Happy Reading
___________________________________________
Kini devi tengab berkutan dengan peralatan dapur. Setalah bangun dari mimpi tadi devi memutuskan untuk memasak makan malam untuknya dan untuk abang serta teman-temannya. Untuk kemampuan jangan diragukan lagi. Devi dulu memang sangat suka berkreasi di dapur begitu juga dengan jiwa yang memasuki raganya sekarang. Wangi masakan devi menyeruak sampai ruang keluarga membuat mereka yang ada di sana bertanya-tanya.
"Hummm wangi apa nih kayaknya enak bener, mana lagi laper lagi"-yoga.
"Hooh cobak gue cek dulu" setelah mengatakan itu davin bangkit menuju dapurnya. Terlihat devi yang dengan lihainya memotong sayuran lainnya. Davin kembali ke ruang keluarga menghampiri teman temannya.
"Siapa?" tanya yoga.
"Devi masak" ucap davin membuat yang lainnya saling lempar pandang.
"Devi bisa masak?" tanya yoga sambil menatap dua D bergantian yang dijawab hanya kedikan bahu.
Karena penasaran mereka bangkit dan melangkahkan kakinya menuju dapur. Dan terlihatlah makanan yang sudah disajikan di meja makan.
"Ekhemm" deheman devan. Mengalihkan atensi devi dari penataannya beralih menatap mereka yang terdiam di ambang pintu dapur.
"Bisa masak lo?"-davin.
"Buta mata lo?" tanya devi sinis. Devi kembali mengambil makanan yang belum ditata dari arah dapur. Entah kesambet apa devan dan bryan mengikuti devi dan membantu membawa sisa makanan yang tertinggal. Membuat tiaga orang itu melongo.
Setelah siap semua devi mengambil piring diisinya dengan nasi serta lauk paukknya. Setelah semua sudah tertata dalam nampan devi menatap abng dan teman temannya bergantian lalu berujar..
"Udah siap noh, silahkan dinikmati. Enggk gue isiin racun kok jadi aman" setelah mengatakan itu devi hendak meninggalkan dapur dengan nampan ditangannya namun urung karena suara dari..
"Kemana" devan, bryan, marsen serempak. Devi mengernyitkan dahinya.
"Ke kamar lah"
"Disini aja" ucap devan. Devi menatap devan sebentar lalu menatap mereka bergntian dan mereka mengguk.
"Hm" devi meletakkan lagi nampannya di atas meja lalu mendudukkan dirinya di tempat biasanya. Mereka pun duduk ditempat masing masing. Hanya ada keheningan di meja makan sampai suara davin mengalihkan atensi mereka.
"Sejak kapan lo bisa masak?"
"Penting?" bukannya menjawab devi maah balik bertanya.
Hening kembali menyelimuti ruang makan sampai..
"Besok-besok masakin gue lagi ya dev" ujar yoga dengan tidak tau malunya.
Devi menganggukkan kepalanya lalu berucap. "Gak geratis". Mereka yang lain hanya menyimak sambil menikmati hidangan yang sangat ningat itu samapi selesai.
Setelah selesai makan devi hendak membawa piringnya ke dapur namun pergerakannya di cegah.
"Udah biar kita aja yang beresin, lo istirhat aja" ujar bryan.
"Wow ini beneran bryan? Tumben bener ngomong lebih dari 2 kata sama cewe lagi" ujar yoga tapi dihiraukan oleh sang empu. Membuat yoga berdecak.
Devi menatap mereka satu persatu 'bener?" tanya devi sambil mengerjap ngerjapkan matanya.
"Kok jadi gemes gini" batin mereka
Dibalas anggukan oleh mereka. "Ok mkasih ya" setelah mengatakan itu devi pergi menuju ruang keluarga menunggu abang abangnya disana sambil menonton Tv.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Bad girl (On Going)
JugendliteraturBerawal dari gadis yang kurang mendapat kasih sayang dari kedua orang tuanya sampai menjadi seorang gadis yang menyukai dunia malam dan berakhir tragis.Tepat saat dia melangikuti balap liar yang menyebabkan insiden itu terjadi. Gadi itu masih diber...