4

8 0 0
                                    

Mark dan hyein sekarang berada direstoran tak jauh dari rumah sakit, mereka berdua makan siang yang sudah terlewatkan sejak tadi

Tentunya kecangungan paling utama yang melanda dua insan berasa dalam satu meja yang berniat sama untuk mengisi kebutuhan perut mereka

Hanya alunan musik didalam restoran mewah itu yang menjadi pengalihan fikiran masing-masing

Mereka berdua makan dengan keheningan tak jauh seperti halnya mengheningkan cipta pada saat upacara

Belum ada yang ingin membuka pembicaraan, baiklah tunggu saja sampai mereka selesai

"Hmm..mark" hyein sudah tidak tahan dengan kesunyian di antara mereka

Mark mematap kedua mata hazel dihadapanya sebagai jawaban, jangan lupa si kaku ini hemat suara, seolah jika banyak berbicara akan membuat kotak suaranya rusak. Hyein tahu mark akan selalu menghilangkan fokus pada matanya jika ditatap balik

"Sebelumnya kita tidak pernah lebih dari urusan kampus, dan tiba-tiba saja dikejutkan oleh perjodohan. Aku berfikir keras bagaimana caranya untuk menolak perjodohan ini agar tidak terkesan membantah perkatan orang tuaku, tapi aku tidak mampu untuk menolak keinginan mereka" hyein menundukan kepalanya

"Kau tidak mengiginkan perjodohan ini?"

Hyein menegakankan kepalanya untuk menatap lawan bicaranya "aku selalu menurut, jadi bagaimanapun dan seberat apapun aku akan tetap menjalaninya"

"Terpaksa?"

"Lebih tepatnya tidak ingin mengecewakan" mark dapat membaca gambaran wajah frustasi wanita itu yang awalnya ingin ditutupi dengan topeng senyum tipisnya. "Maafkan aku menjadi perusak hubunganmu dan kekasih mu. Tapi, tenang saja aku akan menjelaskan ini dengan kekasihmu nanti"

"Tidak ku memiliki" mark menjawab seadanya dengan pertanyaan yang ia dapat, dia itu tidak hanya perhitingan dengan keuangan tapi juga sangat perhitngan dengan ucapan

Hyein yakini mark sedang berbohong padanya, jelas-jelas dia menggendong maba yang pingsan itu kemarin. Apalagi dia itu terkenal dingin, tidak mungkin dengan mudahnya ia mengendong seseorang jika tidak ada hubungan apa-apa denganya kan?

Atau mungkin mark itu orang yang tidak ingin mengumbar hubungan, jadi karna itulah ia selalu memberi spasi pada wanita yang menginginkannya

Baiklah itu diluar kuasaku. Aku tidak berhak mencampurinya






Mereka sudah selesai dan ingin kembali ke rumah sakit tempat ibu hyein di rawat, Hyein berjalan dibelakang mark untuk mengikuti pria itu.

Masih belum terbiasa dengan kebersamaan mereka yang tidak mungkin terjadi, tapi sialnya kenyataan itu terjadi

"Berjalan disamping ku"

Hyein menghentikan sejenak langkahnya saat mendengar sahutan pria itu didepannya. Ia mempercepat langkahnya untuk sampai disamping sisi mark

Sebelum mereka sampai dimobil ponsel hyein berdering "ya, eomma ini sudah ingin kerumah sakit"

"Eomma sudah diperbolehkan pulang, baru saja sampai. Kau pulanglah bersama mark ya.."

"Kenapa tidak bilang jika sudah boleh pulang, kan aku bisa membantu eomma berkemas dan pulang bersama"

"Sering bersama, agar kalian bisa sambil saling mengenal"

Ibunya itu ternyata sudah merencanakan ini, hyein bisa apa selain bisa menurut "baiklah"

Akankah ia selalu bersama mark mulai detik ini? Wahh benar-benar tidak bisa kubayangkan. Aku senang tapi bagaiman dengan mark? dia pasti keberatan dengan aku disamping

Wanita itu, baiklah hyein jangan terlalu bahagia. Sebab bahagia sendiri itu sakit tanpa tahu kenyataan yang ada

"Ayo masuk" mark membukakan pintu sebelah samping kemudi

Mereka berada di dalam mobil ini kembali untuk kedua kalinya, sepertinya selanjutnya tidak akan terhitung untuk keberapa kalinya

"Sebelum mengantar mu, kita ke kantor ku sebentar ada yang tertinggal"


















Setelah kejadian itu hari-hari hyein tidak terasa berbeda sama seperti biasanya, ia juga sudah 4 hari ini tidak mendengan kabar dari mark mungkin dia sibuk. Mereka sudah bertukar nomor tapi sampai saat ini masih belum ada panggilan ataupun pesan yang mereka lakukan

Dua orang yang saling mencintai tapi tidak bisa mengungkapkannya, itulah yang dirasakan hubungan kedua insan ini. Tepatnya mereka tidak menyadarinya dan lebih ingin memendamnya

Kalau tidak salah hyein kemarin mendengan ayahnya mengatakan mark sekarang berada di kanada untuk mengawasi perusahaan yang ada disana saat daddynya berada dikorea untuk beberapa hari ini.

"Hye, bagaimana sepulang ini kita pergi kemall. Temani aku untuk mancari hadia ulang tahun yooun" ucap nana tiba-tiba dari belakang mengaitkan lengannya pada hyein.

Hari ini mereka masuk berada di jam yang sama, jadi keluarnya juga bersamaan.

"Yooun berulang tahun hari ini?" Yooun adalah anak dari kakaknya nana yang sudah menikah 5 tahun yang lalu

"Em..temani ya?"

"Tentu saja, kalau begitu aku juga ingin memberikan yooun sesuatu"

Nana sering membawa yooun bersama mereka saat kakaknya sibuk dan mengharuskan nana menjaganya sebentar. Jadi hyein juga sangat mengenal bocah 4 tahun itu

Setengah jam berkeliling akhirnya mereka sudah mendapatkan hadianya yang sekarang tengan dibungkus




Mereka sekarang berada dikedai ramen langgana mereka dari masa sekolah dulu karna tak jauh dari mall jadi sekelian mampir untuk mengingat kenangan di masa itu

"Hye, ibu mu tadi menelfon saat kau dikamar mandi, ibu mu bilang mark sakit kau disuruh ke apartemen untuk melihatnya"

Mark sakit?

Hyein membeku mendengan penuturan nana barusan "Baiklah, kau tidak apakan pulang sendiri?"

Hyein meraih tasnya diatas meja bergagas untuk pergi sebelum ditahan oleh nana "Mark? Mark si persma? Kau merahasiakan sesuatu kepada ku?" Tanyanya meminta penjelasan hyein

"Besok, besok akan ku jelaskan pada mu, jadi biarkan aku melihat keadaanya dulu"

Beberapa hari ini hein masih berperang dengan perasaannya, jadi dia belum memberi tahu perihal perjodohan ini kepada nana, sebab ia masih belum bisa mengatakan kepada sahabatnya itu.

"Akan ku tagih saat kita bertemu"


Sambil berjalan keparkiran hyein mencari kunci mobilnya di tas agar dapat mempersingkat waktu, melihat pesan di ponselnya ternyata lokasi apartemen mark yang barusan dikirim oleh ibunya

Saat hyein akan kembali memasukan ponselnya ke dalam tas, karna terlalu bingung sampai menabrak orang didepannya

"Maaf, aku jadi menjatuhkan ponselmu" tutur orang itu

"Ahh..tidak aku yang tidak melihat tadi saat berjalan. Maafkan aku" ucap hyein

"Hyein? Kau tak mengingatku?" Ucap orang yang dihadapanya itulagi

"Hendery?"































See you

Rigid [Mark Lee]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang