PART 10
(Y/N)
DRUIG (eternals) X YouSetelah dua hari di rumah sakit, akhirnya kamu diperbolehkan untuk pulang ke rumah. Tidak pernah kamu sangka akan pulang ke rumah membawa berita besar. Rumah jadi terasa berbeda sekarang.
Kamu masuk ke kamar dan ingin langsung beristirahat, namun melihat tumpukan surat dari Druig di meja membuatmu tak bisa tidur. Kamu membaca ulang surat-surat itu dengan menahan air mata. Tiba-tiba rasa rindu terhadap Druig datang kembali. Pada akhirnya kamu menangis tersedu-sedu hingga tertidur.
Malam hari kamu terbangun dengan air mata yang mengering, kamu dengan susah payah membalikan badanmu karena kamu tidur menghadap ke kiri sepanjang hari dan sekarang tanganmu mulai mati rasa. Namun aneh, tidak seperti biasanya badanmu terasa berat seperti ini, seperti ada yang menahan badanmu. Kesadaranmu mulai terisi dan kamu yakin bahwa ada sesuatu yang menahan di pinggangmu, atau lebih tepatnya melingkar di pinggangmu.
Kamu susah payah berbalik dan melihat wajah seseorang yang kamu kenal betul.
Druig
Wajahnya tepat berada di depanmu. Hanya berjarak lima senti, atau malah kurang. Kamu tersenyum, yakin bahwa ini hanyalah mimpi. Ya, mimpi yang tidak biasa, sangat realistis. Kamu mengangkat tanganmu dan menyapu jari-jarimu ke pipi pria itu. Druig tidak bergeming. Kamu mengamati wajah pria yang kamu sukai itu dengan teliti. Alis tebalnya, bulu matanya yang panjang, dan hidungnya yang besar.
"Hehehe" kamu terkekeh kecil
Jarimu turun ke arah hidung pria itu, kamu mencolek singkat ujung hidungnya sambil tertawa. Kamu merindukan Druig lebih dari apapun. Kamu bahkan berdoa di dalam hati, mensyukuri mimpi indah ini. Pelan-pelan kamu mengarahkan wajahmu kearah Druig dan mengecup bibirnya. Itu adalah kecupan ringan, lembut, dan hangat. Kamu memejamkan mata kembali dengan bibir kalian yang masih bersentuhan. Saling merasakan hangatnya nafas satu sama lain.
🌤
Setelah mandi dan berhias seadanya, kamu hendak turun untuk sarapan bersama orang tuamu. Kamu melewatkan makan malammu dan sekarang perutmu sangat lapar. Aroma pancake dengan madu menyeruak masuk ke kamarmu membuatmu mempercepat langkahmu menuruni tangga. Sebelum empat pijakan terakhir, kamu mematung. Di meja makan sudah ada kedua orang tuamu yang menyantap sarapan mereka dengan damai namun ada satu sosok dengan jaket kulitnya yang duduk membelakangimu.
"Druig" panggilmu pelan seperti biasanya
Pria itu membalikkan badannya dan melihatmu sambil mengunyah makanannya.
Kamu terpaku namun jantungmu berdetak kencang membuat nafasmu tersengal-sengal. Kondisimu yang masih cukup lemah membuatmu sedikit goyah. Druig yang melihat itu langsung bangun dan berlari menangkapmu sebelum kamu terjatuh dari tangga. Orang tuamu terlihat panik. Ibumu langsung mengambil gelas dan menuangkan air hangat untukmu.
"Kemarilah" ucap Druig sambil menggendongmu.
Demi Tuhan kamu sangat rindu suara itu. Dengan cepat kamu merangkul lehernya dengan kedua tanganmu erat-erat.
"Padahal semalam kamu tidak sesenang ini" ucap Druig menggodamu sambil menatapmu dengan tatapan malasnya seperti biasa.
Kamu tidak bisa berkata-kata. Ternyata semalam bukanlah mimpi. Druig sudah tidur di sampingmu semalam.
"Druig tidak membiarkan ibu untuk membangunkanmu"jelas ibumu singkat sambil memberikan segelas air hangat.
Kamu menyantap sarapanmu dengan lahap dan bahagia. Druig bercerita tentang apa saja yang terjadi saat melawan Ikaris dan bagaimana mereka membekukan Tiamut dan dilanjutkan dengan kamu menceritakan bahwa kamu dan ibumu merupakan keturunan Eternals dengan manusia. Druig tersenyum lebar dan mendengus sesekali karena senangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Remember | Druig x reader (Indonesia)
FanfictionKamu adalah manusia biasa namun kamu mempunyai kelebihan untuk mengetahui sebagian kecil dari background kehidupan seseorang melalui mimpi. Bagaimana jika kamu bertemu dengan Druig, seorang Eternals dan mengetahuin siapa dia sebenarnya.