Yuma menyeringai. "Aku akan mengikat mu lalu memasukkannya ke dalam kotak!"
"Beneran dimasukin ke kotak.. tapi untung ga di ikat si-_-" batin mu.
Saat ini kau tengah duduk memeluk lutut di dalam kotak kardus yang berukuran dua kali lipat lebih besar dari tubuh mu.Gelap, sesak, sempit, itulah yang kau rasakan sekarang.
Tuk.. tuk..
Seseorang mengetuk kotak yang berisi *kau* dari luar.
"(Y/N)- san.. apa kau.. di dalam sana..?"
"Suara ini.." ujar mu dalam hati. "Iya Azusa, ini aku.. apa kau bisa membuka kotaknya?"
"Aku.. tidak bisa.. mendengar mu..."
"BUKA KOTAKNYA AZUSA..!!!"
Kau berteriak berusaha agar Azusa dapat mendengar suara mu. Namun usaha mu sia - sia, karena meski terbuat dari kardus kotak tersebut begitu kedap suara."Kau... bilang.. apa..?" Azusa menempelkan telinganya ke kotak tersebut.
"Kotak sialan!" Kau menggelengkan kepala. "Nggak, yang sialan itu YUMA!!!"
"(Y/N)- san.. coba tutup.. mata mu.."
"Eh, Azusa mau ngapain Ya?? Apa dia mau hancurin kotak ini? Kalau iya nggak apa - apa si, asal akunya jangan.."
Meski bingung, kau pada akhirnya menutup mata.
Merasakan perasaan yang sama seperti beberapa saat yang lalu, yaitu sensasi tubuh seakan melayang namun kali ini di sertai kepala pening.
Tep
"Apa kau sudah bangun, (Y/N)-san?"
Membuka mata. "Lho.. Kok aku sudah ada disini lagi?" Ujar mu bingung.
"Apa barusan kamu bermimpi Ya?" Kanato menggerakkan boneka teddy nya padamu berpura - pura seolah teddy yang berbicara barusan.
"Padahal baru sampai di pintu, tapi (Y/N)-chan sudah tidur saja.." Raito.
Kanato membelai pipi mu dengan satu tangan nya, membuat mu tentu saja terkejut akan hal tersebut.
"(Y/N)- san, biarkan aku jadi yang pertama mencicipi mu.." ujarnya tersenyum manis.
**Author: "kok ga rela ya Kana-kun sma readers? :v lol**
"Kau tidak bisa mengambil peran Ore-sama, Kanato!" Ayato.
"Cih!" Kanato sedikit menjauh dari mu.
"Kenapa tidak kita lakukan saja secara bersamaan? (Y/N)- chan juga pasti akan menyukainya~" Raito menyeringai. "Ya kan~?"
"Tunggu, jangan bilang kalian bertiga mau menghisap darahku?!!" Dirimu sangat panik ketika mengucapkannya.
"Memangnya apa lagi selain itu?" Ayato.
Ayato naik ke atas kasur tempat kau berbaring saat ini, ia mendekati mu seperti akan menindih tubuh mu.
Kanato mendekati mu dari sebelah kiri, sedangkan Raito dari sebelah kanan."Jangan mendekat!" Ujar mu gelisah atau ketakutan.
Ayato, Kanato, dan Raito kini benar - benar sudah siap untuk menancapkan taringnya.
Menekuk lutut, merentangkan kedua tangan, kau mencoba untuk menghentikan gerakan trio Cordelia tersebut.
"Ungh.." Kanato.
"Eh" Raito.
"Hei!" Ayato.
Tbc
Vomen ya~
KAMU SEDANG MEMBACA
IMPULSIF
FanfictionDiabolik Lovers x Readers Tittle: "IMFULSIF" Genre: Romance, reverse harem, bromance. Rated: T+ *tp mungkin nanti bisa M :v* Summary: "Dikehidupan sebelumnya mereka semua hanya manusia biasa, tak ada yang menginginkan tranformasi menjadi Vamvire te...