13

537 46 5
                                    

Typo bertebaran
Mohon koreksi ya kalau ada typo hihi



🍡🍡🍡

"[name] kau baik-baik saja?"

Karna tidak tahan dengan sikap [name] yang belakangan ini jadi pendiam dan sering melamun, akhirnya Hitch memutuskan untuk bertanya. Sebenarnya sedikit banyak ia tahu penyebab berubahnya sikap sahabat cantiknya itu, hanya saja ia ingin memastikan apa yang sebenarnya telah terjadi.

[name] yang biasanya ceria dan cerewet bertransformasi menjadi sosok pendiam, seperti bukan seorang [name] saja. la juga sempat beberapa kali melihat [name] yang menjauhi Eren dan usaha Eren untuk bicara kepada [name]. Mereka berdua terlihat seperti pasangan kekasih yang sedang salah paham saja pikirnya.

"Apa kau bertengkar dengan Eren? Kenapa
belakangan ini kau terlihat menjauhinya?"
[name] menghela nafas berat, ia menegakan tubuhnya dan menatap wajah Hitch dengan sorot mata yang sulit tertebak.

"Aku hanya merasa bingung. Wanita itu, ia meyuruhku untuk menjauhi Eren. Tapi kenapa hatiku terasa sangat sakit dan sesak saat aku mencoba menjauhinya. Mereka adalah sepasang kekasih, jadi bukan kah aku memang harus menjaga jarak dengannya?"

Tanpa [name] sadari kedua matanya mulai berembun, bersiap menjatuhkan bulir bening yang di sebut air mata. Lagi, hatinya merasakan sesak dan sakit yang teramat sangat saat harus membahas perihal Eren. Pria yang entah sejak kapan telah berhasil menempati tempat terindah dihatinya.

Sayangnya, saat ia mulai menyadari apa yang
hatinya rasakan, saat itu pula ia dipaksa untuk menjauh dari pria yang dicintainya. Bukankah takdir begitu kejam padanya?

Hitch meraih tangan [name] untuk masuk kedalam genggaman tangannya. la mengusap tangan itu perlahan dengan senyum lembut nan hangat, membuat [name] menatap berulang kali pada tautan tangannya dan wajah hitch.

"Apa kau sudah dengar penjelasan Eren? Apa kau
yakin eren dan wanita itu benar- benar sepasang kekasih? Kemarin anak-anak bilang kalau Eren memarahi wanita itu habis-habisan di depan umum" [name] tertegun.

Apa yang barusan di dengarnya adalah kebenaran?
Ahh bodohnya ia yang malah menjauhi Eren tanpa mau mendengarkan penjelasan dari pria itu. Apa sebaiknya ia segera menemui Eren dan bicara padanya. Bolehkah ia berharap apa yang dikatakan Hitch tadi benar adanya. Bolehkah ia berharap kalau eren dan wanita itu bukanlah sepasang kekasih.

[name] kembali menatap Hitch yang balik menatapnya dengan senyuman yang terlukis diwajah cantiknya, kepalanya bergerak ke atas dan ke bawah, seolah menjawab pertanyaan yang bahkan belum [name] ajukan.

[name] bergegas bangun dari duduknya, ia harus segera bertemu dengan Eren, harus.

.
.
.
.
.
.
.
.

Eren menyumpal kedua telinganya dengan
headphone hitam miliknya. Mencoba membuat
pikirannya agar lebih relax. Masalah yang tiba-tiba datang membuat kepalanya sakit, ditambah dengan sikap acuh gadis yang dicintainya. Matanya terpejam rapat dengan punggung yang menyender di senderan kursi taman.

Angin berhembus sepoi-sepoi menerbangkan rambut pendek Eren yang terlihat berantakan. Kepalanya menengadah kearah langit, beruntung kursi taman yang ia tempati berada di bawah pohon yang rindang sehingga mencegah sinar matahari langsung mengenainya.

Sreek

Suara seseorang yang menempati ruang kosong di sebelahnya. Eren membuka matanya, mencoba
mencari tau siapa orang yang berani duduk disebelahnya tanpa izin. Kedua bola mata tajam nya membulat tidak percaya saat melihat seorang gadis yang duduk disebelahnya.

Destiny (Eren x reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang