3)❄️Falling Love

2.8K 275 11
                                    

"Kak Giselle..." Ucap seorang yang mengagetkan Karina Serta Giselle

"Ah iya?" Giselle berbalik lalu melihat kalau yang memanggilnya adalah seorang adik kelas yang tadi meminta tanda tangan nya

"Oh kamu, kenapa?" Tanya Giselle
Ternyata itu Ningning

"A..aku..mau itu" Ningning terbata bata dan merasa sangat malu ingin mengatakan sesuatu

Giselle yang otaknya kotor malah memikirkan hal yang aneh aneh

Karina melihat Winter dibelakang Ninging yang tersenyum malu malu padanya

Pipinya memanas dan Membalas senyum Winter dengan senyum tipis

"A..aku ingin mengajak kakak Jalan, bolehkah?" Akhirnya Ninging mengungkapkan kemauanya

"Ah baiklah boleh saja, ayo" Giselle langsung menggandeng tangan Ningning dan membawanya pergi

Kini tinggal Karina dan Winter yang diam dalam kecanggungan

"A..anu kak eh aku.." sekarang winter yang terbata bata

"Apa hm?" Karina bersuara membuat Winter ingin pingsan ditempat

"K..kalau begitu aku..maksudku kita ..ah tidak maksudku aku" Winter si anak pemalu ingin mengatakan bahwa dia juga ingin diajak jalan namun Rasa malunya Lebih tinggi dari Keinginannya

"Kau juga mau jalan bersamaku? Daripada sendiri saja" Karina si Gadis peka yang tahu akan Kemauan Si gadis Pemalu

"Aah...iya ah maksudku baiklah" Kata Winter

"Jangan mendesah seperti itu, kau Mengalihkan dunia ku" Kata Karina Kemudian berjalan disusul Winter dari belakang

"Dunia? Kakak mau ke dunia lain? Seperti dunia-"

"Kau sepertinya terlalu Polos akan hal seperti ini, ck tidak usah dibahas" kata Karina berjalan di depan Winter

Winter yang melihat punggung Karina dari belakang sangat kagum dan Mencin- maksudnya Menyukai caranya berjalan, bergaya, berpenampilan. Seperti Gadis Impian Winter

Ditambah Karina yang sedikit Tsundere menurutnya , wajah yang sangar namun Berhati Barbie
Dan kepekaan nya yang Kuat

Sungguh Tuhan memang baik

Hingga Tibalah mereka di Rooftop sekolah, tidak banyak anak anak diatas Rooftop biasanya kalau ingin merokok dan menjauhi guru saja namun untuk kali ini kosong

Hanya ada mereka berdua ditambah lagi dengan Karina yang menutup pintu Rooftop yang tanppa diketahui pintunya sulit untuk dibuka kalau sudah tertutup

"Um..ka..kak" Winter ingin mengatakan bahwa jika pintu Rooftop ditutup maka akan sulit dibuka namun ia mengurungkan niatnya

Menurutnya ini kesempatan bersama Gadis Impianya

"Apa?" Jawab Karina singkat

"Kakak sudah..eh maksudku..kakak pernah berpacaran..?" Tanya Winter ragu ragu

"Pernah, namun itu hanya merugikan ku. Mereka yang menjadi pacarku hanya mengincar harta ku" ada jeda di perkataanya
"Bagaimana denganmu?" Karina melanjutkan

"Aku belum pernah, selalu kutolak siapapun yang memintaku berpacaran dengannya" balas winter dengan senyum tipis

"Kenapa?" Tanya Karina

"Bukan tipeku, lagi pula aku ingin fokus belajar dulu..akan tetapi.." Winter menggantung perkataanya

"Apa? Akan tetapi apa?" Karina kepo

"Sekarang aku sedang jatuh cinta hehe" Ucap Winter dengan cengiranya

"Oh, begitukah" jawab Karina singkat

"Kakak tau? Aku baru saja mencintainya baru saja beberapa menit lalu, baru berkenal dan bertabrakan namun cinta ku terlanjur sangat dalam..dia benar benar tipe ku" Ucap si musim dingin

Karina dengan tingkat kepekaanya yang tinggi langsung tahu bahwa yang dimaksud adalah dia.

Didengar dari kata 'bertabrakan'

"Kalau begitu menikahlah denganku"
Ucap Karina spontan dan membuat Winter terkejut

"A..apa?"sang pirang gugup dan shock dengan ucapan Karina barusan

"Menikahlah denganku" Karina mengulang ucapan nya

"Kakak..apa kau? Bercanda? Haha"Winter tak percaya dengan perkataan Karina

"Winter.." ucap Karina lirih lalu

Chupp
Satu ciuman mendarat di Bibir Winter.
Winter yang polos sangat terkejut karena ini pertama kalinya ada yang mencium Bibirnya

Perlahan Ciuman itu berubah agresif

Winter hanya diam tak tahu harus berbuat apa sedangkan kakak kelasnya itu terus menjelajah mulutnya

Karina melepaskan tautan mereka lalu mengelus pipi Winter

"Winter..menikahkah denganku" Ketiga kalinya

"Kakak...aku.. aku"Winter menahan tangisnya

"Kenapa hm? Aku akan meminta izin orang tuamu" balas Karina

"Aku..tidak punya siapa siapa kak...aku hidup sendiri bahkan sekolah dan hal lain untuk kehidupanku itu dari pemerintah" Suara Winter perlahan melemah dan bergetar. Air mata membasahi pipinya yang manis

"Hey, kau punya aku dan aku berjanji akan memenuhi semua kebutuhanmu, sekolahmu semuanya asalkan kau mau menikah denganku"Karina mengusap air mata Winter

"Kakak...aku masih sekolah"jawab winter

"Kau tetap akan bersekolah sayang, aku akan menunggu sampai Lulus aku mohon jangan menolaku..ini pertama kalinya aku-" ucapan Karina Terpotong

"Ah..t..tapi aku tidak bisa" Winter menekan ucapanya

"Hmm, kalau itu yang kau inginkan" Smirk Karina melebar

Mafia || Jiminjeong / WinrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang