40. Sebelum perang

30.6K 4.7K 579
                                    


Selama di dalam pesawat pribadi nya, Max mempersiapkan rencana matang dibantu oleh Ludrick.

Kedua pria itu bahkan sesekali berdebat hingga saling pukul kasar. Pukul 5:00 pagi waktu Korea Selatan.

Mereka sampai di negara tujuan mereka, keluar dari dalam bandara mereka di sambut oleh ratusan orang berjas hitam.

"Selamat datang di Korea Selatan, tuan besar. Silahkan,"

"Huh! Apa kabar Jack? Bagaimana keadaan markas?"

"Baik, tuan. Mereka tidak dapat membobol keamanan markas,"

"Bagus.. kita ke markas sekarang," ujar Max.

"Aku akan berkeliling sebentar, nanti aku akan menyusul. Oh iya. Berikan aku satu mobil untuk ku gunakan,"

"Bawa saja mobil itu, ini kuncinya." Jack memberikan kunci mobil Ferrari hitam pada Ludrick.

"Apakah saya perlu memerintahkan beberapa anak buah untuk menemani anda?"

"Tidak perlu, biarkan saja dia." Ujar max menyela.

Mobil-mobil hitam mewah itu pergi meninggalkan Bandara. Dan tersisa Ludrick yang masih disana, ia menyalakan ponselnya.

"Halo! Dimana?"

"Aku ada di gedung SM entertainment, kau dimana tuan dokter?"

"Buat apa kamu disana? Dasar pria dewasa labil! Cepat temui aku di gedung Lemos company."

"Sebentar.. aku ada-- Anjass!! Ada Yoona SNSD,"

Ludrick menepuk keningnya kasar, kenapa ia mengikut sertakan orang bodoh dalam penyelamatan besar ini.

"Hal--,"

"Bisakah kau diam, Ludrick! Aku akan matikan panggilan telpon ini, hanya sebentar kok."

"Santuy ya kawan. Aku mau colab dulu sama Yoona untuk buat pargoy!"

"Colab? Apa?! Heh,"

"Bajingan tengik ini, kenapa mematikan telpon seenaknya."

"Hah! Saat bertemu nanti, akan aku tonjok dada sampai berbunyi bugh!"

"Ngomong-ngomong.. pargoy itu apa?" Heran Ludrick.

***


Sedangkan di dalam ruangan yang pencahayaan redup. Wanita hamil itu berbaring sambil mengelus perutnya yang keram.

Matanya memejam sebentar untuk menahan nyeri yang sangat-sangat dahsyat. Keringat dingin mengucur di pelipisnya.

"Baby gengs.. kalian jangan nakal-nakal di dalam sana,"

Huh..

Ceklek!

Pintu ruangan itu terbuka lebar, Ceysa berusaha menahan rasa sakit itu dengan menatap tajam pada orang yang baru saja masuk kedalam ruangan.

"Kenapa dengan wajah mu sayang..?"

Tangan Chaka dengan telaten mengelap keringat yang bercucuran dari pelipis wanita yang di cintai nya.

"Sakit hm..?"

Mata pria itu menatap makanan yang sudah habis di atas nakas. Sudut bibirnya terangkat, lebih tepatnya ia mengeluarkan smirk.

Bukanya menjawab pertanyaan dari Chaka. Ceysa meremas sprei dengan kuat, dan tangan satunya lagi mengelus perut nya.

"Apakah perut mu benar-benar sakit? Apa yang harus aku lakukan? Apakah kamu akan melahirkan sekarang, tapi.. kandungan mu baru 5 bulan."

"Ss-sak-kit.." lirih Ceysa pelan, seperti berbisik.

Chaka menghela nafas panjang, pria itu tidak tega membiarkan wanitanya menahan sakit seperti ini.

Ia membawa Ceysa dalam pelukannya, kemudian tangan besarnya mengelus pelan perut buncit itu. Ia menyanyikan lagu mengantar tidur, "Jangan terus bergerak di dalam sana, dan jangan susahkan wanita ku."

Ceysa meremas tangan besar Chaka. "Ss-sak-kit, aku m-mmau-,"

Chaka mensejajarkan wajah nya dengan perut buncit itu. "Kalau kalian masih bergerak di dalam perut wanita ku, dan membuatnya kesakitan. Jangan salahkan aku bila besok kalian sudah ada di dalam tanah, berenam di kubur bersama."

Wanita hamil itu tidak sadarkan diri dalam rengkuhan Chaka. Dengan darah yang mengalir di kedua pahanya.

"BLACK!!"

"CEPAT SIAPKAN MOBIL, KITA KE RUMAH SAKIT SEKARANG!!"

"Hey baby kecil. Ucapan papa tadi hanya bercanda, jangan pergi dari dalam kandungan momy kalian."

"Dengar papa hanya bercanda, jangan keluar sekarang.. papa belum menyiapkan makam untuk kalian berenam."

"Jadi, jangan sekarang oke!!"

Chaka panik!

Pria itu panik, sangat panik benar-benar panik. Sampai ia tidak menyadari bahwa ada kejanggalan di dalam mansion besar nya sendiri.


***

"Mission completed."

"Bagus! Terus awasi pergerakan mereka, dan terus lapor pada ku."

"Baik, tuan."


Bersambung...

Revisi setelah selesai..

Vote + komen yang banyak ya bestie..

Siapa yang nunggu update terbaru dari cerita ini? Angkat tangan kalian di atas!

Siap-siap menuju akhir, dan siap-siap menguatkan mental kalian ya bestie..

Oh iya. Aku bakal Hiatus 2 Minggu lebih. Tenang bestie.. jangan khawatir sebelum aku menghilang kalian akan mendapatkan update yang banyak kok.

Siap-siap ya bestie.. jangan pergi lho! Harus tetap stay di cerita ini, jangan sampai pas aku balik lagi update kalian udah pada pergi!

NO!! JANGAN PERNAH, DAN JANGAN PERGI ...

Tetap tersenyum walaupun duit tak ada ya besti..

Ada yang mau di ucapkan pada author?

26/11/21

FIVE HUSBAND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang