"uhuk uhuk uhuk uhuk"
Aku memegangi dadaku,rasanya sesak sekali dan kepalaku terasa sangat pusing.
"Apa kau sudah gila?!" Bentak seseorang wanita paruh baya kepadaku,dia terlihat marah dengan raut wajahnya yang merah padam.
"Tenanglah terlebih dahulu nyonya ketua,dia baru sadar dari pingsan." Seorang gadis muda langsung memelukku dengan erat. "Aku bersyukur kau selamat." Bisiknya
Wanita paruh baya itu hanya mendengus kesal,dia berlalu pergi dengan raut wajah tak bersahabat.
"Kau tidak apa-apa kan?apa ada yang sakit?" Gadis muda itu memegang bahu ku seraya meneliti sekujur tubuhku.
Aku melihat sekitar,tempat ini sangat asing. Seingatku aku tadi melompat dari atas jembatan,mengapa bisa aku tiba-tiba jadi disini?
"Hei kau belum menjawabku,apa ada yang sakit hmm?" Tanya gadis itu sekali lagi
Aku masih bingung,apa aku sudah mati hingga berada di tempat sekarang,atau apa jangan-jangan aku sudah di surga?
"Aku dimana?" Tanyaku pada akhirnya
Gadis itu melihatku heran,"Kau mengalami luka kepala?" Dia langsung mengulurkan tangannya untuk melihat bagian kepalaku takut-takut aku mempunyai luka disana
"Aku tidak punya luka. Bisa kau katakan aku sekarang ada dimana?"
"Kau masih di kediaman tuan Park Chanyeol. Sepertinya aku harus meminta ijin ke kepala pelayan untuk mengantarmu pulang agar bisa beristirahat." Ujarnya seraya ingin beranjak pergi
Aku menahan tangannya,"Tunggu,ada banyak hal yang aku ingin tanyakan."
"Seyeon...kau harus cepat beristirahat agar cepat pulih. Aku rasa tadi kau mungkin terbentur sesuatu di kolam,makanya kau jadi sedikit lupa." Dia menatapku iba
"Namaku bukan Seoyeon,aku Nara." Ujarku mengoreksi.
Tapi tunggu!
Aku melihat gadis didepanku ini dari ujung kepala sampai kaki. Ada apa dengan penampilan dan pakaian gadis ini,kenapa begitu sangat kuno?
Siapa yang masih memakai baju kuno seperti itu ditahun 2075 ini? Bahkan orang-orang di desa pun tidak sekuno ini dalam berpakaian.
"Seoyeon sepertinya aku harus mengantarmu periksa,ada yang salah denganmu." Tatapnya khawatir
Aku melihat ke baju yang kupakai,baju kami sama. Seingatku tadi aku memakai baju putih dengan luaran jacket jeans,kenapa aku lalu memakai baju seperti ini?
Ada yang tidak beres.
"Bisa kau ceritakan kenapa aku bisa ada disini?"
Gadis itu melihatku dengan tatapan iba,"Yeon...kenapa bisa kau hilang ingatan?kau benar-benar tidak mengingat semuanya?"
Aku hanya mengangguk mengiyakan,aku ingat semuanya tapi ini sangat tidak masuk akal.
"Kau tadi bilang padaku ingin pergi ke dapur,tapi tiba-tiba saja aku mendengar dari pelayan lain bahwa kau tenggelam di kolam itu" Tunjuknya kearah kolam yang tepat berada 10 meter dari kami.
"Kau tau sendirikan kolam itu sangat dalam sekali,lalu kau sendiri juga tidak bisa berenang. Sungguh aku sangat khawatir sekali tadi."
"Aku?jatuh dikolam?" Ini gila,kenapa bisa jadi seperti ini?
Aku sedikit demi sedikit menyimpulkan. Pertama gadis ini memanggilku dengan panggilan Seoyeon,jelas itu bukan namaku. Kedua,bajunya terlihat kuno seperti zaman dulu. Dan ketiga,dia bilang aku jatuh ke kolam?padahal jelas-jelas aku tadi bunuh diri loncat dari jembatan danau teratai.
Ini Gila?!
Apa aku masuk dimensi masalalu?lelucon macam apa ini,seperti film saja.
Aku melihat sekitarku dengan seksama,ini jelas tempat yang asing untukku. Taman bunga dengan rumput dan pohon yang terlihat hijau sekali,jangan lupakan kolam yang berada disana,kolam yang terdapat bunga teratai yang sama dengan teratai di danau teratai.
Aku memijit pelipisku pelan,aku masih tidak percaya,apa aku sudah gila dan sedang meghayal pikirku.
Aku mencubit kecil lenganku,berharap ini mimpi. Tapi ternyata ini jelas bukan mimpi,cubitan itu terasa sakit dan kulitku juga terlihat memerah.
"Aku berada di dimensi masalalu."
"Maksudmu?" Tatap gadis itu heran.
"Aku dari masa depan,dan aku bukan temanmu yang kau panggil Seoyeon itu."
Gadis itu tertawa kecil,"Kau jangan bercanda,bagaimana bisa kau bukan Seoyeon?,kau mirip denganya dari ujung kepala sampai kaki."
"Aku tidak bercanda,bahkan aku juga tidak percaya aku bisa ada disini,ini jelas tidak masuk akal sama sekali." Keluhku frustasi seraya memegang kepalaku.
"Ini tahun berapa?
"1950"
Aku kaget bukan main ketika mendengarnya,ini serius aku kembali ke masalalu?aku memang ingin lari dari masalahku,tapi tidak seperti ini juga caranya. Bukannya menghilangkan bebanku,akan tetapi malah sebaliknya.
"Aku curiga,jangan-jangan roh jahat dalam kolam itu telah merasukimu hingga kau jadi seperti ini" Gadis itu bergidik takut seraya melirik kolam
"Aku tidak kerasukan,aku memang datang dari masa depan,aku berasal dari tahun 2075" Jelasku frustasi,aku benar-benar jadi gila karna hal ini.
Gadis itu hanya menatapku dengan bingung. Jangankan dia,aku yang mengalami hal ini saja masih tidak percaya.
"Ngomong-ngomong siapa tadi yang menyelamatkan ku?"
"Tuan muda Hyunjin. Si kejam itu tumben berbaik hati,atau jangan-jangan dia yang mendorongmu." Tuduh gadis itu dengan kesal.
"Tapi aku bersyukur dia menyelamatkan mu." Gadis itu dengan tiba-tiba memelukku.
"Aku tidak peduli kau ini Nara atau Seoyeoon,tapi yang pasti aku takut kehilanganmu." Bisiknya.
"Tolong selalu temani aku di dimensi ini."
Gadis itu tersenyum tipis,"Tanpa kau minta pun aku akan selalu menemanimu."
Aku merasa bersyukur,setidaknya ada orang yang akan selalu bersamaku di dimensi ini. "Terimakasih atas bantuannya."
"panggil aku Jisu,Choi Jisu"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑶𝒏𝒆 𝑳𝒂𝒔𝒕 𝑻𝒊𝒎𝒆
Fanfiction"Let me get a second chance to say i love you"- Jung Seoyeon,1950