12

282 40 1
                                    

Typo bertebaran
Mohon koreksi ya kalau ada typo hihi







🍡🍡🍡

Srekk

Eren tersadar dan segera melepaskan lengan yang memeluk lehernya erat. Ia bangkit dari duduknya dan membalikan badannya guna menatap gadis yang tiba-tiba saja memeluknya.

"Apa yang kau lakukan?" Sorot mata eren berubah tajam dengan nada suara datar dan dingin.

"Surprise! Aku kembali" tidak memperdulikan perkataan eren tadi, gadis itu malah tersenyum lebar ke arahnya.

"Kenapa kau kembali?"

"Karena aku merindukanmu sayang"
Eren memutar bola matanya kesal. Apa-apaan panggilan itu? Sangat menggelikan.

Mata eren tidak sengaja menangkap bayangan [Name] yang memang masih berada disana. Raut wajah gadis itu tidak bisa terbaca, yang jelas gadis itu seperti merasa tidak nyaman dengan situasi ini. Eren menatap ke arah gadis tadi dengan sangat tajam dan penuh akan kebencian.

"Aku peringatkan sekali lagi. Jangan pernah menampakan wajahmu lagi dihadapanku!"

Eren menekankan kata-kata terakhirnya. Tangannya meraih tangan [Name] yang masih terbengong di kursi taman. Menarik [Name] pergi dari hadapan gadis yang selalu mengganggunya.

Sementara calista sang gadis, menatap marah kearah genggaman tangan eren dan gadis yang tidak dikenalnya itu. Bahkan saat ia dan eren masih menjadi sepasang kekasih dulu, pria itu tidak pernah menggenggam tangannya.

Tangannya mengepal kuat sampai menampakan
urat-uratnya saking kuatnya ia menggenggam.
[Name] masih terus diam dan mengikuti langkah besar eren. Ia menatap wajah eren dari samping. Wajah pria itu menampakan raut yang penuh dengan emosi dan tampak menakutkan.

Tiba-tiba eren menghentikan langkahnya dan berbalik ke belakang, menyebabkan tubuh [Name] menabrak tubuh tegapnya. Matanya menatap dalam mata [Name], kemudian menghela nafas berat.

"Maafkan aku" [Name] memiringkan kepalanya. Kenapa Eren meminta maaf kepadanya?

"Untuk?"

"Karena membuatmu berada dalam situasi yang tidak nyaman"
Eren menundukan kepala bersalah. Tangan [Name] bergerak menyentuh pipi eren, membuat si empunya pipi tiba-tiba mengangkat wajahnya dengan ekspresi kaget. Pasalnya, selama ia mengenal [Name], gadis itu tidak pernah menyentuh pipinya seperti ini.

Eren terpaku saat melihat [Name] yang tersenyum menenangkan kearahnya, membuat ia ikut tersenyum. Dalam hatinya Eren bicara bahwa ia tidak salah menyukai [Name].

Tunggu, menyukai? Ahh sepertinya kata mencintai lebih tepat untuk menggambarka perasaannya pada gadis itu. Gadis baik dan manis yang baru pertama kali ia jumpai selama hidupnya.

.
.
.
.
.
.

Seorang gadis baru saja memasuki pekarangan kampus. Gadis itu menggunakan blouse berwarna baby blue dipadukan dengan rok pendek diatas lutut berwarna putih. Kakinya dibalut dengan high heels berwarna senada dengan blouse yang dikenakannya. Semua mata menatap kearahnya, terutama mata para pria.
Gadis itu mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kampus, ini kali kedua ia datang kemari setelah kemarin menyelesaikan administrasi untuk menjadi mahasiswi di kampus ini.

Matanya tidak sengaja menangkap kehadiran Eren dan gadis yang kemarin dilihatnya sedang memasuki gedung fakultas design. Seutas senyum sinis tercipta diwajahnya. Biarkan saja Eren menikmati waktunya bersama gadis itu sebelum ia menjauhkan mereka berdua.

Belakangan ini Calista terus mencari informasi tentang Eren dan [Name]. Ya, ia memang sudah tau nama gadis yang selalu ada disamping Eren itu. Gadis yang demi apapun sangat dibencinya, karena Eren dapat tersenyum dan tertawa disamping gadis itu sementara saat bersamanya pria itu tidak pernah tersenyumn sekalipun.
Setelah mengetahui nama nya, calista mulai mencari tahu hubungan seperti apa yang dimiliki Eren dan [Name].

Destiny (Eren x reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang