1. Merindukannya

58 1 0
                                    

Hallo haiii 💙

Part satu update♡♡

*
*
*
*

Langsung dibaca 💙💙

___________________

Rindu yang tak berujung temu sungguh membunuh.

“Pergi belum tentu ingin meninggalkan, bisa jadi keterpaksaan. Hilang bukan berarti jauh dari jangkauan. Itu hanya sebuah pengajaran agar bisa lebih menghargai keberadaan.” — Rafael Adinata Alzam

1. Merindukannya

8 Tahun kemudian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

8 Tahun kemudian...

Di tengah malam yang dingin, gorden jendela kamar seseorang sengaja dibiarkan terbuka. Tidak ada sinar bintang hanya rembulan malam sebagai penerang. Hujan baru saja reda, menyisakan rintik rintik membuat malam bertambah sunyi. Angin yang berhembus kencang membuat rambutnya bergerak bebas. Jam sudah menunjuk pukul dini hari, tapi ia masih setia menatap langit yang begitu kelam.

Tatapannya kian berubah menjadi kosong. Disaat-saat seperti ini, akan ada satu orang yang selalu menemaninya. Mengajaknya berbicara dan yang setia membacakan dongeng penghantar tidur ketika ia masih kecil dulu, juga melihat bintang bersama.

Kini seseorang itu telah pergi, meninggalkan sebuah kenangan yang hanya bisa dikenang.

Sejauh ini, belum ada kabar mengenai dimana seseorang itu sekarang. Dan selama itu pula ia terus mencari dimana sosok itu berada.

Menghembuskan nafas panjang, kembali teringat saat dimana ia dulu selalu rewel tidak bisa tidur dan minta ditemani padahal seseorang itu sedang sibuk belajar.

Abang, Abang, Abang... Nata nggak bisa tidul...” Nata kecil masuk ke dalam kamar, menarik ujung kaos Abangnya. Nata kecil mendongak melihat Abangnya yang masih berkutik dengan buku-buku.

Mau tidur bareng Abang nggak?” Ia mengusap kepala Nata sesekali mencubit pipi gembul Nata.

Mata Nata berbinar, senyuman manis terukir di bibirnya. Mengangguk cepat dan berusaha untuk naik kepangkuan abangnya.

Saat itu usia Nata menginjak 6 tahun.

Mau, mau, mau...

Tapi bacain Nata dongeng kancil ya Bang?” Wajah polos Nata menatap Arga dengan memohon sembari memanyunkan bibirnya agar Arga dapat mengabulkan keinginannya.

Only you [On Going]Where stories live. Discover now