Tuk, tuk, tuk, tuk
"Engh" lenguhnya saat dirinya kini melihat kesekeliling. Dipinggir tubuhnya kini ada sebuah kotak Kayu yang diisi dengan berbagai macam rempah-rempah
Dirinya berada diatas sebuah gerobak kuda yang tengah berjalan"Kau sudah bangun michi?" Suara bariton mengejutkan dirinya
Membuatnya menjadi sadar sepenuhnya"Wahh, aku benar benar kaget saat melihatmu terbaring di tanah dalam keadaan menangis" takemichi kenal orang ini, dia tau. Dia adalah orang yang selama ini mengasuhnya didunia ini
"Oh, ternyata kakak"
"Kau sudah makan?"
Takemichi mengangguk"Michi kau habis darimana?"
Si kakak bertanya kepada takemichi
Takemichi bingung harus menjawab apa
Tidak mungkin kalau dia bilang dari bumi. Sebab ini bukanlah bumiPernah sekali dia bilang berasal dari Jepang, tapi dirinya malah diajukan pertanyaan yang bertubi-tubi oleh kakaknya itu
Misalnya, "jepang? Apa itu" atau "dimana itu?"Saat itu takemichi menjelaskannya secara detail. Tapi dia malah ditertawakan oleh si paman
"hah? Bumi, kau lagi ngibul ya? Hahahaha. Aduh kau ini lucu sekali michi. Bumi itu hanyalah cerita mitos. Tidak ada yang namanya bumi"
Saat itu umurku 12 tahun dan aku mulai bermimpi seperti ini dari umur 8 tahun
Dan saat itu juga aku sadar, kalau ini bukan hanya sebuah mimpi belaka"Kakak, apa kakak masih ingat dengan apa yang kubilang 2 tahun yang lalu?"
Orang itu terdiam dirinya mengingat apa itu "oh, maksudmu. kau yang berasal dari bumi? Aku percaya"Takemichi berdehem sebagai jawabannya.... Tapi tunggu! Takemichi segera bangun dari posisi tidurnya dan menghampiri kakaknya yang sedang menyupir dibagian depan
"Kakak percaya?!" tanya takemichi sekali lagi. Memastikan agar telinganya tidak salah dengar
Matanya berbinar. Berharap si paman menjawabnya dengan jawaban ya"Sudah kubilang tadi"
Dengan segera takemichi memeluk sang kakak. Dia sangat senang, tanpa mementingkan kalau kakaknya ini tengah fokus dengan jalannya
"Eh, hoi! Lepaskan kita bisa jatuh"
Takemichi cengengesan. Dirinya seperti tidak punya salah sama sekali. Kakaknya yang melihatnya memanyunkan bibirnya kedepan
"Jadi, bumi itu seperti apa?"
"Hmm, kurang lebih seperti disini"
"Begitukah?"
"Iya, cuma bedanya dibagian hewan, tumbuhan dan juga perkembangan zaman"
Sang kakak mengangguk-ngangguk dengan apa yang disampaikan oleh takemichi
"Jadi, tadi kau menangis karna tersesat disini dan tidak bisa kembali ke bumi?" Takemichi mengangguk "tidak sepenuhnya benar sih"
Kemudian takemichi kembali duduk dibelakang kakanya. Lebih tepatnya di sedang duduk digrobaknya sih
Kemudian dia ingat perkataan ayahnya "Jika kau butuh sesuatu atau kau masih bingung dengan apa yang harus dilakukan. Bukalah tas Selempang mu itu"Takemichi melirik kesamping, yang mana letak barang-barangnya disimpan. Meraih tas selempang dan membukanya
Disana terdapat kotak yang tadinya berisi kalung yang ia pakai sekarang dan secarik kertas... Dan juga 5 koin emas, 10 koin perak dan 20 koin perunggu
'Muat banyak juga ternyata' batin takemichi tersenyumKemudian takemichi meraih secarik surat yang ada didalamnya dan membukanya perlahan
Surat itu sepertinya sudah lama disimpan 'jadi... Dia sudah tahu, huh?'
KAMU SEDANG MEMBACA
álla plásmata
FantasyAku itu apa? Terpaksa dirinya harus meninggalkan ayahnya. Padahal dia satu-satunya keluarga yang takemichi punya Dirinya merasa sangat terpukul Namun, ada sesuatu yang penting, yang membuat dirinya terpaksa untuk melakukannya Karena ayahnya lah yang...