This close distance allows me to see the perfection that God carved in your face
•••
Setelah setengah hari ini ia habiskan dengan sahabatnya Jaehyun, akhirnya pria itu pergi juga karena ada urusan mendadak di kantornya, padahal dia sedang libur hari ini.
Sedari tadi pertanyaan Jaehyun terus saja terngiang-ngiang di kepalanya, Rose bahkan sudah jengkel memikirkannya. Rose yakin bahwa perasaannya tidak lebih dari sekedar kagum, tidak sampai ke tahap suka bahkan mencintai dia dalam pandangan pertama.
Rose menghela nafasnya kasar. Daripada memikirkan hal-hal seperti itu lebih baik Rose melanjutkan lukisannya. Gara-gara menunggu seseorang yang tidak pasti Rose mengabaikan lukisannya yang bahkan jauh lebih penting.
Bahkan dia juga membatalkan janji orang yang sudah Lisa pilih hanya untuk menunggu dan menawarkan sesuatu yang belum tentu dia mau menerimanya. Rose memang bodoh.
Gadis itu keluar dari ruangannya dengan kaus yang sudah ia gulung dan juga rambut yang ia ikat dan juga beberapa kuas di tangannya. Gadis itu menuruni satu persatu anak tangga.
Mengambil palet dan mulai mencampur- campur warna dengan perasaanya yang begitu tak karuan. Rose kesal tapi tidak beralasan seperti ini, mood untuk melukisnya juga jadi sedikit berkurang. Padahal minggu ini Rose harus mempersiapkan ide yang brilian untuk festival seni yang akan segera di selenggarakan.
Sekitar satu setengah jam Rose menyelesaikan lukisannya. Gadis itu tersenyum puas akan hasil gambaran tangannya, Rose bahkan menambahkan beberapa kupu-kupu di sekitar tanduk rusa yang ia gambarkan.
Rose memajang lukisannya di pojok ruangan. Tak sedikit dari pengunjung yang ikut kagum dan memperhatikan setiap inci lukisan Rose.
Rose berharap mereka yang mengerti apa maksud dari lukisannya bisa menangkap pesan-pesan dan juga perasaan apa saja yang Rose rasakan kala ia melukis gambar itu.
Sudut mata Rose tak sengaja melihat seorang pria yang tengah memegang cangkir kopinya, gitar itu juga masih ada di punggungnya.
Rose spontan menolehkan kepalanya. Benar saja, pria itu di sana, dia yang selama ini Rose pikirkan dan selalu di tunggu-tunggu akhirnya muncul juga.
Sebuah senyuman pria itu berikan pada Rose kala kedua manik itu bertemu. Secara tak sadar senyum Rose mulai memgembang lebih lebar dari biasanya.
Rose bisa merasakan seakan semua beban pikirannya menghilang dan sekarang juga ia merasa sangat tenang. Tunggu, apa Rose bahagia?
Apa Rose benar-benar merasa bahagia karena pria itu datang, sungguh karena hal itu saja? Rose bertanya-tanya pada dirinya sendiri, ada apa dengan dirinya yang tiba-tiba aneh begini.
Rose membuang pikirannya, ia kembali menolehkan kepalanya menatap ke sembarang arah, kemanapun itu agar ia bisa membuang pikiran anehnya ini.
"Lukisanmu sangat indah, aku menyukainya."
Suara bariton itu seakan menggelitik rungunya. Rose menolehkan kepalanya ke belakang, menatap Chanyeol yang tengah menatap lukisannya dengan tangannya yang terlipat di depan dada.
"Terimakasih, aku senang kau menyukainya Chanyeol-ssi," sahut Rose dengan senyuman manisnya.
"Kupu-kupu berarti kebahagiaan, lalu bagaimana dengan tanduk rusa?" Tanya Chanyeol yang merasa penasaran dengan lukisan Rose yang benar-benar terlihat indah.
"Tanduk rusa berarti cinta, kebaikan dan juga surga. Aku menggambarkannya dengan harapan setiap orang yang melihat lukisanku akan dipenuhi dengan kebaikan, cinta, dan juga kebahagiaan dari kupu-kupu yang menyertai tanduk rusa."
KAMU SEDANG MEMBACA
BYE #ChanRoséCreationFest ✓
FanficAU | Romance | #Monochromance 『••✎••』 Ternyata seperti ini, perbedaan jalan hidup membuat kisah cinta kita berakhir juga. Pada akhirnya kau dan aku berpisah dengan jalan kita masing-masing. "Bisa kah kita bertemu untuk terakhir kalinya? Aku ingin m...