"BUAHAHAHAHA ... LAITOOO.. HAHAHA... AYATO.. HH HHAHAHAHA.. hah... AHAHAHA "
"Aku tahu Kanato itu memang terlihat seperti orang gila karena sering bicara dan tertawa sendiri dengan bonekanya.. tapi.. kurasa sekarang dia gila beneran-"
" Oya.. oya.. oya.. There, There.. Kanato-kun~"
"Ada sesuatu yang tidak beres.."
"Tch! Suara tawanya benar - benar mengganggu ku!"
"Hh.. Berisik..."
Dengan segala keributan di pagi buta itu, kau keluar kamar karena merasa terganggu.
Reiji menatap kedatangan mu dengan ekspresi yang sulit di artikan.
"Apa yang sedang kau lakukan, (Y/N)-san?" Tanya nya.
Terlihat seperti masih mengantuk, kau menjawab.
"Oh.. Cuma nggak sengaja kebangun""Siapa yang menyuruh mu bangun?!!"
Tanpa basa - basi Subaru menggendong mu ala bridal style untuk di bawa ke kamar.
"E-eh..!" Kaget dan malu, itulah yang kamu rasakan karena tindakan tiba - tiba Subaru tersebut.
"Tunggu dulu! Biarkan Ore-sama yang membawanya!!" Ayato mencegat kalian berdua sebelum sampai ke kamar.
"Minggir kau! Jangan menghalangi jalan!!" Kesal, Subaru berusaha menghindari Ayato.
"Kau yang minggir!!" Dengan paksa Ayato merebut tubuh mu dalam gendongan Subaru.
Berbeda dengan Subaru, Ayato menggendong mu layaknya karung beras.Kesal, Subaru hanya bisa menggertakkan gigi nya lalu pergi entah kemana.
"Oi Ayato, turunin nggak! Pusing tau di gendong kayak gini..!!' Kamu memberontak, meminta di turunkan.
"Diam! Atau.. kau mau aku melakukan ini..?" Ayato meremas paha mu sebagai bentuk ancaman.
Bluuussh.. antara malu dan marah, wajah mu bersemu merah saat ini. "Anjiirr.. lo mau ngapain?!!" Batin mu berteriak.
-
Akhirnya setelah memasuki kamar mu, Ayato membanting tubuh mu dengan kasar ke atas kasur. Sebelum kau sempat berteriak atau mengatakan sesuatu, tubuh mu saat ini sudah di tindih Ayato dengan kedua tangan terkunci oleh cengkeraman kuat Ayato.
"Bagaimana? Sekarang kau tidak bisa melawan Ore-sama bukan?!"
Dalam hati dirimu berkata..
"Ya kan emang biasanya gitu.. cuman aneh si karena terakhir kali katanya sakit kalau nyentuh.. Tapi sekarang... kok bisa?? Dan kayaknya situasi ini kerasa aneh banget. Apa - apaan coba ini.. ??!!"Ketika diri mu tengah asyik dengan semua pikiran random di otak, kau tidak sadar bahwa wajah Ayato saat ini semakin mendekati seolah akan beradu satu sama lain.
Terkejut, refleks kau pun berteriak.
"M-MAU NGAPAIN WOII!!!""Sttt.. jangan berisik!"
Ayato mulai menjilati bibir mu, saliva di lidahnya mulai membuat bibir mu terasa basah.
Hal itu membuat pikiran mu seketika kosong, tak bisa berpikir jernih lagi."Hei, ayo buka mulut mu!"
Mendengar perintah Ayato, kamu pun segera menutup mulutmu serapat mungkin.
"Mmpph!!!""Buka, atau kau lebih suka di gigit?!"
"Sialan!! Nggak tau lagi ah ku nggak suka di gigit, sakit.." batin mu.
Perlahan dirimu membuka mulut, membuat ayato merasa menang dan antusias. Ia menjilat bibirnya sendiri kemudian langsung melahap bibir mu dengan ganas. Memasukan lidah nya ke dalam mulut mu, lalu mengobrak ngabrik isinya hingga saliva kalian tercampur dan menetes di sudut bibir mu.
Ayato tidak membiarkan mu bernafas sama sekali, meski tubuh mu sudah memberi isyarat untuk membutuhkan oksigen segera.-
-
-Sementara itu, di dalam ruang penelitian milik Reiji.
"Aku penasaran.. apa mungkin, darah (Y/N)-san yang membuat tawa Kanato tidak bisa berhenti?" Ujar Reiji.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
IMPULSIF
FanfictionDiabolik Lovers x Readers Tittle: "IMFULSIF" Genre: Romance, reverse harem, bromance. Rated: T+ *tp mungkin nanti bisa M :v* Summary: "Dikehidupan sebelumnya mereka semua hanya manusia biasa, tak ada yang menginginkan tranformasi menjadi Vamvire te...