Begitu kegiatan kampus selesai Aluna berjalan keluar kampus menuju halte ia menunggu bus sembari menatap langit yang mulai menggelap ia terlihat menimang-nimang sesuatu hingga satu bus lewat tanpa pikir panjang ia langsung masuk.
Bus itu sampai di pelabuhan begitu ia turun telinga nya kembali berdengung kuat,ia melihat hewan dengan leher panjang mirip seperti hewan purba dan di antara lalu lalang ini tak ada yang menyadari kehadiran makhluk itu.
Dengung di telinga Aluna berhenti di kala hewan besar yang berada jauh dari tempat nya seakan menoleh ke arahnya,ia terbelalak merasakan angin yang begitu kuat membuat semua orang panik begitu juga dirinya,hewan itu mendekat namun ia sama sekali tak bisa melakukan apapun kakinya tak bisa bergerak karna terlalu panik.
Ketika mahluk itu semakin dekat Aluna menggerakkan tangannya dan menyilang di hadapan wajahnya,seketika diam tak ada suara gemuruh air lagi hanya angin yang semakin berhembus pelan.
Ia memberanikan diri menurunkan tangannya dan semakin kaget hingga jatuh ke tanah begitu melihat dinding es yang menjulang tinggi,dari balik dinding itu muncul seseorang berwujud wanita sekujur tubuhnya bening karena memang terbuat dari air.
"Ibunda"gumamnya
"Lama tak jumpa Aluna,musuh bebuyutan ku sudah besar rupanya"
Aluna ingat dengan wanita yang menculik dirinya di umur 8 tahun,bagai mimpi yang nyata tapi sulit untuk di lupakan kenangan ketika dirinya di seret ombak kembali terpatri di kepalanya,ia ingat sangat ketika wanita itu menyentuh pipi nya dan mengirimkan ingatan hingga berakhir dengan menyebut wanita itu ibunda.
"Siap untuk berduel? Kita harus menyeimbangkan kekuatan bukan? Air akan tetap berkuasa"ujarnya.
Aluna yang tak tahu menahu semakin kaget ketika dinding es itu meleleh,wanita itu berjalan membelakangi nya sambil melambai,"lindungi apa yang harus kau lindungi Aluna, begitu pun dengan diriku"
Aluna segera berdiri ia hendak menahan wanita itu namun kaget saat batu es panjang yang melayang dari tangannya ke arah wanita itu.
Dengan cepat es itu pecah ketika air menghantam nya,"jangan menyerang ku dari belakang Aluna, bertarung lah dengan sportif"
Aluna menggeleng tidak bermaksud melakukan itu dan hanya menatap kedua telapak tangannya yang memutih akibat kedinginan,ia masih kaget dan tak percaya dengan kejadian yang barusan terjadi,ia masih dengan keterkejutannya ketika gelombang tinggi lautan naik ke daratan dan menerjang tubuh nya.
Air perlahan surut dan badannya yang meringkuk telah basah kuyup ia terbatuk-batuk terlihat begitu ketakutan perlahan memeluk tubuhnya yang menggigil ia terlalu takut dan tak siap akan apapun yang datang di saat yang tidak tepat ini,dimana pria itu ia bermaksud menemuinya lebih dahulu bukan menjemput kematian,Aluna bangkit ia menghentakkan tangannya dan dinding es yang tercetak dan menimpa wanita yang berada di atas
air itu.Aluna dengan nafas tersengal-sengal membentuk bola es dengan segera melemparkannya ke arah wanita itu yang baru saja muncul dari dalam air,ia berjalan semakin dekat dan bola es yang semakin banyak menyerang dirinya,namun ia tak masalah dengan hal itu dengan mengunakan air sebagai perisai yang menutupi dirinya sebagai pertahanan hingga serangan terakhir yang dapat Aluna lakukan,sebuah es runcing pun tembus hingga ke tubuh cair wanita itu
Aluna terduduk lemas jika ada serangan lagi ia memilih diam saja karna terlalu lelah ia pun terkapar tak sadarkan diri setalah nya.
Setengah wajah makhluk yang menyerupai wanita itu muncul di permukaan laut ia kemudian masuk kembali dan angin kuat yang sedari tadi pun perlahan berhenti.
"Permulaan yang bagus Aluna"gumamnya
TBC
Jangan lupa vote dan komen nya yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
ALUNA
FantasyAluna hanya gadis biasa tentu saja sebelum ia berumur 8 thn dan lautan memaksakan takdir yang tak ia inginkan ,mungkin ia bagian dari kegelapan dan reinkarnasi tak berujung akibat dendam yang menjadikan dirinya ada di dunia mungkin ia akan lalui se...