TB:1

15.2K 1K 34
                                    

Tandai typo belum di revisi

Happy reading gays

Motor matic berwarna putih biru itu melaju dengan kecepatan sedang di jalanan kota Bandung yang saat ini masih pukul 7.15, motor itu berkendara sekitar kurang lebih 25 menit sampai akhirnya berhenti di sebuah kos-kosan yg berdiri tidak jauh dari jalan raya.
Sang pengemudi akhirnya turun dan mendekati sebuah kamar yang ada di sana,

Tok tok tok
Tok tok tok
Bugh bugh bugh

Yg awalnya hanya sebuah ketukan biasa kini berubah menjadi gedoran di pintu bercat coklat itu sampai akhirnya membangunkan seseorang yang sedang bergelut dengan selimut yang ada di dalam kamar kost tersebut

"Sapa sih ni pagi pagi dah ganggu tidur orang aja"

Ucap orang yang tadi bergelut dengan selimut, tapi tak urung bangun dan membuka pintu

Kriett

Pintu terbuka menampilkan seorang pria berjaket jeans yang masih berusia 19 tahun berdiri dengan cengiran bodohnya sambil membawa kertas kertas hvs yg sudah terdapat tulisan tulisan yang sudah tersusun rapi

"Ngapain sih lo ganggu tidur gue aja pagi pagi"

Pria itu bukannya menjawab melainkan malah masuk kedalam tanpa menghiraukan ucapan sang pemilik kamar dan langsung duduk beralaskan karpet yang lumayan tebal dan hangat

"Biasalah gue mau minta bantuan lo buat kasih saran sama kritiknya buat novel terbaru gue, secara kan lo apa adanya tanpa ada yg ditutup tutupi"

"Ogah gue Sep, setiap gue kasih saran sama kritik juga gak pernah mempan buat lo"

Sang pemilik kamar hanya mendengus atas sikap temannya yg dipanggil Sep tadi, dan ikut duduk disebelahnya setelah menutup pintu

"Ya karena saran dan kritikan lo kurang bagus, mangkanya gak gue turuti"

"Nah kan, namanya juga pendapat gue, ya suka suka gue lah mau ngasih kritik sama saran kek gimana aja suka suka gue"

"Yah put bantuin gue lah, gue tuh udah bolak balik baca ini novel, tapi gue rasa tetep ada yang kurang tapi gak tau apa"

"Terserah lo aja Sep, gue gak mau ikut ikutan" ucapnya sambil berjalan ke arah kamar mandi, dan orang yang di panggil Sep tadi mendengus lalu berjalan ke arah dapur dan membuat mie instan yang bermerek IndoNoodles, dengan ditambah sawi dan juga sosis serta membawa sepiring nasi putih dan memakannya di tempat tadi yang ia duduki. Ia sengaja datang pagi pagi sekali k rumah sahabatnya ini untuk meminta saran dan juga menumpang sarapan. sahabat no have akhlak

Namun saat dirinya sedang makan, tiba tiba ada hewan berbulu putih yang berkeliaran didekatnya, hal itu justru membuatnya kaget serta keselek mie yang tadi ia masukkan kedalam mulutnya cukup banyak, sehingga mengakibatkan tenggorokannya penuh dan sulit bernafas, hingga akhirnya hewan yang bernama Resi tadi mendekat dan membuatnya sangat panik dan menahan nafasnya, dan itu bukanlah hal yang baik karena ia kehabisan oksigen dan berakhir terkapar dengan Resi yang menarik narik kaos yg dikenakannya menggunakan tangannya

"Sep lo kalo masak mie bikin gue juga dong gue juga mau" teriak putra dengan suara yang tidak terlalu keras. Mendengar tidak ada sahutan membuat keningnya mengerut dan cepat cepat menyelesaikan acara mandi paginya.

"Sep lo dimana, kenapa gak jawab gue sih-

Ucapannya menggantung ketika melihat sahabatnya sedang terlentang diatas karpet dengan hewan kecil miliknya yang berada didekatnya

"Aduh Resi, lu ngapain pake keluar kan ada si Septi, ngeyel banget lu jadi hamster, ini lagi anak satu ngapain pake tiduran di karpet, mana makanannya gak diabisin lagi" Putra menggerutu sambil memasukkan Resi si hamster berwarna putih itu kedalam kandangnya
"heh Sep bangun lu, jangan tiduran di karpet, tadi elo sendiri yang bangunin gue, sekarang malah elo yang tidur, gimana sih" ucapnya sambil menggoyang goyangkan lengan Septi

"Sep bangun sep, sep woy lo kalo mau molor ngapain bikin mie sih, kan sayang gak kemakan, gue mah ogah makan bekas lo, sep bangun woy, bangsat bangun. Ini kenapa gak bangun bangun sih, sep lo tidur apa simulasi mati sih, woy bangun woy"

Karna tidak mendapat hasil apapun akhirnya Putra mengecek urat nadi Septi dan

"Wah beneran simulasi mati ni anak, nadinya aja gak denyut-

1
2
3

AAAAAAA SEPTI BANGUN BANGSAT, WOY LO JANGAN MATI DULU" ucapnya berteriak sambil membopong tubuhnya ke bidan terdekat



Hai semua ini first story aku ya, yg satu minat silahkan dibaca dan jangan lupa vote sama komen ya, jika tidak suka silahkan cari sesuai minat kalian
Saya tidak memaksa anda menyukai cerita saya, tapi saya mencari orang yg memang menyukai cerita saya

Jangan lupa tinggalkan jejak

Kakak arra mau kasih tau kalo abis baca chapter 5 langsung 6 oke, abis itu baru chapter 7

Transmigrasi Boys || Septi To ReinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang