PART 1

9 2 0
                                    

Jangan lupa vote dan komennya ya✌️
Soalnya itu support system' author buat nulis 😌























*******


Gadis berumur 8 tahun berlarian di tepi pantai dengan di awasi sang ayah dari kejauhan,ia terus melambai kepada sang ayah yang hendak berjalan ke arahnya,ia terkekeh saat air menyapu tepian pantai yang membuat kakinya basah.

Manik birunya tak sengaja menemukan kepiting merah yang terbawa oleh ombak sampai ke tepian,kepiting itu berusaha menjauh dari gadis tersebut.

"Lucu"gumam gadis itu ia berniat menangkap kepiting tersebut hingga tak sadar ia berjalan menyusuri pesisir pantai.

Sang ayah yang menyadari putrinya berjalan ke arah gelombang air laut yang pasang berlari mengejar namun tidak dapat terhindarkan ketika ombak menerjang gadis tersebut dan menyeret nya dari bibir pantai.

Pria itu terus berlari kemudian berenang melawan arus ombak mencari putrinya yang hilang di lahap air laut.

"Aluna!"

Beberapa pertolongan datang menyadari pria tadi kelimpungan mencari anaknya yang di seret ombak,ia di bawa ketepian oleh beberapa orang memberi pengertian untuk membiarkan yang lain mencari putrinya.

Ia terus berteriak memanggil putrinya dan menangis mengucapkan kata-kata penyeselan berharap gadis kecilnya dapat segera di temukan hingga beberapa orang menemukan gadis kecil yang bermain dengan kepiting tak jauh dari tempat mereka berada menenangkan sang ayah tersebut.

Ia yang melihat putrinya segera berlari dan menemukan putrinya yang basah kuyup memegang kepiting yang telah mati.

"Nak,tadi Aluna di seret ombak kan? Aluna gak apa-apa kan? Ada yang sakit?"

Gadis itu menggeleng sambil tersenyum,"Ibunda Liliana tadi menyapa Aluna"ucapnya polos.

Pria itu tertegun sejenak dan dengan penuh kekhawatiran ia membawa anak gadisnya pergi dari kerumunan.

Kerumunan tadi mendadak ribut mendengar gadis kecil tadi menyebutkan nama Liliana,siapa yang tidak tau manusia setengah monster yang mendiami laut ini di sebut berwujud sebagai wanita muda dan menyebut namanya Liliana ia sering  mengganggu pemukim di daerah ini tidak jarang juga mahluk itu tiba-tiba mengamuk dan memakan korban.

10 tahun kemudian

"Ibu gak suka Luna terlalu fanatik dengan idol-idol itu dan melupakan tugas kuliah"ceramah sang ibu.

Aluna mengangguk dan melahap roti sarapannya pagi ini,ia menoleh ke arah luar jendela dapur dan menghela nafas,"Bu,hari ini Aluna ga ke rumah sakit dulu ya soalnya sore nanti ada praktikum dan mungkin bakalan pulang malam,titip salam buat ayah"gumamnya.

Ibu nya menyudahi beres-beres dan memberikan bekal kepada Aluna,"baiklah,hati-hati di jalan dan jangan lupa makan"ibu nya tersenyum sambil mencium dahi Aluna.

Gadis itu terkekeh ia menyalami ibu nya dan berangkat menuju kampus,ia berjalan menuju halte dan menunggu bus yang mengarah ke tempat tujuannya.

Ia duduk sembari memasang earphone ke telinga nya memutar lagu bergenre k-pop di playlist nya,ia menikmati udara pagi ini terasa segar dan menyejukkan semua itu berakhir ketika kedua telinganya berdengung dengan kuat ia sampai melempar earphone berikut handphone yang ia pegang.

"Auhhh sakit astaga sialan!"umpatnya sampai dengungan nyaring itu berhenti.

Ia masih meringis menyadari dengukan itu telah berhenti dan menghela nafas panjang"ini pasti teguran dari ibu,iya ibu aku ga nge Fangirl lagi kok"cetusnya.

Ia meraih handphone nya dan menyadari benda pipih itu membeku ia sampai melempar handphone itu lagi karna terkejut,

"Kenapa tiba-tiba begini? Apa ada iklim baru selain tropis di negara berflower ini? " Gumamnya yang kaget.

Ia meringis ketika handphonenya sama sekali tak berfungsi lagi dan permukaan handphone yang di tutup es itu perlahan mencair,"apa yang harus ku katakan kepada ibu jika benda sampai rusak"kesalnya.

Ia melupakan kejadian ini sejenak saat bus datang ia segera berlari tanpa menyadari tempat duduk di halte yang telah di tutupi oleh es.

--

"Bagaimana perasaan anda setelah tertangkap basahnya Reina berselingkuh dengan kupu-kupu kampus?"

Beberapa jurnalis kampus tengah mewawancarai seorang pria ter hits di kampus itu mereka terlihat serius sedangkan pria yang di wawancarai terlihat santai sambil melepas kaca mata hitam nya.

"Cih kupu-kupu,jika pria itu sekelas park jaeon mungkin gue bakalan diam aja setara gue kalah jauh tapi ini beda masa Yoo na bi mau di rebut sama mahasiswa kupu-kupu cupu kayak gitu sih,gue merasa sedih karna Reina ga mendapatkan selingkuhan yang lebih dari gue, turut prihatin Reina"

Gadis yang di bahas duduk tak jauh dari sang pacar yang di wawancara pihak jurnalis kampus,ia meneguk soda nya dan berdecih melihat kelakuan alay sang pacar ia buang muka memilih menikmati suasana pagi kampus yang hijau.

Aluna yang melewati pacar Reina dan jurnalis kurang kerjaan itu melirik dengan tatapan ketus,ia menggeleng-geleng kan kepala dan menghampiri temannya yang tak lain Reina.

"Pagi Rei"

"Pagi Al"

Reina memberikan susu kotak yang langsung di terima oleh Aluna ia duduk di samping Reina menatap ke arah pacar Reina yang di wawancarai.

"Your boy"ia menunjuk pria itu dengan dagunya.

"Biasa,dia mikir gue pacaran sama si Leon padahal gue sama cowok itu cuman buat laporan karna satu tim berdua"

Aluna mengangguk-angguk dengan mulut nya yang ber oh ria,"bagaimana dengan pasangan LDR Kita?"Reina bertanya sambil tersenyum.

"You know? How cute that boy,i Miss him so much but i can't tell him,aku ga bisa minta udahan hanya karna overthinking"jelasnya.

"Sounds good,you perfect with him"

Aluna manyun,"perfect matamu"ketusnya keduanya diam sejenak sampai Aluna yang berhasil menghidupkan kembali handphone nya terbelalak mendapati satu notif dari pacarnya.

"Mine,i Miss u so much,i'm here for u"

ALUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang