PART 5

3 1 0
                                    


Jangan lupa vote dan komen nya ya guys..



















    ***†***












Ares Masih tak percaya bahkan ketika Aluna dengan keadaan mata yang terus keluar air mata dan hidung memerah juga ingus yang meler masih bisa melahap mie instan yang ia minta dengan rakus,gadis itu hanya terkekeh saat Ares merapikan rambutnya yang hampir mengenai mulutnya saat tengah melahap mie.

"Kamu anak Liliana yang bagaimana? Apa kamu setengah manusia setengah siluman?"tanya kapten.

Ares sedikit terganggu dengan pertanyaan itu dan melayangkan tatapan tidak suka dengan kaptennya,namun pria tua itu tak menghiraukan tatapan jengkel Ares.

"Aku anak nya yang mati dulu tapi dengan kekuatan yang di berikan alam padanya aku kembali terlahir di janin manusia lain,jadi aku sepenuhnya manusia soal kekuatan ini mungkin Ibunda Liliana salah membaca mantra"Jawab Aluna asal karna ia hanya beropini dengan apa yang baru saja muncul di ketidaksadaran nya ketika tenggelam di lautan tadi sibuk lalu ia kembali melahap semangkuk mie instan di hadapannya.

"Nak,kamu tahukan apa yang baru saja kamu lalui kemungkinan setelah ini semua akan berubah,kecuali pihak pelabuhan ini menutup mulut dengan alasan keselamatan nyawa, bersyukur lah tempat ini jauh dari kota hanya tempat orang-orang kuno yang menyembah Liliana"

Semua mata memandang serius kapten yang menjelaskan keadaan yang Aluna lalui setelah kejadian mencengangkan malam ini.

"Mulut berbisa mu di butuh kan agar selamat,atau mungkin setelah ini kamu akan jadi buruan"tambahnya.

--

Aluna tertidur di pelukan Ares dengan lelapnya mungkin terlalu lelah bahkan Ares berulang kali merapikan selimut gadis itu agar gadis itu tak sampai kedinginan dan flu nya semakin parah.

Beberapa rekan kerja Ares pun masih terjaga trauma akibat penampakan di luar nalar itu dan cemas akan terjadi lagi untuk kedua kalinya.

"Mungkin bentar lagi kiamat bro,ini tanda-tanda nya kan"

Ares berdecih ia menatap sinis temannya itu,"cewek lu pembawa kehancuran kali"timpal yang lainnya.

"Diam sialan,cewek gue baik gini bantuin kita,bahkan tadi kita cuman kena air dikit doang,belum lagi dia nahan semua kapal biar ga sampai terombang-ambing,kalo ngga kita bakalan karam tadi"jelas Ares dengan sedikit emosi.

Ares memilih menyudahi perdebatannya dan memeluk erat Aluna yang berada di pelukannya,ia mencium ubun-ubun gadis itu lama.

Pagi pun tiba petugas pelabuhan sudah siap siaga di daratan untuk meminta Aluna turun dari kapal itu,namun kapten belum memberi izin mereka naik"mungkin ini kapal kalian tapi selama saya yang mempunya jabatan biarkan saya yang mengatur,tolong duduk dulu dan biarkan gadis itu beristirahat"jelas sang kapten.

Aluna masih enggan bangun begitupun Ares keduanya masih setia berpelukan di atas tempat tidur,"iri banget gue liat si Ares semalaman sama ceweknya,gue yang jomblo merasa panas di segala sisi"celoteh salah satu rekan Ares pada temannya.

Ares terlebih dulu bangun ia membangunkan Alunaa begitu menyadari jam yang sudah menjukkan pukul 8 pagi,gadis itu pun akhirnya ikut bangun dan duduk bersama Ares di tepi tempat tidur.

"Gimana tidurnya? Nyenyak?"Ares mengelus puncak kepala Aluna,"telpon ibu,kasih tau aku sama kamu, handphone punya aku masih rusak"jelas Aluna.

"Iya sayang"Ares mencium pipi Aluna dan menelpon ibu Aluna kemudian.

--

"Anda ikut kami ke kantor"

Ares berdiri di depan Aluna berusaha membentengi gadis itu,"saya harus ikut"tegasnya.

"Hanya dia,anda tidak ada keperluan apapun"
Tegas petugas dengan wajah kesal.
Aluna mendengus ia memegang segelas air dan menunjukkan ke arah petugas,air itu berubah beku beserta gelasnya kemudian gadis itu menjatuhkan gelas itu hingga semua pecah.

"Apapun yang ku bekukan akan berakhir menjadi pecahan kaca jika ku biarkan jatuh seperti tadi,bahkan manusia bernyawa seperti bapak petugas"jelas Aluna.

Petugas itu menghela nafas kasar,"anda boleh ikut"ujarnya pada Ares kemudian.

"Semuanya ikut pak!" Seru kapten.

"Kami semua akan berada di belakang nona Aluna"jelas kapten.

"Duh kenapa kita ikut sih ini namanya nyari mati"bisik salah satu rekan kerja Ares, yang lain hanya diam dan mengikuti sang kapten.








TBC

Jangan lupa vote dan komennya ya guys...



ALUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang