Sorry

77 11 4
                                    

Future Fic!

19!Kyouka x 23!Atsushi










Denting suara alat makan yang berpadu mengisi ruangan di malam itu. Tidak ada yang berbicara setelah acara memasak sehabis pekerjaan melelahkan di siang hari tadi.

Kala kedua insan itu selesai dengan makanannya, wanita bersurai hitam segera bangkit untuk membereskan alat makan mereka. Namun, hal tersebut dihentikan oleh pria di hadapannya.

"Biar aku saja," ucap Atsushi, sosok yang telah menjadi suami Kyouka selama satu tahun ini.

Wanita yang berusia 19 tahun itu diam, membiarkan Atsushi membereskan semuanya dan meletakkan alat-alat tersebut ke tempat cuci piring. Iris biru miliknya mengikuti arah jalan sang suami. Ia menunduk, menyembunyikan tatapan sendu kala melihat kebaikan seorang Nakajima Atsushi.

'Terlalu baik...'

'Kau terlalu baik untuk orang sepertiku, Atsushi-kun.'

Tanpa disadari, setitik air mengalir menuruni pipinya. Perlahan, air tersebut semakin deras. Sesak yang Ia tahan sejak tadi kini tak terbendung lagi, ingatan tentang dirinya yang tidak bisa menjaga amanat sekarang terulang kembali. Hingga akhirnya, semua rasa sesak nan pedih itu keluar dalam bentuk air mata.

"Maaf." Saat ini, hanya itu yang bisa diucapkan Kyouka. Nafasnya terputus-putus, dadanya terasa sakit.

Laki-laki bermanik campur yang mendengar isakan menyayat itu segera mematikan keran air dan menghampiri istrinya. Lalu Ia mengangkat tangannya guna menghapus aliran air yang terus menerus keluar dari mata Kyouka, "Ada apa? Kau kenapa?"

"Maaf." Lagi-lagi, hanya itu yang bisa keluar dari bibir Kyouka. Tidak tahu harus melakukan apa lagi, Atsushi mendekap tubuh wanita tersebut. Membiarkannya menangis dan mengeluarkan semua kesedihannya.

"Padahal seharusnya, aku menjaganya dengan baik. Tapi aku...-"

"Itu bukan kesalahanmu, Kyouka-chan. Berhenti meminta maaf," potong Atsushi sembari mengelus rambut halus yang ada dibawah kepalanya.

"Aku tahu kau menginginkannya. Aku tahu kau sangat antusias atas dirinya. Tapi aku malah menghancurkannya, aku tidak bisa mempertahankannya, aku..... Maafkan aku!" Seolah tak peduli dengan perkataan suaminya, perempuan dengan marga Nakajima tersebut tetap meminta maaf. Walaupun Ia tidak yakin hal tersebut bisa mengobati sakit yang juga tengah dialami Atsushi.

"Tidak apa apa. Keselamatan dirimu lebih penting. Aku tidak akan memaksamu. Jangan meminta maaf atas hal itu lagi, hm?" Tangan yang sedari tadi mengusap kepala Kyouka kini beralih ke punggungnya untuk memeluknya lebih erat lagi, membiarkan istrinya untuk membasahi pakaiannya.

Namun, perkataan lembut tersebut tidak menjamin rasa bersalah Kyouka berhenti.

Rasanya menyesakkan kala melihat Atsushi memberikan perhatian pada anak anak di sekitarnya. Caranya bermain dengan antusias bersama putri dari Ranpo dan Akiko, bagaimana cara Ia menatap anak-anak kecil di hadapannya, serta senyum ramah yang Ia tujukan pada setiap anak yang ditemuinya. Semua itu mengatakan secara tidak langsung bahwa pria tersebut sangat menginginkan sosok pelengkap dalam keluarganya.

Namun, Kyouka tidak bisa mengabulkannya. Operasi yang dilakukan para medis terhadap dirinya telah menutup kemungkinan bahwa Ia dan Atsushi bisa melengkapi keluarganya.

Tangis yang berasal dari wanita tersebut semakin menyayat. Ingatan tentang kebahagiaan yang hancur akibat gugurnya sosok yang akan jadi pelengkap dalam keluarga kini terulang lagi.


Dengan air mata yang masih mengalir, Kyouka melepaskan dirinya dari pelukan Atsushi, lalu menatap kedua iris emas tersebut dengan mantap.

"Kau bisa mencari wanita lain selain diriku, Atsushi-kun. Aku tidak bisa memenuhi harapanmu sekarang. Aku rela ... demi kebahagiaanmu-."

"Berhenti mengatakan perkataan yang menyakitkan, Kyouka-chan!" potong Atsushi sambil membungkam bibir Kyouka dengan tangannya. Tanpa Ia sadari, air mata juga mulai menetes dari matanya.

Tangan yang telah membungkam perkataan Kyouka kini beralih pada pipinya, "Aku tidak ingin menyakitimu lebih dari apa yang kau alami dari ini hanya demi keegoisanku. Aku tidak ingin melihatmu tersakiti lagi. Memang benar, aku menginginkan sosok pelengkap diantara kita, tapi ... jika hanya demi itu aku mengorbankan hidupmu, aku tidak bisa."

Kyouka membulatkan matanya, semakin merasa bersalah kepada suaminya. Dia terlalu baik untuk orang seperti dirinya, terlalu lembut, sampai Kyouka merasa tidak pantas untuk menyandang marga Nakajima.

"Tidak ada yang bisa menggantikan dirimu, dan tidak akan pernah," lanjut Atsushi sambil menarik wanita di hadapannya ke dalam dekapannya lagi. "Kita masih bisa hidup berdua, kan?"

Lagi, tetesan air mengalir dengan cepat. Kyouka sendiri tidak tahu apa yang tengah dirasakannya. Entah bahagia, sedih, atau marah terhadap dirinya sendiri Ia tidak tahu. Dia terlalu lelah untuk memikirkan hal tersebut, hingga akhirnya, perempuan tersebut terlelap dalam kehangatan yang diberikan suaminya.







End.


Ga tahu ini ngena apa enggak. Tapi jujur, ini pertama kalinya aku hampir nangis gegara genre yang bernama romance(?).

Yeah, seperti biasa. Alurnya kecepetan:"

[Ini romance apa family sih, lebih tepatnya? /plak]

Serendipity [N. Atsushi x I. Kyouka]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang