mereka berjanji untuk bertemu pukul 09.00 di gazebo fakultas, dan karna hyungwon terlalu bersemangat, pukul 08.45 ia sudah stand by di tempat perjanjian. lebih baik ia datang sebelum waktunya dari pada harus membuat wonho menunggu.
beruntung 10 menit kemudian wonho memperlihatkan batang hidungnya. lelaki super tampan itu melambai riang ke arah hyungwon sembari menenteng box berisi pisau dan pemecah cangkang yang ia pinjam dari laboratorium kampus.
si manis merutuk dalam hati, kenapa sih wonho harus tersenyum sebegitu cerahnya sampai hyungwon merasa silau? hingga dalam hati ia berkata, "percuma tampan, tapi tidak jadi pacarku"
tapi ada satu hal yang turut serta menyita perhatian hyungwon selain senyuman tampan khas wonho. hari ini tanpa sengaja dan tanpa ada kesepakatan sebelumnya, shin wonho yang amat dicintainya itu, mengenakan jaket denim biru yang senada dengan pakaiannya!
hyungwon ingin menangis, karna ia sudah seperti pasangan kekasih sungguhan gara gara pakaian mereka yang kelihatan seperti jaket couple itu. beruntung, lelaki dimabuk asmara tersebut mampu mengendalikan ekspresi girangnya, memilih berpura pura tidak menyadari kalau pakaian mereka memiliki kesamaan jenis.
"maaf terlambat, sudah lama menunggu ya?" sapa wonho begitu mendudukkan bokongnya dikursi gazebo.
lelaki tampan itu sengaja mengambil tempat diseberang hyungwon, jadi posisi mereka sedang berhadapan sekarang. maksudnya agar memudahkan melihat lawan bicara saat berdiskusi nanti.
si manis menggeleng, "tidak kok, lagi pula sekarang belum jam 9"
wonho hanya mengangguk paham kemudian membuka peralatan serta bahan bahan yang akan mereka teliti untuk ditulis pada laporan praktikum.
saat wonho mengeluarkan kacang kenari, lelaki berparas kelinci itu tiba tiba teringat sesuatu, "kepalamu baik baik saja kan?"
ditanya seperti itu, hyungwon otomatis merasa gugup. mengapa wonho menanyakan kepalanya? apa ia bisa membaca isi kepala hyungwon yang hanya memikirkannya saja selama ini?
"a-- ada apa dengan kepalaku? aku tidak sedang memikirkanmu kok" hyungwon berkilah dengan argumen yang sangat jelek.
berkata demikian sama saja membeberkan isi otak hyungwon yang sebenarnya, dan wonho tidak terlalu bodoh untuk menyadari hal tersebut. si tampan terkekeh kecil, "jadi benar hyungwon sering memikirkannya? pantas saja ia suka mencuri pandang walaupun hanya sekilas"
"tidak perlu diperjelas kalau kau sedang memikirkanku. aku hanya bertanya tentang kondisi kepalamu yang kemarin kejatuhan kacang kenari" balas wonho blak blakan, ia sengaja berkata demikian karna ingin melihat wajah hyungwon memerah sampai ke telinga.
sadar telah salah mengartikan pertanyaan lawan bicaranya, hyungwon mendadak salah tingkah, dan seperti yang diharapkan wonho wajah si manis kini sudah serupa tomat yang siap dipetik.
"oh-- itu-- haha--" hyungwon tertawa sumbang, "kepalaku baik baik saja kok, tidak sampai amnesia haha--" untuk menutupi salah tingkahnya, ia kemudian membuka plastik berisi bahan praktikum dan menata diatas meja.
wonho tak bisa menghilangkan senyuman dari bibirnya. menurutnya wajah hyungwon yang memerah dan dialog salah tingkah barusan membuat teman sekelasnya ini semakin terlihat menggemaskan. hingga tanpa sadar, tangan wonho terjulur ke depan dan mencubit gemas sebelah pipi hyungwon.
jangan ditanya bagaimana reaksi si gemas setelah wonho melepaskan jari pada pipinya. hyungwon membeku seperti mumi firaun peninggalan mesir kuno.
"shin wonho! apa yang kau mau?" jerit hyungwon dalam hati.
alih alih melontarkan isi hati yang sesungguhnya, hyungwon malah merengut dan bertanya, "kenapa mencubit pipiku?"
si tampan lagi lagi terkekeh, "tidak ada alasan khusus, aku hanya gemas saja padamu"
dan jawaban wonho selalu saja membuat hyungwon salah tingkah! demi apapun ia benci kalau digoda terus terusan oleh wonho begini! kalau memang suka kan harusnya--
TUNGGU SEBENTAR!
jangan jangan ini adalah kode!
pikiran hyungwon kini seakan terbagi menjadi dua sisi. disatu sisi ia tak ingin menampik semua perlakuan romantis wonho padanya karna tidak mau termakan oleh ekspektasinya sendiri, namun disisi yang lain ia menangkap perhatian, pujian dan cubitan gemas itu sebagai kode kalau wonho juga menyimpan sesuatu, sama seperti cangkang kacang kenari ini!
sembari berpikir sisi mana yang akan ia bela, hyungwon memilih untuk cari aman saja dengan mengunci mulutnya rapat rapat. pasalnya tiap kali membalas omongan wonho, sang pujaan hati tersebut selalu membalasnya dengan kalimat kalimat yang mampu membuatnya terbang ke langit ke tujuh.
hyungwon sungguh tak akan biacara diluar topik laporan praktikum. ia harus secepatnya menyelesaikan tugas ini agar bisa cepat cepat mencurahkan segala isi hatinya pada si kacang kenari.
satu jam berlalu, mereka sudah menghasilkan catatan penelitian meliputi jenis tanah, daun, batang pohon kenari, bunga kenari, dan kacang kenari yang masih berkulit hijau.
satu satunya yang belum mereka teliti hanyalah kacang kenari kering bercangkang coklat muda --persis seperti jimat milik hyungwon-- beserta isnya. mereka sengaja meletakkan bagian itu sebagai penutup karna membuka cangkang keras tersebut memang dibutuhkan sedikit tenaga.
melihat cangkang kenari sudah berada ditangan wonho lengkap dengan alat pembukanya, entah kenapa membuat hyungwon ketar ketir sendiri. bukannya bagaimana, gara gara analogi cangkang kacang kenari adalah hatinya, jika cangkang itu terbuka, harusnya hatinya juga akan ikut terbuka. ia jadi semakin bernafsu untuk mengungkapkan perasaan pada lelaki didepannya.
kini wonho mulai meletakkan cangkang kacang kenari diantara besi penjepit, dengan telapak tangan besarnya, tentu bukan perkara sulit untuk menekan alat tersebut menggunakan satu tangan.
ctak!
"wonho" bersamaan dengan suara terbukanya cangkang kenari yang baru saja pecahkan oleh wonho, hyungwon secara implusif memanggil si pemilik nama.
masih dengan alat pembuka cangkang ditangan kanannya, wonho mendongak penasaran ke arah hyungwon, "ya?"
"boleh aku menyukaimu?" tidak sesuai dengan perintah di otaknya, mulut hyungwon malah mengajukan pertanyaan, dibanding menyatakan perasaan.
mendengar pertanyaan hyungwon polos wonho lantas tersenyum, dan mengagumi keberanian teman sekelasnya ini dalam hati, "tentu saja, kenapa tidak?"
sepersekian detik hyungwon menyadari tindakan spontannya. ia malu tentu saja, tapi setidaknya wonho tidak akan merasa risih karna si tampan itu memberi ijin untuk sekedar menyukainya.
tidak tau harus berkata apa, jadi hyungwon hanya mengatakan, "te-- terima kasih"
maksudnya terima kasih telah mengijinkan. diijinkan untuk sekedar suka saja sudah tidak apa apa, hyungwon cukup tau diri untuk tidak berharap lebih. karna sudah berjanji pada diri sendiri untuk tidak bertindak bodoh, hyungwon kembali menyibukkan diri dengan kertas kertas laporannya, menulis sub bab kacang kenari disana.
"hyungwon?" kini giliran wonho memanggil namanya dengan nada sama persis dengan yang hyungwon ucapkan tadi.
hyungwon sedikit mengalihkan pandangan, hanya sebatas menatap dada bidang lelaki itu tanpa berani menatap wajahnya, "hm?"
"bagaimana kalau aku juga menyukaimu?"
tamat.
terima kasih banyak buat semuanya yang udah mampir dan mau mengapresiasi :))
maaf kalo ceritanya agak sampah dan gak sesuai eskpektasi kalian hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
kacang kenari | MONSTA X hyungwonho
Fiksi Penggemar[COMPLETED] kata minhyuk, wonho itu playboy!