──────⊹⊱✫⊰⊹──────
Selamat membaca 🤍
──────⊹⊱✫⊰⊹──────
Lima hari berlalu akhirnya Vika kembali bersekolah. Kedatangannya ke sekolah di sambut hangat oleh para siswa dan siswi SMA cendana. Terutama sahabatnya yaitu Anya. Bahkan Anya sedari tadi terus berada di sampingnya.
"Lo tau gak si vika?!! Gue kangen banget tau gak sama lo!! Gue kesepian njirr" celoteh Anya panjang lebar. Membuat Vika memegangi kepalanya yang pusing akibat mendengar celotehan temannya itu.
"Aduh nya suara lo yah! Bikin kepala gue pusing tau gak!" Omel Vika membuat Anya terkekeh kecil. Bukan apa-apa suara Anya mengalahkan toa. Sudah berisik cempreng pula.
Keduanya pun berjalan menuju kelasnya. Namun setiap di koridor tatapan mata Vika mengarahkan ke lengan seluruh siswa SMA cendana dimana semuanya memakai gelang berwarna hitam. Bukan itu bukan gelang, tapi sepertinya bukan gelang, melainkan kain ya kain. Dulunya juga sewaktu ia sekolah di SMA arwana mereka juga memakai gelang hitam persis yang di gunakan anak-anak Cendana. Namun mereka memakai itu karena ada salah satu siswa yang meninggal.
Ia pun melirik lengan Anya, yang juga memakainya. "Nya? Ini ko pada pake gelang hitam semua?" Tanya Vika membuat Anya memberhentikan langkahnya.
"Oh ini? Itu tiga hari yang lalu ada yang meninggal, jadi kita di suruh pake ginian.." jelas Anya. Membuat Vika mengangguk.
"Lo mau pake juga?" Tawar Anya.
"Boleh dehh, mana?" Minta Vika.
"Sebentar...." Anya langsung melepaskan tangannya dari lengan Vika. Dan langsung mengambil sesuatu dari saku roknya.
"Siniin tangan lo" pintah Anya. Membuat Vika mendekatkan lengannya ke arah Anya. Anya pun mulai memasang gelang tersebut di Langan Vika.
"Siswa mana yang meninggal nya?" Anya yang tadinya sibuk memasangkan gelang di lengan Vika, mendadak berhenti. Membuat Vika bingung.
"Nya? Lo kenapa?" Tanya Vika bingung yang melihat Anya hanya diam.
"Tolong jangan bilang tentang ini ke Vika..." Peringat Dika. Membuat Anya bingung
"Loh kenapa ka? Kan Vika anak Cendana jadi dia harus tau dong kalau raya meninggal" ujar Anya, sebab ia tidak paham dengan apa yang di katakan oleh dika. Dan kenapa juga Vika tidak boleh tau kalau raya meninggal. Kan aneh.
Dika menghembuskan nafasnya pelan."Raya sama Vika dulunya sahabatan deket banget... Tapi hubungan mereka jadi hancur karena satu masalah yang buat Adek gue ngejauhin raya"
"Maksudnya? Vika sama raya? Sahabatan?!" Kaget Anya.
"Iya"
"K-kalau boleh tau... Mereka punya masalah apa ka?"
"Raya main belakang sama cowok Vika si daniel, dan Vika mergokin mereka di apartemen milik raya, lagi ngelakuin hal yang seharusnya gak boleh di lakuin..." Terang Dika. Membuat Anya membekap mulutnya karena kaget. Jadi selama ini? Raya adalah sahabat Vika di masalalu. Dan waktu itu raya melabrak Vika?
Sungguh ini di luar dugaan Anya. Bahkan Ia yang dekat dengan vika hampir tiga tahun tidak mengetahui hal itu? Vika terlalu rapi menyembunyikan rahasianya. Sampai ia sendiri tidak tau.
"Gue takut kondisi adik gue memburuk... Apalagi kalau dia tau penyebab raya kecelakaan, waktu mau pergi jengukin dia... Vika bakal ngira ini salahnya.... Gue mohon jangan kasih tau Adek gue" mohon Dika membuat Anya bingung harus berbuat apa. Bagiamana jika nantinya Vika tau? Mungkin gadis itu akan marah besar kepadanya karena ikut menyembunyikan hal ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
FUCKGIRL CENDANA ( TAMAT)
Teen FictionCERITA FAKGIRL VS GOOD BOY GANTI JUDUL JADI FAKGIRL CENDANA [ PERBIASAKAN UNTUK FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!] Vika Anggika Queenzeina Elbaraq. Atau yang bisanya di panggil Vika. Gadis yang cantik dan baik hati itu. Membuat siapa saja ingin sekali...