Sanwa >< Irena Part 2

8 1 0
                                    

Setelah mendengar percakapan para dosen mengenai Sanwa dan kematian Sanwa dari mulut Pak Ben, aku memutuskan pergi ketempat yang dikatakan oleh Pak Ben mengenai kematian Sanwa. Jeka dan Sanwa yang mengikutiku dari belakang tidak menanyakan apapun kepadaku terkait informasi yang kdapat saat berada diruang dosen maupun tempat yang ingin kami hampiri.

Aku terus melangkah menjauh dari area jurusanku hingga aku berhenti disebuah lahan dengan rumut hijau yang luas, pohon-pohon besar menjadi pembatas dan di tengahnya terdapat danau buatan yang cukup besar.

"Kenapa kita kemari?" tanya Jeka.

"Hari terakhir Sanwa disini!" ucapku.

"Maksudmu aku mati disini?" tanya Sanwa.

"Ya!" ucapku.

"Kenapa kematianmu didanau yang jauh dari area gedungmu?" tanya Jeka kepada Sanwa tanpa melohat ke arahnya.

"Aku tidak tahu!" jawab Sanwa.

"Apakah namamu sungguh Sanwa?" tanyaku.

"Hmm."

"Apa kau memiliki masalah?" tanyaku lagi.

"Aku tidak tahu! Kenapa kau bertanya seperti itu?" tanya Sanwa.

"Kau bilang kau mengetahui kehidupanmu sebelumnya, tapi kau bahkan tidak tahu namamu di kampus adalah Irena! Jadi aku hanya ingin memastikan kenapa kau bunuh diri?" jelas ku.

"Selama aku hidup aku tidak memiliki masalah, bahkan aku tidak pernah punya niat untuk bunuh diri! Untuk masalah namaku di kampus adalah Irena aku sendiri tidak mengingatnya" ucap Sanwa melirik kearah danau."

"Tidakkah ini terlihat aneh?!" ucap Jeka.

"Maksudmu!" tanyaku.

"Sanwa mengenakan jaket biru dengan lambang Ombak, bukankah itu lambang club renang di kampusmu?" tanya Jeka.

"Bagaimana kau tahu?" tanyaku.
"Saat aku berkeliling aku melihat beberapa orang mengenakan Jaket yang sama dengan Sanwa dan mereka adalah mahasiswa dari club renang, jadi tidak mungkin Sanwa tenggelam?"

"Walau dia dari club renang, mungkin saja Sanwa menenggelamkan dirinya sendiri untuk bunuh diri!" ucapku.

"Kau sendiri mendengar apa yang dikatakan Sanwa, bahwa dia tidak ada alasan untuk bunuh diri," jelas Jeka.

"Bagaimana aku bisa kau seyakin itu jika dia sendiri tidak mengingat kenangannya sendiri!" ucapku.

"Cara mengetahui dia bunuh diri atau tidak hanya melalui CCTV saat kematiannya!" ucap Jeka.

"Benar? Kita bisa melihat kronologinya disana, tapi aku tidak tahu waktu tepat kematiananya akan sulit jika kita tidak mengetahui waktu kejadiannya dengan tepat?"

"11 Oktober XXXX, itu adalah hari kematiannya!" ucap Jeka yakin.

"Kau bahkan tahu hari kematiannya?" tanyaku takjub.

"Tentu saja! Saat aku berkeliling aku mendenger pembicaraan mahasiswa club renang bahwa Sanwa saat itu masih bersama mereka untuk berlatih berenang  mendekati acara perlombaan tahunan kampus, namun karena Sanwa mampunyai janji bertemu dengan dosen bernama Pak Ben mereka berpisah. Karena itu Sanwa meminta izin lebih dulu untuk pulang!" jelasnya menatapku dan Sanwa "Kita hanya perlu mencari Pak Ben agar mengetahui situasinya!" ucap Jeka.

"Mungkin saja dia adalah pelakunya." ucapku.

"kenapa kau mengatakan bahwa dia adalah pelakunya?" tanya Jeka.

"Pak Ben adalah pria yang Sanwa anggap sebagai keluarga!" jelasku.

"Jadi kau sudah bertanya mengenai Sanwa kepada pelakunya!" ucap Jeka tak percaya menepuk jidatnya.

"Baiklah untuk memastikan hal itu juga kita harus melihat CCTV dan bagaimana kronologi Sanwa bisa Sampai ditempat ini!" ucapku.

"Berarti besok kita akan berkumpul lagi? tanya Sanwa menatap diriku dan Jeka yang mendapatkan jawaban anggukan dari kami berdua.

Waktu perkumpulan kamipun terhitung begitu singkat dengan malam yang menyabut dengan terang rembulan. Pantulan bulan yang menimpah kearah danau menjadi suasana malam tidak begitu gelap dan kami memutuskan untuk bertemu kembali didanau  esok hari.










Bersambung..........

*********888888888888*********

Jadi jika kalian membaca, bab Teman Pertama Reskya sudah memberi tahu bahwa Sanwa memakai jaket dengan gambar dipunggungnya sebuah Ombak yang merupakan sebuah jaket club perenang dikampus.

Terima kasih teman-teman sudah membaca ceriya LIFE'S COMPANION:famili 🙏💜💜

LIFE'S COMPANION : familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang