part 13

23 4 3
                                    

Memilikimu hanya hayalan indah
yang sedang ku usahakan agar menjadi nyata.
_Diana_

♡♡♡♡♡

"Gak usah gugup gitu, gue gak gigit kok. Ngomong-ngomong gimana keadaan lu?" tanya Delvian tersenyum hangat sembari memperhatikan raut muka Diana yang memerah, lebih tepatnya pipi yang merona.

Kenapa sih lu demen banget bikin jantung gue maraton hah! Batin Diana sembari senyam-senyum sendiri.

"astagfirullah, nih anak pasti masih asyik ngayalin si Delvian!" ucap Yanti sembari mengetuk jidat Diana.

"Sadar woy! Jangan senyum-senyum nanti dikira lu gila. Mau lu dibawa ke RSJ?" tanya Mita sembari jalan duluan menuju kantin tanpa menghiraukan Yanti yang sedang bersusah payah menarik Diana yang belum sadar dari lamunannya.

♡♡♡♡

"selamat siang anak-anak! Hari ini dikarenakan guru-guru ada rapat mendadak. Kalian diperbolehkan untuk pulang lebih awal, terima kasih" ucap guru piket yang tengah mengumumkan pemberitahuan di spiker sekolah.

"Horee"

"Bisa ngegame lebih awal"

"Bisa nge-drakor juga akhirnya"

Para siswa dan siswi pun segera berlarian menuju kelas mereka masing-masing dan segera pulang.

"Eh guys! Gue males bat pulang. Mau main dulu kagak?" tawar Yanti sembari mengekor dibelakang Mita dan Diana.

"Iya nih, kita kan jarang banget kumpul terus gue tuh kangen banget sama seblaknya Teh Erna," Yanti dan Mita mengangguki, lalu mereka tancap gas menuju warung Teh Erna.

Sekitar 15 menit mereka pun sampai di warung Teh Erna yang cukup lumayan ramai.

"Rame banget nih, sampe gak keliatan penjualnya" sindir Yanti yang langsung di sapa hangat oleh pemilik warung tersebut.

"Eh! baru keliatan batang hidungnya. Darimana aja lu pada?" tanya Teh Erna sembari memberikan semangkuk seblak ke pembelinya.

"Biasalah, kita kan ngepet dulu. Gak punya cuan buat beli seblak" jawab Mita yang langsung mendapat tatapan tajam dari kedua temannya.

"ngepet apa nuyul lu pada?" tanya Teh Erna lagi sembari duduk disebelah Mita.

"Ah elah! ngepet dong" Teh Erna tertawa sembari menyodorkan buku menu.

"Ini gratiskan? gak ada traktir-mentraktir kah?" tanya Diana sembari melihat-lihat buku menu.

"Gratis teh manis aja, kalo seblak tekor gue. Warung kecil kek gini ditambah minta gratisan mulu, kapan kaya nya gue." jawab Teh Erna sembari mengambil buku menu di tangan Diana.

"Seperti biasa aja, deh! bener ya teh manis gratis?" tanya Yanti memastikan. Teh Erna mengangguk lalu berjalan meninggalkan tiga serangkai tersebut untuk membuatkan pesanan mereka.

♡♡♡♡

"Assalamual'aikum" Diana memasuki rumahnya yang sepi seperti tak ada kehidupan di dalamnya.

DIA hadir diantara KITA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang