TB : 9

3.4K 332 12
                                    

Assalamualaikum

Hai kakak kakaknya arra, happy terus oke?
Jangan lupa buat vote cerita ini, tandai typo sama jangan lupa follow akunnya arra

Happy reading kakak!!





'dia baik baik aja, tapi gimana kalo seketika ingatannya balik lagi dan ngehancurin rencana yang gue punya? Gimana ini?'

Sementara anak anak kecuali Tasya sudah berada di ruang tamu menunggu para orang tua mereka

Karna terlalu fokus berpikir, sampai tidak menyadari ada sebuah meja yang berisikan barang barang mewah diatasnya tertabrak begitu saja dan kakinya tersangkut mengakibatkan dirinya jatuh dengan tidak elitnya

Bukk

"Aduhh"

"ROSSI!!"

Karna mendengar teriakkan Jihan, Vaelyn dan William ketiga anak yang sedang berada di ruang tamu itupun menoleh dan sempat ketakutan tapi tidak lama dan mereka langsung tertawa terbahak

Iiiiiiiihhhh
.
.
.
Hahahahahaha

Bagaimana tidak, posisinya itu terduduk dengan rambut yang sebelumnya digerai indah, kini  menghalangi wajahnya (cem suster ngesod blasteran tante kunti)

Sontak tawa mereka bertiga mengundang Rein Tasya serta para maid untuk ikut melihat apa yang terjadi, mereka terlihat menahan tawanya, begitupun dengan suami Jihan-Axelio Abraham-dirinya terlihat menggigit bibir bawahnya untuk tidak keceplosan tertawa

Rossi yang diperhatikan oleh pasang mata sekitar pun tak ayal merasa malu, dalam hati ia mengutuk tiga bocah yang berhasil mengundang perhatian banyak orang.

Dirinya berdiri dibantu oleh William sang suami

"Kamu gak papa Ross?"

"Ekhm gak papa kok Lyn"tersenyum kikuk karna malu dan kesal melihat Axel yang menahan tawanya

"Emm yaudah kalo gitu kamu gak usah anterin sampe depan, sampe sini aja gakpapa kok" ujar jihan karna merasa tidak enak, serta kesal melihat suaminya yang terlihat menahan tawa dengan kentara

"Eem gak papa" tanya Rossi memastikan 'yaudah sih cepet balik, pake lama lama lagi'

"Iya gakpapa kok, anak anak sini salim dulu sama Tante Rossi sama om Will"

"Iya bund/Tante" mereka bertiga secara bergantian menyalimi tangan sang tuan rumah sesekali cekikikan

Berlyn yang tidak sengaja melihat Rein di lantai atas pun tersenyum sangat manis dan melambaikan tangannya

Dan Rein yang melihat pun membalas lambaian serta senyumnya kepada Berlyn

~Skip~

Jam menunjukkan pukul 04.49, seorang anak laki-laki berjalan menuruni anak tangga satu persatu guna menuju dapur dan

"Bibi"

"Eh" sang wanita paruh baya yang sedang mencuci piring pun terlonjak kaget karena ada sebuah tangan kecil yang menepuk bagian lengannya saat berbalik dirinya menemukan anak dari majikannya yang menampilkan raut bersalah "eh aden mau apa?" Tanyanya ramah

Transmigrasi Boys || Septi To ReinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang