05 - I Feel The Same Feeling

153 42 3
                                    

Pagi hari ini seperti biasanya Chanyeol menjalankan rutinitas paginya. Berjoging di sekitaran rumah orang tuanya yang kebetulan berdekatan dengan taman yang jalanannya cukup pas untuk berjoging.

Sudah sekitar lima belas menit dia berjoging, Chanyeol merasa bahwa olahraga paginya sudah cukup. Pria itu kembali menuju kediaman orang tuanya. Sesekali Chayeol bersenandung dan merasakan hembusan angin yang menerpa permukaan wajahnya.

Situasi seperti ini benar-benar membuat pikiran Chanyeol tenang. Jika saja setiap hari seperti ini, Chanyeol yakin dia sudah menulis banyak lagu dan merilisnya satu persatu.

Chanyeol, seorang pria berperawakan tinggi, kulit putih, wajah tampan dan dimple dalamnya yang manis. Chanyeol adalah putra sulung dari keluarga yang terbilang cukup terpandang.

Keluarga Chanyeol terkenal dengan jiwa seni yang terus mendarah daging dari kakek-nenek, ibu ayahnya, dan Chanyeol sendiri.

Chanyeol memiliki mimpi yang begitu tinggi, yakni menjadi seorang artis dan juga produser yang membawakan lagu-lagu yang akan di sukai semua orang.

Mimpi Chanyeol begitu tinggi, selama ini dia bersikeras untuk mewujudkan mimpinya, bahkan dia sudah belajar gitar sejak ia duduk di bangku sekolah dasar. Chanyeol mulai membuat lagu pertamanya saat ia berada di sekolah menengah atas, tapi sayangnya file itu hilang.

SM entertainment adalah mimpinya. Menjadi solois di agensi raksasa itu adalah mimpinya sejak dulu. Chanyeol sudah mencoba test beberapa kali namun, sepertinya keberuntungan belum berpihak padanya.

Tak terasa kini Chanyeol sudah sampai didepan pekarangan rumah orang tuanya. "Eomma aku pulang!" Serunya sebari melepaskan sepatu yang ia kenakan tadi.

"Kemarilah nak, sarapan dulu!" Sahut Chaerin dari arah dapur.

Chanyeol menghampiri ibunya yang sedang menyiapkan makanan untuk ayahnya yang kebetulan sedang berada di sana juga. "Eoh appa belum berangkat?" Tanya Chanyeol berdiri tepat di sebelah ayahnya.

"Iya, hari ini appamu berangkat lebih siang." Bukan ayahnya yang menjawab tapi ibunya. Memang seperti ini, ketenangan antara Chanyeol dan ayahnya sudah berlangsung cukup lama.

Tepatnya saat Chanyeol sudah lulus sekolah menengah atas. Ayahnya menginginkan Chanyeol untuk terjun kedunia bisnis alih-alih menjadi seorang produser seperti dirinya. Sung-jin, ayah Chanyeol menginginkan agar Chanyeol memiliki perusahaan yang besar, menjadi seorang pembisnis yang sukses, karena menurutnya penghasilan produser tidak sebanyak itu.

Tapi Chanyeol menolaknya dengan keras. Chanyeol adalah pria yang keras dan ambisius sama seperti ayahnya. Chanyeol tidak mau menjadi seorang CEO, dia hanya ingin berkarya dan membagikan karyanya pada semua orang.

Dan karena hal itu, ayahnya merasa sedikit kecewa dan mulai menunjukan perubahan sikapnya pada Chanyeol. Ya Chanyeol sendiri tidak tahu harus bagaimana. Dia tidak ingin mengecewakan orang tuanya, tapi dia juga tidak bisa  melepaskan mimpinya yang sudah ia kejar begitu saja.

"Bagaimana dengan audisi di SM?" Tanya Sung-jin.

Mendengar pertanyaan itu Chanyeol hanya menggeleng dan tersenyum kecut. Hal itu tentu saja membuat ayahnya berdecak seolah meremehkan putranya.

"Sudah kubilang kau tidak akan mampu seperti diriku." Ketusnya membuat raut wajah Chanyeol yang semula normal berubah. Rahangnya mengeras dan tatapan matanya yang berubah tajam.

"Kau tidak akan seperti ini jika kau mendengarkan perataanku!"

"Yeobbo!" Tegur Chaerin yang melihat Chanyeol yang sudah mulai terpancing.

BYE #ChanRoséCreationFest ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang