ANGRY SEX

931 111 36
                                    

PART 11
(Y/N)
DRUIG (eternals) X You

Setelah makan malam, Druig mengajakmu masuk ke dalam hutan dan berbincang-bincang di bawah sinar bulan. Kalian bercanda dan tertawa sepanjang malam hingga rasa kantuk mulai menghampirimu. Druig menggandengmu untuk kembali ke dalam rumahnya.

Kamu mencuci muka, menyikat gigi dan mengenakan baju tidur tipismu. Entah mengapa kamu membawa baju tidur setipis dan seminim ini. Selain karena nyaman, baju tidur ini membuatmu terlihat... seksi.

Kamu keluar dari kamar mandi dan melihat Druig berbaring di atas ranjang sambil memandangi langit-langit. Seketika Druig menengok melihat ke arahmu saat kamu berjalan mendekati ranjang. Ia tersenyum hangat.

Perlahan-lahan kamu naik ke ranjang dan merangkak ke arahnya tanpa bersuara sedikitpun. Kalian masih saling menatap satu sama lain. Kamu bisa melihat tatapan Druig yang memanas. Senyumnya pudar. Ia terlihat menjilat bibirnya sendiri yang mulai kering.

Kamu terdiam sebentar sebelum akhirnya kamu merangkak naik ke atas tubuhnya yang masih terlentang. Secara mengejutkan Druig berbalik dan menjatuhkan dirimu ke atas ranjang. Kamu menatap matanya lekat-lekat. Tangannya mengelus rambutmu, lalu turun ke leher dan ke bahumu.

"Tidurlah" ucapnya sambil tersenyum tipis

Druig turun dari ranjang dan berjalan keluar kamar.

"Kamu tidak tidur di sini?" Tanyamu kebingungan

"Tidak, aku kan sudah bilang kalau ini kamarmu, kamarku ada di bawah" jawabnya

Druig keluar dari kamarmu dan menutup pintu.

Ada rasa kecewa di hatimu. Kenapa Druig tidak ingin sekamar denganmu? Ia bahkan tidak menciummu sebelum tidur.

Pagi harinya kamu terbangun dan mendapati Druig sedang membersihkan senapannya di halaman depan. Udara sangat dingin namun Druig hanya mengenakan baju tanpa lengan dan celana panjang. Kamu mengamatinya dari dalam jendela.

Kamu turun ke dapur untuk membuat kopi dan tak lama Druig masuk ke dalam rumah. Ia sedikit terkejut melihatmu yang sudah terbangun.

"Pagi, Druig" sapamu

"Pagi" balasnya

Druig berjalan ke kamarnya dan keluar dengan membawa mantel tebal. Ia kemudian menggantungkannya ke bahumu. Kemudian memelukmu dari belakang.

Kamu berbalik dan membalas pelukkannya. Kamu menenggelamkan wajahmu ke dada bidangnya dan menghirup dengan rakus aroma tubuhnya. Badanmu merasakan sensasi hangat dan itu membuatmu tidak ingin melepaskannya.

"Ayo kita sarapan" bujuk Druig sambil berayun-ayun menggerakan badannya

Kamu tidak menjawab. Kamu ingin mempertahankan posisi ini. Atau malah menginginkan hal yang lebih panas terjadi.

"Ayolah" bujuknya lagi

"Baiklah" jawabmu sambil merajuk

Setelah berganti pakaian, kamu keluar dari rumah berjalan menghampiri meja makan panjang yang biasa. Ada beberapa turis yang ikut sarapan dan kamu mengenal seseorang yang duduk tepat di sebelah kiri Druig. Makkari.

Kamu terkejut ia ada di sini. Druig tidak menceritakan bahwa Makkari akan berkunjung. Kamu menghampiri Makkari dan menyentuh bahunya. Makkari melihatmu sambil tersenyum lebar. Dia adalah wanita yang manis.

"Aku tidak tau kamu datang" ucapmu

Makkari membalasmu dengan gerakkan tangan yang rumit

"Ia bilang, aku sudah tinggal di sini dari empat hari yang lalu" jelas Druig sambil melihat Makkari.

I Remember | Druig x reader (Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang