Nara terbangun dari alam mimpinya, beberapa kali mengerjapkan netranya, memandang sekeliling ruang studio yang sudah kosong.
Dimana Yoonginya?
Buru-buru Nara beranjak, berlari dengan tergesa, setelahnya ia bisa melihat Yoongi yang berkutat dengan alat-alat dapur.
Nara menghampiri Yoongi, memeluk prianya dari belakang. Yoongi terkesiap kala tangan ramping sang kekasih, melilit erat perutnya. "Sudah bangun?"
Nara bersandar dengan nyaman di punggung sang kekasih. "Emm..."
Yoongi menghentikan aktifitasnya, mematikkan kompor didepannya, melepaskan tangan Nara pada perutnya, berbalik, menangkup wajah sang kekasih. "Maaf, seharusnya kau makan siang, tapi jadinya makan malam."
"Kau bisa sakit jika begini."
Menatap raut wajah menyesal dari prianya, Nara tahu jika Yoongi menyesal, namun tak mengapa, dan Nara mengerti dan sangat mengerti akan sikap Yoongi, apalagi jika pria itu sedang fokus pasti akan mengabaikan sekelilingnya.
Nara mengalungkan lengannya ketengkuk Yoongi. Tersenyum kearahnya. "Aku memaafkanmu."
"Dan juga aku baik-baik saja."
"Jika aku sakit, kan ada kau yang merawatku."
Gadis itupun menarik tengkuknya mendekat, mendaratkan kecupan pada ranum lembut sang pria. "Ayo, makan malam, aku sudah sangat lapar." []
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory 24/7. MYG.
ContoCOMPLATE ✔︎ STORY FICLET. Cerita singkat Min Yoongi yang menghadapi sikap kekasihnya, Choi Nara yang super cerewet dan manja. © 26/11/2021. © Lyanlinn