N

47 9 0
                                    

"Yak! Min Yoongi, kau tidak makan siang?"

"Kau hanya sarapan pagi!"

"Oh! Ayolah."

Nara menghela nafas, menyandarkan tubuhnya pada pintu studio, menyilangkan tangannya, ia tahu, Yoongi pasti sedang begitu sibuk menjalankan proyeknya, pria itu jika fokus, sangat susah untuk ganggu.

"Kau bisa sakit."

Nara akhirnya, menekan tombol password, membuka pintu studio, tungkainya berjalan dengan tergesa, menghampiri Yoongi dengan earthphone yang menempel didaun telinganya. Melepas paksa benda itu.

Yoongi terkesiap, kala sang kekasih memeluk erat dirinya.

"Ayo, makan siang."

"Tunggu sebentar ya, sedikit lagi akan selesai."

"Yakin?"

Yoongi menatap Nara dengan raut seriusnya. "Aku yakin."

"Baiklah, aku akan menunggu."

1 jam.

2 jam.

3 jam.

Nara masih menunggu Yoongi yang katanya akan menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat, namun lihatlah sekarang, Yoongi bohong.

Membuat Nara menunggu lama.

Wanita itu terduduk dengan lesu memegangi perutnya yang sedari tadi belum terisi, waktu sudah menunjukkan pukul empat sore, dan itu artinya, sudah lewat dari jam makan siang, apa mereka berdua akan makan malam saja?

Nara mendesah pelan. "Sepertinya begitu."

Yoongi yang terlalu fokus sampai saking sibuknya, mengabaikan presensinya didalam ruangannya.

Nara akhirnya memilih berbaring, tertidur lelap diatas sofa.

Dengan netra yang sudah di penuhi kantuk berat. Nara tersenyum tipis, memandangi punggung pria itu.

"Aku tak ingin kau sakit..." []

Memory 24/7. MYG.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang