Realita

76 4 0
                                    

saat aku pulang mengambil barang yang tertinggal, diteras rumah ada seorang pria tua

aku menemuinya, ternyata dia pak slamet, mukanya pucat, terlihat sangat gundah dan ketakutan

pak slamet memohon maaf kepadaku berulang kali hingga berlutut dihadapanku

pak slamet bercerita bahwa selama ini dibungkam oleh yandra, pak slamet adalah saksi satu-satunya yang melihat kejadian uks serta memiliki bukti foto dihpnya

aku melihat foto tersebut, hatiku sangat sakit, air mataku jatuh lagi

pak slamet berkata bahwa ia siap dipenjara, tapi aku masih mempertimbangkannya

aku menculik arcelio dari tempat kerjanya dan membawanya di sebuah tempat yang sepi

aku menculik arcelio dari tempat kerjanya dan membawanya di sebuah tempat yang sepi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

bukan maaf yang kuminta, tapi peluk yang kulupa

mataku berkaca berpaling memeluk raga arcelio

"din kenapa kamu nangis?" mengusap air mata di pipiku
"dasar pembohong" ucapku lirih
"tenang dulu, coba jelasin" memegang pundakku

aku menceritakan semua yang dikatakan pak slamet, arcelio tak henti-hentinya meminta maaf kepadaku juga

"din, aku tidak mau kamu hidup dengan laki-laki yang menyakitimu"
"apapun faktanya seharusnya kamu berbicara jujur cel"
"aku mendambamu sejak awal sma, hingga akhirnya kita dipertemukan di kelas 3, aku sangat senang tapi saat kejadian kamu digauli oleh yandra, aku tak sengaja melihatnya dan tak kusangka aku menjadi alibi"
"cel, terimakasih ya, kamu rela merenggut hidup mu untuk hidup bersamaku, aku bersyukur kamu bersamaku"

Manusia NadirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang