Devi mulai keluar dari gerbang mansion membelah jalan raya. Dinikmatunya angin pagi yang menerpa kulit wajahnya. Jalan belum padat akan kendaraan karena devi berangkat pagi pagi sekali.
30 menit berlalu kini devi sudah tiba disekolah. Devi memarkirkan motornya dibawah pohon. Sekolah masih nampak sepi hanya ada beberapa siswa yang berlalu lalang di koridor mungkin yang mendapatkan tugas piket. Devi turun dari motornya dan membuka helm full face nya. Setelah itu devi berjalan dilapangan menuju rooftop . Sesampainya diasan devi mendudukan bokongan disebuah sofa usang yang tersedia disana sembari menyenderkan punggungnnya. Devi memejamkan matanya menikmati desiran angin yang sangat menyegarkan.
"Eh itu si devi bukan? " tanya cowok itu kepada teman temannya.
"Iya deh kayanya, samperin kuy" ajak cowok satunya. Dan diikuti yang lainnya.
"Tumben banget nih anak disini" celetuk satunya.
Berasa ada yang memeperhatikan devi membuka matanya perlahan dan sedikit terkejut tetapi degera dia tubah keterkejutan nya kewajah datar.
"Ngapain kalian ngeliatin gue?" tanya devi dengan alis terangkat sebelah.
"Ngapain lo tidur disini?" tanya marsel.
Ya yang menghampiri devi adah marsel dkk
"Emang ada larangnya?"
"Kalo masih ngantuk ngapain brangkat pagi-pagi ke sekolah?" tanya davin.
"Ck brisik, minggir! "
"Sopan banget lo,kayak gitu"-yoga
" urusannya sama lo? "-devi
Setelah mengatakan itu devi berjalan keluar dari rooftop
🍂🌸🍂
Setalah keluar dari rooftop devi tidak langsung menuju ke kelasnya melainkan singgah ke toilet untuk mengganti celana jeans nya karena sedari tadi dia belum menggantinya dengan rok. Setelah selesai devi lanjut menyusuri koridor yang sudah sepi karena jam pelajaran sudah dimulai 10 menit yang lalu ia menuju ke kelasnya sesampai depan pintu terdengar suara ricuh dari dalam kelas.
Brakk
Devi menenda pintu hingga membuat seisi kelas terkejut akan aksinya.
'Astaghfirullah'
'Anj'
'Ehtupret'
'Sianj-'
Begitulah umpatan umpatan yang didapatkan devi dari teman temannya. Sang pelaku hanya menyengir kuda membuat seisi kelas bergidik ngeri akan cengiran devi.
" DEVI" teriakan nyaring yang berasal dari dua eh satu dari manusia laknat siapa lagi kalo bukan chika.
Devi hanya memutar bola matanya dan berjalan menghampiri teman temannya itu.
"Dev gimana keadaan lo udah mendingan? " -chika.
"Menurut lo" bukannya menjawab devi malah balik bertanya.
Devi sudah diberi beberapa ingatan dari devi asli. Jadi devi sudah tau siapa 2 orang yang ada di hadapannya.
"Ya kan basa basi dev" ujar chika lesu. Cissa yang melihat itu hanya menggeleng. Kemudian memperhatikan ke arah devi.
Devi yang merasa diperhatikan mendongak ke arah cissa dan menaikkan sebelah alisnya seolah bertanya 'apa' dan dibalas gelengan oleh cissa. Devi pun tidak peduli dia kembali ke kegiatan awalnya yaitu bermain game dari ponsel nya. Setelah merasa bosan devi berdiri dari duduknya menyita perhatian dari teman temannya. Lalu devi berjalan kedepan kelas.
"Sebelumnya gue mau nanyak, siapa disini yang sering gue bully? " tanya devi dengan wajah datarnya.
Hening
Tidak ada yang menyahuti lantaran takut atau entah.
"Huft. Ok kalo kalian tidak ada yang mau ngasih tau gak maslah intinya gue disini mau minta maaf sama kalian, atas semua perlakuan buruk gue" ucap devi tulus.
Teman temannya sling melempar pandangan seolah bertanya 'ini beneran' 'ini beneran devi minta maaf' dan lainnya. Hingga terdengar suara dari ketua kelas.
"Gue sebagai perwakilan yang lain nerima permintaan maaf lo"-akas
" beneran? "Tanya devi memastikan. Dan diangguki oleh teman temannya.
Devi tersenyum tipis. " sebagai pertanda kita semau temenan gimana kalo nanti kalian gue traktir "
"Seriusan dev" tanya mereka sekelas. Dan diangguki oleh devi
"Yeaaaa" sorakan dari mereka.
Chika dan cissa yang menyaksikan itu tersenyum tipis. Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu datang. Mereka sebenarnya selalu melrang devi untuk melakukan tindakan bully akan tetapi devi tidak pernah mendengarkannya mereka hanya bisa pasrah. Mereka juga berteman dengan devi tulus bukan karena kasihan.
___________________________________________
N
E
X
T
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Bad girl (On Going)
Teen FictionBerawal dari gadis yang kurang mendapat kasih sayang dari kedua orang tuanya sampai menjadi seorang gadis yang menyukai dunia malam dan berakhir tragis.Tepat saat dia melangikuti balap liar yang menyebabkan insiden itu terjadi. Gadi itu masih diber...