"Mau langsung balik lo?"
Dhirga menganggukkan kepalanya ke Abi sambil beres-beresin bajunya dia ke dalam kopernya.
"Gak mau ikut party dulu?" Tawar Abi.
"Males lah. Berisik. Kalo lo mau, yaudah ikut gih sana."
Abi berdecak pelan, "ya justru gue mau ke pesta tuh ya sama lo. Gue juga mager lah sendirian, gak ada partner gue yang paling disayangi ini."
"Jijik ah." Tukas dhirga sambil mendelik. Si Abi cuma tertawa doang.
"Kangen ye sama istri?" Tanya Abi iseng.
"Ya menurut lo aja bi gimana." Ucap dhirga dengan cueknya.
Yang diucapkan Abi ya memang sepenuhnya benar. Dhirga gak sanggup berhalusinasi tentang Dinara yang tidur di sebelahnya, tapi sebenarnya mah doi gak ada disana. Udah mencapai puncak halusinasi akut.
Sebenarnya dhirga pun udah gatel pengen bales pesannya Dinara yang cuma ngechat di hari kedua, sedangkan selanjutnya malah nggak. Eh dia kaget pas tadi pagi si Dinara ngechat lagi.
Nar😺 : kangen.
Cuma satu kata, tapi sukses porak-poranda pikiran.
Kaget lah! Kayakㅡmereka masih bersitenggang sih sebelum-sebelumnya tapi tiba-tiba ada rasa yang tak bisa dideskripsikan jadinya tindakan secara tak sadar malah dilakukan oleh mereka.
Dhirga udah nahan buat gak bales, biar menjadi surprise nantinya.
"Ya bagus deh kalo lo nyadar sama perasaan sendiri." Ungkap Abi.
"Hm. Love is complicated, actually."
"Itu mah buat kehidupan lo aja sih, buat gue mah nggak." Sindir Abi.
Dhirga melirik sinis ke arah Abi, setelahnya ia menaruh beberapa perlengkapan untuk dibawa pulang.
"Ngomong-ngomong, kemaren gue ketemu Liona. Dia lagi nelpon seseorang tapi kayak marah-marah gitu. Ah! Gue inget banget dia bawa-bawa nama lo." Tukas Abi.
Dhirga mendecak pelan, "Biarin aja lah. Gue gak peduli. Sebenarnya gue hanya obsesi menikah sama dia, bi. Bukan atas dasar apa-apa, rasa kecewa gue ke dia itu terlalu besar, makanya gue begitu." Ungkap dhirga ke Abi.
Abi terkekeh pelan, "Yah, lo terlalu sayang dulunya sama dia, makanya lo begitu. Tapi gue kaget banget sih pas dia milih buat gak nikahin lo. Segitu gampangnya dia ninggalin lo gitu aja, setelah selama 2 tahun ini."
Abi emang menjadi saksi diantara percintaan mereka. Makanya Abi kesal sama Liona. Bisa-bisanya dia buang dhirga gitu aja. Padahal dhirga bisa bujuk mamanya buat menyukai Liona. Ah, emang dasarnya tuh cewek cuma suka duit doang sih, si Abi ngejulid dalem hati.
"Yah, setidaknya gue diberi setimpal lah setelah ditinggal sama Liona." Ucap dhirga.
"Lah? Gue kira lo udah berhenti?" Tanya Abi pas ngeliat dhirga ngambil satu rokok dari tangannya Abi.
"Satu doang, lagi suntuk. Jangan keceplosan bilang sama Dinara. Lo kan suka ember." Sindir dhirga.
Memang sebelumnya dhirga itu perokok berat, tapi semenjak pacaran sama Liona, hidupnya selalu diatur. Ah, perlukah kita berterima kasih kepada Liona karena sudah membawa perubahan kepada dhirga?
Ya, terima kasih Liona. Berkat kamu, dhirga sama Dinara bisa bersatu, hehe.
"Nggak janji."
"Nyett??"
"Iyaaa bawel. Lagian istri lo juga jarang datang ke kantor."
"Dia suka dateng tiba-tiba."
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Muda
FanfictionFeat. 2Hyunjin Gara-gara perjodohan beda umur dan perjanjian konyol antar orang tua, membuat dinara shock bukan main tatkala ia datang bersama keluarganya dan bertemu dengan rekan orang tua lamanya. Awalnya dinara mengira ini adalah pertemuan biasa...