WE ARE ETERNALS

722 132 40
                                    

PART 9
(Y/N)
DRUIG (eternals) X You

Kamu tidur selama berada di pesawat karena lelah menangis seharian. Teman-temanmu bergantian mengecek nafasmu, memastikanmu masih hidup atau tidak. Belasan jam penerbangan kamu terbangun hanya sesekali untuk buang air kecil. Tidak makan dan tidak minum, alhasil setelah turun dari pesawat, kamu dilarikan ke rumah sakit.

Dehidrasi kata mereka, tapi kamu telah mati rasa. Pikiranmu dipenuhi dengan hal-hal pesimis.

"Druig tidak akan kembali"

"Druig akan meninggalkan bumi"

"Druig gagal menjalankan misinya"

Dalam tidurmu, kamu memimpikan sesuatu yang tampak tak asing. Tempat di mana banyak pepohonan, langit cerah dan mendung bergantian. Ya, kamu berada di hutan Amazon. Kamu menyelusuri hutan tanpa arah namun pasti. Rasanya seperti berhari-hari kamu berjalan hingga sampai di sebuah komplek pedesaan yang tenang. Kamu berjalan terus hingga berada tepat di sebuah rumah kecil tanpa jendela. Kamu membuka pintunya dan masuk ke dalam. Dari jauh kamu melihat sosok Druig yang berdiri memandangimu. Ia mengenakan pakaian bertarungnya, sangat tampan berdiri dengan tangan di belakang dan menatapmu dengan tatapan malasnya yang kamu sukai.

Kamu berjalan mendekatinya dan semakin dekat kamu dengannya, tatapan Druig berubah menjadi lembut dan hangat. Tatapan yang lebih kamu sukai dari apapun. Druig memelukmu dan mengangkatmu dalam dekapannya hingga kamu terangkat dan melingkarkan kedua kakimu dipinggangnya. Tanpa kata sedikit pun ia menciummu.

Kamu terbangun dengan pipi yang basah karena air mata. Sudah ada orangtuamu di samping ranjangmu. Mereka terlihat khawatir. Ibumu menghampirimu dan membelai rambutmu lembut.

"Kenapa kamu tidak cerita pada ibu soal Druig?" Tanyanya

"Bagaimana ibu tau soal Druig?" Tanyamu balik

"Ibu membaca surat kalian. Maaf, tapi ibu harus tahu apa yang telah membuatmu senang dan sedih secra siqnificant" jelas ibumu

"Aku tidak ingin disangka gila" jawabmu singkat

"Kamu tidak gila" balas ibumu

"Tapi kenapa ibu mengatakan bahwa aku hanya bercanda waktu aku menjelaskan tentang mimpiku saat kecil?" Tanyamu kesal

Ibumu terdiam, tak lama ia menatap ayahmu. Ayahmu mengerti akan hal itu dan mengangguk lalu pergi keluar. Setelah melihat pintu kamar rawatmu tertutup, ibumu mulai berbicara.

"Ibu percaya tentang mimpimu, ibu juga mengalami hal yang sama sewaktu ibu muda dulu, nenekmu juga mengalami hal yang sama, yaitu itu mengetahui masa depan dan masa lalu melalui mimpi." Jelas ibumu

"Bagaimana bisa?" Tanyamu

Ibumu kembali terdiam dan menarik nafas panjang

"Kamu... adalah keturunan Eternals" ucap ibumu

Kamu terkejut mendengar hal itu. Selama bertahun-tahun ibumu menyembunyikan hal ini.

"Mungkin kamu sudah tahu dari Druig, apa itu Eternals. Mereka memang berumur jauh lebih panjang, namun tidak sepenuhnya abadi. Mereka jarang berinteraksi dengan manusia, oleh karena itu tingkat kelahiran mereka sangat rendah. Namun mereka bisa berhubungan silang dengan manusia, walau keturunan mereka biasanya akan terlahir sebagai manusia normal. Dan kamu... adalah salah satu dari keturunan mereka, Y/N. Namun kamu, ibu dan nenekmu memiliki kemampuan yang berbeda dari manusia lainnya" jelas ibumu.

Kamu masih terpaku mencoba mencerna apa yang telah ibumu ceritakan. Rahasia besar.

"Ibu rasa garis keturunan Eternals di keluarga kita lebih besar. Sangat aneh walau nenekmu dan ibu sama-sama menikahi manusia, keturunan kami masih memiliki kemampuan eternals" lanjut ibumu sambil sedikit tertawa.

"Tapi kenapa ibu tidak menjelaskannya dari awal dan menanggapiku waktu dulu?" Tanyamu

"Saat itu kamu masih sangat kecil dan ibu tidak mau kamu menanggung kekuatan sebesar itu. Kamu tahu kan betapa beratnya bisa melihat masa lalu dan masa depan tanpa bisa memperbaikinya?" Ucap ibumu

Benar. Penjelasan ibumu masuk akal. Apapun yang terjadi, kamu tidak bisa mencegah Druig untuk pergi karena ada hal lain yang harus diutamakan.

"Kau tahu? Ibu pernah bertemu Ajak beberapa kali. Nenekmu membawa ibu waktu ibu masih kecil ke cabin tua yang jauh dari keramaian, tempat di mana Ajak mengasingkan diri. Setelahnya saat ibu remaja, ibu sering kesana sendiri untuk menyapanya." Ucap ibumu sambil tersenyum

"Ajak sudah meninggal bu, ia dibunuh oleh Deviants" balasmu sedih

"Bukan. Sebenarnya Ajak dibunuh oleh Ikaris" ucap ibumu getir

Sekali lagi kamu terkejut

"Bagaimana ibu bisa tahu?" Tanyamu

"Ibu pernah bermimpi sekali, Ajak didorong oleh Ikaris dari atas tebing dan dilahap oleh para Deviants. Ibu sudah memperingatinya untuk berhati-hatI pada Ikaris namun.... Ia lebih percaya pada timnya" jelas ibumu

"Kau lihat Y/N? Kita memang memiliki kemampuan untuk melihat masa lalu dan masa depan, tapi kita tidak bisa merubahnya. Beban itu yang tidak bisa kamu tanggung saat kamu kecil" lanjut ibumu

Kamu terdiam hanya menatap sekang infus yang tertancap di tanganmu. Mendengar penjelasan dari ibumu membuatmu sedikit lega. Kamu memantapkan diri untuk lebih rela dengan apa yang akan terjadi kepada Druig nantinya walau di dalam hatimu yang paling dalam, kamu tetap mengharapkan Druig kembali kepadamu.

To be continued

Gitu deh. Habis riset ternyata di comicnya, Eternals bisa kawin silang sama manusia, cuma anaknya jadi manusia biasa aja. Cuma di satu kasus, Joey Athena, putranya Thena dengan Thomas (manusia), punya kekuatan Eternals walau Sersi gak yakin itu adalah anaknya Thena. Pusing slur~

Pst... next part will be smut*
Bocil minggir ya

I Remember | Druig x reader (Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang