Assalamualaikum
Hai kakak kakaknya arra, happy terus oke?
Jangan lupa buat vote cerita ini, tandai typo sama jangan lupa follow akunnya arraHappy reading kakak!!
'dia baik baik aja, tapi gimana kalo seketika ingatannya balik lagi dan ngehancurin rencana yang gue punya? Gimana ini?'
Sementara anak anak kecuali Tasya sudah berada di ruang tamu menunggu para orang tua mereka
Karna terlalu fokus berpikir, sampai tidak menyadari ada sebuah meja yang berisikan barang barang mewah diatasnya tertabrak begitu saja dan kakinya tersangkut mengakibatkan dirinya jatuh dengan tidak elitnya
Bukk
"Aduhh"
"ROSSI!!"
Karna mendengar teriakkan Jihan, Vaelyn dan William ketiga anak yang sedang berada di ruang tamu itupun menoleh dan sempat ketakutan tapi tidak lama dan mereka langsung tertawa terbahak
Iiiiiiiihhhh
.
.
.
HahahahahahaBagaimana tidak, posisinya itu terduduk dengan rambut yang sebelumnya digerai indah, kini menghalangi wajahnya (cem suster ngesod blasteran tante kunti)
Sontak tawa mereka bertiga mengundang Rein Tasya serta para maid untuk ikut melihat apa yang terjadi, mereka terlihat menahan tawanya, begitupun dengan suami Jihan-Axelio Abraham-dirinya terlihat menggigit bibir bawahnya untuk tidak keceplosan tertawa
Rossi yang diperhatikan oleh pasang mata sekitar pun tak ayal merasa malu, dalam hati ia mengutuk tiga bocah yang berhasil mengundang perhatian banyak orang.
Dirinya berdiri dibantu oleh William sang suami
"Kamu gak papa Ross?"
"Ekhm gak papa kok Lyn"tersenyum kikuk karna malu dan kesal melihat Axel yang menahan tawanya
"Emm yaudah kalo gitu kamu gak usah anterin sampe depan, sampe sini aja gakpapa kok" ujar jihan karna merasa tidak enak, serta kesal melihat suaminya yang terlihat menahan tawa dengan kentara
"Eem gak papa" tanya Rossi memastikan 'yaudah sih cepet balik, pake lama lama lagi'
"Iya gakpapa kok, anak anak sini salim dulu sama Tante Rossi sama om Will"
"Iya bund/Tante" mereka bertiga secara bergantian menyalimi tangan sang tuan rumah sesekali cekikikan
Berlyn yang tidak sengaja melihat Rein di lantai atas pun tersenyum sangat manis dan melambaikan tangannya
Dan Rein yang melihat pun membalas lambaian serta senyumnya kepada Berlyn
~Skip~
Jam menunjukkan pukul 04.49, seorang anak laki-laki berjalan menuruni anak tangga satu persatu guna menuju dapur dan
"Bibi"
"Eh" sang wanita paruh baya yang sedang mencuci piring pun terlonjak kaget karena ada sebuah tangan kecil yang menepuk bagian lengannya saat berbalik dirinya menemukan anak dari majikannya yang menampilkan raut bersalah "eh aden mau apa?" Tanyanya ramah
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Boys || Septi To Rein
Teen Fiction"Perasaan tadi, gue lagi makan indonoodle deh di tempat si putra, trus ada si Resinjing, eh maksudnya resi hamster, tapi kenapa sekarang gue ada disini, trus kenapa suara gue jadi imut gini, trus ini tangan gue juga kenapa mini banget" "Alhamdulilla...