I

49 9 1
                                    

Nara yang seharian didalam apartemen, bertanya-tanya kemanakah kekasihnya pergi?

Yoongi bahkan pergi tanpa berpamintan dulu padanya ataupun memberi pesan singkat padanya.

Apa Yoongi sedang terburu-buru? Atau ada pekerjaan dadakan secara tiba-,tiba sampai membuatnya pergi begitu saja? Dan meninggalkannya?

Terkadang Nara merasa jika memiliki kekasih seperti Min Yoongi itu hanyalah sebuah mimpi belaka, ataupun imajinasi yang ia buat sendiri.

Rasanya begitu nyata dan tidak nyata.

Bagaimana harus membangunkannya?

Nara termenung didepan meja pantry dengan pandangan kosongnya, netranya bahkan sudah berembun, dan sebentar lagi likuid bening itu pasti akan jatuh membasahi pipinya.

Suara ponsel yang berdering, membuat Nara tersadar saat itu juga, menekan tombol hijau, seketika gadis itu menangis terisak setelah mendengar penuturan prianya yang ia rindukan.

"Nara, ada apa denganmu?"

"Kenapa menangis?"

"Kau jahat Yoon, seharusnya kau segera menghubungiku eoh!"

Tut. Tut. Tut.

Panggilan tiba-tiba saja terputus, Nara kembali menangis, menyadari Yoongi yang memutuskan panggilannya secara sepihak, kenapa pria itu selalu bersikap begini padanya. Meski Nara sadar sifat Yoongi itu berbeda dari kebanyakan pria.

"Kau dimana Yoon?"

"Aku merindukanmu."

●●●

Dengan segurat wajah cemas yang terpatri, Yoongi dengan segera membuka pintu apartemen setelah menelpon Nara dan menyadari kekasihnya menangis.

Dengan cepat pria itu mengedarkan pandangannya, mendengar suara isakan lirih diruang dapur.

Nara yang meringkuk memeluk erat lututnya membuat Yoongi segera menghampiri sang kekasih, memegang pundaknya dengan erat. "Kenapa menangis?"

"Ada apa? Apa yang terjadi?"

Nara memberanikan diri menatap Yoongi, berujar lirih dengan netranya yang masih menangis.
"Aku kira kebersamaan kita hanya mimpi."

"Aku takut ini semua tidak nyata."

"Aku takut jika kau hanyalah hayalan didalam kepalaku." Ujarnya  Nara tak hentinya menangis dengan terisak.

Membuat Yoongi khawatir. Pria itu menangkup wajah sang kekasih. "Nara dengar, aku disini, dan aku nyata, aku kekasihmu."

"Aku Min Yoongi, pria yang mencintaimu."

"Jadi kumohon, jangan menangis, berhentilah... aku disini."

"Maafkan aku tak mengabarimu langsung, sungguh maafkan aku."

Berulang kali Yoongi terus mengatakan sebuah kalimat penenang pada kekasih. Memeluk erat tubuhnya, menyalurkan segala kehangatan pada tubuhnya.

Saat itu Nara sadar, jika feromon sang adam selalu melekat padanya, sebuah pelukan yang Yoongi berikan, membuatnya merasa tenang dan nyaman.

Yoongi melepaskan dekapannya. Menyadari sang kekasih yang sudah kembali tenang. Tersenyum menatapnya. Mengusap pelan pipi kekasihnya. "Nara-ya, ingatlah... meski terkadang aku tak berada disisimu, namun ingatlah..."

"Pria yang ada dihadapanmu ini benar-benar kekasihmu."

"Ini bukan imajinasi ataupun hayalanmu."

"Aku Min Yoongi, yang memilihmu sebagai wanitaku."

"Ingatlah itu."

Yoongi mendekatkan wajahnya, mempertemukan bibir keduanya, menyalurkan segala kehangatan serta rasa nyaman pada Nara, membuat gadis itu menyadari, jika Yoongi itu, benar-benar kekasihnya.

Min Yoongi Boyband BTS yang begitu terkenal ke penjuru dunia itu adalah prianya.

Pria yang mengisi hati dan isi kepalanya saat ini. Dia Min Yoongi. Kekasihnya, meski tiada satu orangpun yang mengetahui hubungan keduanya.

Namun Nara percaya, jika Yoongi adalah miliknya. []

Tamat.

Terima kasih buat yang sudah mampir dan menyempatkan waktunya untuk membaca kebersamaan pasangan Yoongi dan Nara ya.

Ada yang punya ide buat namabahin Partnya? Silahkan kirim pesan ya 😁

See u. 😘💜

Memory 24/7. MYG.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang