PART 9

2 1 0
                                    



Jangan lupa vote dan komennya ya guys🥰

















####



Aluna memperkenalkan Seth sebagai teman barunya di kelas, sementara Reina adalah langganan setiap Minggu menjenguk ayah dari Aluna sahabat dekatnya, ibu Aluna tersenyum ramah dan menyambut hangat Seth sebagai teman putrinya.

"Senang mengetahui kalian punya teman baru,jangan sampai berantem dan berteman lah yang akrab"pesan ibu Aluna.

Setelah berbincang cukup lama mereka pun pamit pulang,Aluna izin mengantar mereka sampai ke halte rumah sakit pada ibunya.

"Ibumu yang ini lemah lembut dan penyayang"celetuk Seth.

Aluna menatap sinis Seth sedangkan Reina terlihat bingung dengan ucapan Seth barusan,"kosa kata yang kamu gunakan itu salah Seth,jangan sampai aku mengajari mu tentang tata bahasa yang baik dan benar,cukup dengan pelajaran kalkulus dan algoritma saja"celoteh Reina dengan santai.

Aluna mengulum senyum,"jadi kalian sudah bertemu lagi setelah pertemuan pertama kita di kampus?"tanya Aluna penasaran dibalas anggukan dari Reina"yup,benar sekali dan itu untuk belajar bareng tentu saja si pria aneh itu mencemburui ku lagi,semua itu ku lakukan karna itikad baik ku berbagi ilmu"omel Reina.

Aluna menepuk bahu Reina prihatin dengan nasib sahabatnya yang sangat sial dalam hal asmara,"akhiri saja dengan si lembek itu,dia terlalu kekanak-kanakan untukmu yang berpikir dewasa"usul Seth,Aluna dan Reina sontak menoleh ke arah Seth mereka duduk di halte menunggu bus yang akan datang.

"Aku mengatakan hal itu berkali-kali dan dia tak menggubris... "Reina menutup mulut Aluna yang mengatakan kebenaran soal sahabatnya yang tak ingin melepas sang pacar selama ini.

"Menurutku begitu? Aku akan mempertimbangkannya ini memang sangat menyusahkan untukku dan karir pendidikan ku"jelas Reina cepat dengan suara tinggi ia tersenyum sumringah.

Aluna akhirnya bisa melepas tangan Reina dari mulutnya,ia menatap sinis Reina yang memberikan respon lain ketika Seth yang mengusulkan soal hal tersebut.

Selepas mengantar kedua sahabatnya ia kembali ke dalam rumah sakit,
Aluna berjalan menyusuri koridor rumah sakit dan menemukan ibunya yang menangis histeris di depan ruang rawat dimana sang ayah berada,ia segera menghampiri ibunya begitu sampai di hadapan ibunya ia langsung di peluk wanita itu.

"Ayah dalam keadaan kritis lun, keadaannya memburuk"Isak ibunya histeris.

--

Jam menunjukkan pukul 00.00 malam,sejak sore tadi ia dan ibunya masih belum di perbolehkan masuk oleh dokter,dan sejak sore tadi pula lalu lalang para petugas rumah sakit memasuki ruang rawat ayahnya,ruang ICU nama yang tertulis untuk ruangan dimana ayah nya sekarang berada.

"Mama,pulang lah dan istirahat biar aku yang berjaga disini"ujar Aluna pada ibunya.

Wanita itu enggan menjawab dan hanya menggelengkan kepala,ia terus menunduk dalam dengan wajah kusut dan mata sembab,Aluna beranjak bangun"aku akan membeli makanan untuk ibu"ia mengelus bahu wanita itu dan beranjak mencari makanan di kantin rumah sakit.

Ia membeli beberapa roti dan air mineral sampai seseorang datang dan menepuk bahunya,"Seth?"gumam Aluna kaget,"maaf harus mengatakan ini,tapi inilah kenyataan nya ibumu membiarkanmu lahir kembali ke dunia dengan jaminan nyawa orang tua mu,ingatlah ibumu adalah bukti dari kesengsaraan manusia dan kamu yang menjadi bagiannya sudah terikat dalam kutukannya, paman tidak akan selamat kecuali ibumu menarik kembali kutukan itu tentu itu tidak akan mudah"jelas Seth,ia menepuk bahu Aluna dua kali kemudian bergegas pergi.

Gadis itu masih termangu mencerna setiap ucapan Seth bercampur dengan rasa khawatir akan sang ayah,ia bergegas kembali ke ibu nya dengan setengah berlari.

"Ibu makanlah ini,Aluna izin ke rumah sebentar ada yang harus Aluna ambil"ujarnya.

"Tapi Aluna ini sudah sangat larut sayang,besok saja mengambilnya"protes sang ibu.

Aluna menggeleng,"sebentar saja ibu,aku akan naik taxi"tanpa menunggu persetujuan sang ibu pun ia bergegas pergi.

Aluna memesan taksi dan tak lama kemudian taksi pun datang dan membawanya ke pelabuhan hingga ia pun sampai di tempat yang ia tuju,pelabuhan yang sudah sepi dan penjaga yang kebanyakan terlelap dan melalaikan tugasnya mempermudah Aluna untuk masuk dengan mudahnya.

Aluna pergi ke sisian pelabuhan yang sepi akan kapal yang bersandar karna ia hapal dengan tempat sandar kapal yang Ares tumpangi ia pun memilih tempat yang sepi ini untuk memanggil ibunya.

"Ibunda!"seru Aluna.

Ia berkali kali memanggil Liliana namun tak ada yang muncul ke permukaan,ia memutuskan melompat ke laut dan memijak air yang otomatis membeku ketika ia memijaknya,dan kembali mencair begitu kakinya tak menapaki air itu lagi.

"Ibunda Liliana, keluarlah!"Seruan di tiap langkahnya yang mulai sangat jauh dari pelabuhan.

Ia terkejut seketika muncul hewan peliharaan sang ibu yang mengeluarkan kepalanya dari dalam air,ombak meninggi kemudian begitu hewan itu muncul ke permukaan gadis itu sampai kesulitan menyeimbangkan dirinya hingga jatuh ke dalam air,hewan itu meraung kuat yang membangunkan seisi penghuni pelabuhan yang cukup jauh dari tempat hewan itu berada.

Ares dan rekan-rekannya tersentak bangun dan keluar dari dalam kamar,menaiki tangga dan keluar menuju anjungan kapal.

"Disana! Hewan itu mengamuk lagi,"seru kawannya menunjuk hewan yang lehernya menjulang tinggi  mengambang di  air.

"Aluna"gumam Ares,ia segera mengambil handphone dan mencoba menghubungi kekasihnya,backpack di pelabuhan bergetar saat panggilan Ares masuk ke handphone Aluna yang tersimpan di dalam backpack tersebut.

"Angkat Aluna,kumohon sayang"pintanya.

Namun telepon tak kunjung tersambung.










TBC

ALUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang